Ini yang Diinginkan Suami dari Istrinya Pasca Ketahuan Selingkuh

Setelah ketahuan selingkuh, apa sih yang sebenarnya diinginkan suami dari istrinya? Apakah suami berharap istri memaafkan dan menerimanya kembali atau suami ingin istrinya mengijinkan dia menikahi selingkuhannya?

Nah pada kesempatan kali ini, saya akan bahas “Yang Diinginkan Suami dari Istrinya Pasca Ketahuan Selingkuh.”

Sebelum itu silakan boleh dibagikan link live streaming saya ini sebanyak mungkin. Boleh dibagikan di grup-grup WhatsApp, grup-grup Facebook atau dibagikan ke siapapun yang menurut ibu membutuhkan materi ini.

Siapa tahu dengan membagikan materi ini, kemudian teman, kerabat atau saudara ibu ikut bergabung dan terinspirasi dari sini ya. Sehingga mereka jadi lebih mudah mendapatkan solusi dari permasalahan yang sedang mereka hadapi. Inshallah ini akan jadi ladang pahala juga bagi ibu.

Sudah dibagikan ya?

Oke, jika sudah sekarang saya ingin tahu. Kira-kira setelah ketahuan selingkuh, menurut ibu, suami itu pinginnya apa dari istrinya? Silakan jangan ragu berbagi pendapatnya di kolom komentar.

—————— membaca komentar follower ————————–

Ada beberapa hal yang diinginkan suami dari istrinya pasca ketahuan selingkuh. Dan, ini biasanya tergantung dari penyebab perselingkuhan suaminya.

Jika suami berselingkuh karena lingkungan yang mendukung dan imannya yang lemah, misalnya nih di kantor ada beberapa rekan kerja suami yang hobi ke karaoke. Di samping itu imannya juga lemah dan di rumah istri sibuk urus anak serta rumah.

Nah, ini kan lingkungannya mendukung ditambah juga iman suami lemah. Akhirnya dia terjerumus dalam perselingkuhan dan ketahuan sama istri.

Suami yang selingkuh karena sebab seperti ini, biasanya dia ingin istri memaafkan dan memberinya kesempatan kedua.

Dia akan mengaku khilaf, berjanji tidak mengulanginya lagi, memohon pada istri untuk tidak mengaku pada keluarganya dsb.

Ada lagi suami yang selingkuh karena wataknya yang genit. Jauh sebelum menikah, dia sudah hobi main wanita. Setelah menikah, bukannya sembuh tapi malah makin menjadi.

Suami yang seperti ini setelah ketahuan selingkuh oleh istrinya, dia ingin istrinya memahaminya. “Aku ya memang begini. Mau, gak mau, kamu harus terima aku apa adanya. Karena memang sebelum mengenal kamu, aku sudah begini.”

Wataknya keras, ingin selalu menang sendiri dan ingin selalu dipahami oleh istrinya. Tapi di satu sisi, dia sendiri tidak mau memahami perasaan istrinya yang tersakiti oleh watak genitnya ini.

Jadi, sekeras apapun ibu mencoba menasihati suami yang model begini, dia akan tetap sulit untuk menghentikan kebiasaannya main wanita.

Maka, perlu diikhtiari. Ibarat berburu, tidak bisa jika kita hanya menggunakan tangan kosong. Harus menggunakan senjata khusus sehingga mempermudah kita untuk mendapatkan buruan.

Nah, bagi ibu-ibu disini yang kebetulan masalah perselingkuhan suaminya mirip dengan contoh yang kedua ini, maka jangan segan untuk menghubungi saya untuk berikhtiar.

Yang ada di Facebook, silakan bisa menghubungi melalui inbox FB. Yang ada di instagram bisa mengirim pesan melalui DM. Yang ada di TikTok juga bisa klik link di bio atau mengirim pesan langsung.

Jika mengirim pesan langsung, mohon akunnya jangan dikunci ya agar bisa saya balas. Nah untuk yang ada di YouTube bisa klik link di deskripsi di bawah video ini. Inshallah nanti akan terhubung ke chat WhatsApp.

>> Saya Siap Berikhtiar Melalui Bimbingan Mbak Meida <<

Oke saya lanjutkan.

Untuk perselingkuhan suami yang disebabkan oleh ikatan emosional, biasanya suami berharap ibu merestuinya menikah lagi.

“Apa itu Mbak perselingkuhan yang disebabkan oleh ikatan emosional?”

Contohnya, ada cinta yang belum selesai di masa lalu dan mantan menghubungi kembali. Disini suami seolah bernostalgia dan hidup dalam memori masa lalu.

Akhirnya terbentuklah ikatan emosional dan membuat suami ibu memperjuangkan hubungan tersebut. Terdorong untuk mendapatkan restu dari ibu dsb.

Contoh lain lagi, ini kasus klien saya. Suaminya memiliki rekan kerja yang tiap hari selalu curhat mengenai masalah rumah tangganya. Katanya, suaminya ini jahat, selalu memukuli dia.

Hingga suami klien saya ini bersimpati atau muncul rasa iba kepada rekan kerjanya. Akhirnya mereka saling curhat, menguatkan satu sama lain, hangout bareng dsb hingga terciptalah ikatan emosional diantara mereka.

Suami klien saya merasa harus jadi pahlawan untuk rekan kerjanya ini sampai dia terdorong untuk membantu rekan kerjanya segera bercerai dan menikahinya.

Jadi, ada keinginan suami setelah ketahuan selingkuh oleh istrinya itu beragam. Ada yang ingin dimaafkan dan diberi kesempatan, ada yang ingin dipahami karena memang wataknya seperti itu hingga ada yang ingin dikasih restu menikah lagi.

Semua reaksi suami ini berbeda-beda tergantung dari penyebab perselingkuhannya apa. Nah, jika posisinya disini ibu tahu penyebab perselingkuhan suami apa, kemudian penasaran “suamiku sebenarnya pinginnya apa sih?”

Itu bisa coba ibu analisa sendiri. Tapi kalau kesulitan, kemudian juga ingin sekaligus mendapatkan solusi dari permasalahan rumah tangganya, bisa coba hubungi saya untuk berkonsultasi.

Loading

Jangan Mendesak Suami Putuskan Selingkuhan! Ini Akibat Fatalnya

Ketika berselingkuh, suami sangat tahu bahwa dia sedang berbuat dzolim terhadap ibu. Dia tahu, dia salah.

Maka ibu tidak perlu mencecar suami dengan azab dari Tuhan atau petikan surat dari kitab suci manapun agar dia mau berhenti selingkuh. Itu takkan mempan.

Justru desakan yang ibu lakukan ini bisa membuat suami makin sulit lepas dari selingkuhannya.

“Lho kok bisa begitu Mbak Meida? Jangan sampai dong!”

Nah, makanya jangan didesak untuk segera putus dari selingkuhannya. Ini sikap yang kurang tepat dalam menghadapi perselingkuhan suami.

Memang perselingkuhan itu menyakitkan! Apalagi jika ibu memilih untuk tetap mempertahankan suami.

Ibu masih tinggal satu rumah dengan suami dan tiap hari melihat dia sering berkomunikasi melalui HP secara sembunyi-sembunyi, pulang larut hingga emosinya yang terus bergejolak dan ibu yang selalu jadi sasaran amukannya.

Pasti berat menjalani hari-hari seperti ini. Hingga membuat ibu bernafsu untuk terus mendesak suami segera meninggalkan pelakornya.

Tapi, sekali ibu harus ingat!

Suami jika terus didesak, telinganya itu akan panas! Kepalanya pusing, perutnya mual dan pikirannya muak terhadap tuntutan ibu.

Karena saat bersama selingkuhannya, suami ibu itu juga didesak. Didesak untuk menikahinya secara resmi. Didesak untuk segera menceraikan ibu.

Jadi, kondisi suami disini mau noleh ke kanan maupun ke kiri, sama-sama penuh desakan dan tuntutan. Muak dong lama-lama.

Dan, membuat suami makin tidak betah di rumah. Merasa tidak nyaman berada di sekitar ibu. Karena tiap kali di rumah bersama ibu, dia tidak mendapatkan omongan yang adem atau pelayanan yang baik.

Yang didapatkan suami dari ibu justru desakan demi desakan. Ini akan memperparah komunikasi ibu dan suami.

Maka, saran saya hentikan dulu desakan-desakan ibu. Saya tahu ibu tersakiti. Tapi, saat ibu mendesak suami dan membuatnya tak nyaman, lama-lama dia akan menutup diri terhadap ibu. Ibu akan makin sulit mendekati suami.

“Lalu saya harus bagaimana Mbak Meida agar suami segera meninggalkan selingkuhannya?”

Buat suami nyaman dengan keberadaan ibu. Hindari dulu desakan-desakan tersebut. Ibu harus mampu mengontrol emosinya agar tidak mengeluarkan kalimat-kalimat desakan.

Ibu perlu ingat! Bahwa saat suami bersama selingkuhannya, dia juga mendapat desakan. Maka saat suami bersama ibu, sediakan pelayanan yang baik, suasana yang adem ayem dan hindari menyulut emosi suami.

Lama-lama suami akan membandingkan!

“Di rumah selingkuhan, rasanya panas. Karena dia emosi terus. Menuntut ini dan itu. Di rumah bersama istri lebih adem dan nyaman.”

Inshallah melalui ikhtiar pelan seperti ini nanti bisa membuat suami luluh hatinya terhadap ibu dan fokus lagi terhadap rumah tangga kalian.

Jika dalam proses mengembalikan keharmonisan rumah tangga disini ibu butuh bimbingan atau arahan dari saya, silakan jangan segan menghubungi saya melalui nomor konsultasi di 08586 7777 797. Atau bisa klik chat WhatsApp otomatis di bawah ini.

>> Saya Siap Ikthiar Melalui Bimbingan Mbak Meida <<

Ibu jangan berpikir bahwa konsultasi di tempat saya hanya curhat-curhat biasa ya.

Ini adalah konsultasi resmi dimana saya akan mendengarkan secara seksama dan memberikan treatment khusus sesuai kondisi rumah tangga ibu. Saya tunggu pesan dari ibu ya.

Loading

Cerai Segan Putuskan Pelakor Tak Mau! Ini Cara Atasi Suami Plin Plan

Beberapa waktu lalu klien saya mengirim pesan melalui chat WhatsApp. Beliau bertanya, “Mbak Meida suamiku itu masih cinta gak sih sama aku?”

“Kalau masih cinta, kenapa dia tak mau tinggalkan selingkuhannya? Kalau sudah tidak cinta, kenapa saya tidak diceraikan saja?”

“Saya kan jadi bingung Mbak!”

“Mau berikhtiar untuk mengembalikan keharmonisan ya bawaannya sakit hati terus sama sikap suami”

“Dia ini seperti cerai segan, putuskan pelakor tak mau! Plin plan sekali Mbak”

“Bagaimana cara saya menghadapi suami yang seperti ini? Mohon bimbingannya Mbak Meida”

Jadi, klien saya ini alhamdulillah kemarin baru saja menyelesaikan pemaharan Kalung Berlian Samara.

Ini  merupakan sarana spiritual dengan tingkat energi aura tertinggi di tempat saya untuk membantu mendatangkan keberuntungan rumah tangga, karir dan kesehatan wanita.

Jadi, sarana spiritual Kalung Berlian Samara bukan hanya untuk keharmonisan rumah tangga tapi secara keseluruhan membantu mendatangkan keberuntungan untuk karir dan kesehatan istri.

Bentuknya berupa kalung emas asli dengan hiasan liontin berlian. Jadi, kekuatan energi auranya ada di liontin berlian tersebut.

Nah, klien saya yang kemarin baru memaharkan Kalung Berlian Samara ini bertanya pada saya. Pertanyaannya sudah saya bacakan tadi ya di awal.

Bahwa suaminya ini, cerai segan tapi juga tak mau segera putuskan pelakor.

Sebelum saya jelaskan bagaimana cara menghadapi suami yang seperti ini, saya ingin tahu dulu nih siapa saja yang sedang mengalami kasus serupa.

Boleh banget kalau mau curhat di kolom komentar. Saya ingin tahu kondisi rumah tangga ibu sehingga nanti apa yang saya bagikan bisa ibu terapkan dan bermanfaat bagi keberlangsungan rumah tangga ibu.

———— membaca curhatan klien di media sosial ————————

Baiklah kita langsung saja!

Saya paham sekali apa yang ibu rasakan. Pasti rasanya tidak nyaman saat ibu tahu suami selingkuh dan tidak ingin melepaskan selingkuhannya.

Kemudian di satu sisi, suami juga tak mau menceraikan ibu. Padahal disini ibu sudah memberikan ultimatum pada suami. “Pilih dia atau aku”

Seperti itu ya buk?

Tapi suami seolah cuek, tidak peduli dengan perasaan ibu bahkan semakin hari semakin lengket dengan selingkuhannya.

Ibu disni sudah berikhtiar mati-matian, doanya terus dikencengin, pelayanan suami terus ditingkatkan, penampilan terus diperbaiki.

Dan itu tak lantas membuat suami mantap memutuskan pelakornya. Lalu sikap apa yang harus diambil istri?

Kembali lagi hajat atau tujuan ibu. Apakah ibu masih ingin bersama suami atau tidak? Jika jawabannya tidak, maka tak perlu lagi berusaha mendapatkan kembali hati suami.

Katakan pada suami, “aku menyerah!” Lalu urus perceraian sesegera mungkin. Karena jika ibu tunda, suami akan mempersulit gugatan yang ibu layangkan. Karena posisinya disini suami tak mau berpisah ya.

Nah, itu bagi yang mantap berpisah. Harus tegas dan langsung diurus segala keperluan perpisahan.

“Lalu bagaimana yang mantap ingin bertahan dan mengembalikan cinta suami Mbak Meida?”

Nah, ini yang mau saya jelaskan! Bahwa dalam kondisi seperti ini, saat suami tak mau menceraikan ibu dan tak mau melepas selingkuhannya, ini artinya suami dalam keadaan bimbang.

Dia bingung dengan kedua pilihan ini. Satu sisi dia kasihan dan sayang pada ibu sebagai istri sahnya yang selama ini sudah menemani dan memberikan keturunan, di sisi lain ada pelakor yang mampu menghidupkan kembali adrenalinnya.

Suami ibu seolah menganggap dirinya ini butuh keduanya. Makanya, dia sulit membuat keputusan. Ibu terus berikhtiar melayani suami sebaik mungkin, di rumah sana selingkuhannya juga melakukan hal yang sama karena takut ditinggalkan suami.

Energi ibu dan energi pelakor saling tarik menarik. Ibu ingin mempertahankan dan mengembalikan cinta suami, sedangkan pelakor ingin memiliki suami ibu seutuhnya.

Maka dalam tahap ini, ikhtiar dan kesabaran ibu harus ekstra. Jangan hanya pakai tangan kosong, minta doa dan pertolongan dari banyak pihak.

Kuatkan mental ibu agar keyakinannya untuk bertahan tak mudah goyah dan agar tidak mudah down hanya karena teror pelakor.

Jadi, untuk semua klien saya ataupun yang belum jadi klien saya disini, jika posisinya saat ini suami segan menceraikan dan tak mau putuskan pelakor, maka kencangkan terus ikhtiarnya.

Karena ini adalah momen atau kondisi dimana suami ibu alami kebimbangan. Orang yang bimbang atau ragu justru adalah orang yang mudah dituntun atau diarahkan.

Maka, terus tingkatkan ikhtiar baik dari segi lahir maupun batin. Terus usahakan untuk memperbaiki cara melayani suami, inshallah suami yang sedang dalam kondisi bimbang, pelan-pelan nanti bisa mantap untuk memilih kembali bersama ibu.

Seperti itu ibu ya.

Nah, bagi siapapun disini yang sedang mengalami masalah rumah tangga, tidak harus terkait perselingkuhan ya, dan ingin mendapatkan solusi atau pemecahan masalah, bisa mengikuti konsultasi di tempat saya.

Untuk yang di facebook bisa hubungi melalui inbox facebook. Bagi yang di instagram bisa kirim pesan melalui DM. Bagi yang di TikTok juga bisa kirim pesan langsung dan usahakan akunnya jangan dikunci agar bisa saya balas.

Bagi yang di YouTube bisa klik link yang otomatis masuk ke chat WhatsApp di bawah video ini. Atau bisa langsung hubungi melalui nomor konsultasi 08111 26 4401.

Konsultasi di tempat saya ini resmi ya, bukan sekedar curhat-curhatan. Setelah ibu mantap berikhtiar dengan saya, saya akan berikan treatment khusus yang saya sesuaikan dengan kondisi rumah tangganya.

Sehingga, ibu bisa berikhtiar optimal lahir dan batin.

>> Saya Siap Berikhtiar Mengikuti Bimbingan Mbak Meida <<

Loading

Istri Pura-pura Bodoh Tak Tahu Perselingkuhan Suami, Bolehkah?

Bersikap pura-pura bodoh seolah tak tahu perselingkuhan suami, bolehkah? Nah saya akan jelaskan pelan-pelan pada kesempatan kali ini agar ibu yang mengalami kasus perselingkuhan dalam rumah tangga bisa mengambil sikap yang tepat.

Saat sikap kita tepat, inshallah dampaknya ke rumah tangga kita juga tepat.

Jadi, jangan malas untuk berikhtiar ya dalam menjaga keharmonisan rumah tangganya. Dan, salah satu bentuk ikhtiar ibu bisa dengan menonton live streaming ini.

Supaya kita tahu bagaimana cara menghadapi suami yang bersikap A, bagaimana cara mengatasi pelakor yang berkata A, B, C dst.

Selain berikhtiar dengan cara menonton live streaming ini, ibu juga bisa mencatat nomor konsultasi saya di 08111 26 44o1.

>> Saya Siap Berikhtiar Melalui Bimbingan Mbak Meida <<

Melalui nomor tersebut, ibu bisa menghubungi saya melalui chat WhatsApp maupun telepon kemudian menjelaskan masalahnya secara detil dan jujur.

Sehingga saya bisa membantu memberikan solusi dan bimbingan tepat sesuai kondisi rumah tangga ibu. Ibu jangan berpikir bahwa konsultasi di tempat saya hanya curhat-curhat biasa ya.

Ini adalah konsultasi resmi dimana saya akan mendengarkan secara seksama dan memberikan treatment khusus sesuai kondisi rumah tangga ibu.

Baiklah, jadi disini siapa yang suaminya selingkuh tapi berpura-pura bodoh seolah tak tahu perselingkuhan suami. Ibu belum berani jujur ke suami bahwa ibu sebenarnya sudah tahu perselingkuhan suami.

Apakah ada? Jika ada, boleh banget share pengalamannya di kolom komentar ya.

Nah, sebenarnya ada beberapa alasan kenapa istri bersikap pura-pura tidak tahu mengenai perselingkuhan suami di depan suaminya sendiri.

Pertama, istri ingin memberi kesempatan kedua bagi suami

Meskipun sebenarnya tangan ibu sudah gatal ingin nonjok suami ya, tapi disini ibu coba untuk bersabar siapa tahu suami bisa berubah.

Jadi, istri disini berpura-pura bodoh karena ingin memberi kesempatan kedua bagi suami. Coba saya perbaiki diri saya, saya melembutkan suara saya, saya perbaiki penampilan dan pelayanan suami.

Apakah dengan cara diam, pura-pura bodoh dan terus meningkatkan pelayanan ini bisa membuat suami berubah?

Alasan kedua, takut jika suami langsung ambil tindakan

Nah, tindakan yang paling ditakutkan istri tentu saja diceraikan. Itulah kenapa ada beberapa klien saya yang pura-pura tidak tahu perselingkuhan suami.

“Saya takut jika langsung diceraikan Mbak! Jadi saya diam saja. Biarlah disana suami saya berselingkuh, disini saya terus berikthiar sama Mbak Meida dan semoga ada jalan untuk saya.”

Alasan ketiga, takut jika sikap suami berubah

Ini persis seperti kasus klien saya ya.

Jadi, rumah tangga beliau itu adem ayem sekali. Suami sangat peduli pada anak dan istri, perhatiannya luar biasa, nafkah lahir batin tercukupi dengan baik, suaminya juga baik pada keluarga istri serta bersikap romantis pada istri.

Tapi dibalik sikap super manisnya itu, ternyata suaminya telah menikah siri dengan mantannya bahkan telah memiliki 2 orang anak.

Ini tentu sangat menyakitkan!

Dan, lebih menyakitkan lagi klien saya disini berpura-pura tidak tahu perselingkuhan suami. Karena takut jika semua kebaikan suami itu tiba-tiba lenyap.

Alasan keempat, belum tahu pasti perselingkuhan suami

Jadi, ibu disini baru ada feeling atau kecurigaan saja. Kok suami berubah ya, ada kebiasaan baru suami yang bertolak belakang dengan kebiasaannya dsb.

Kemudian ibu ada feeling kuat jika suami berselingkuh. Ibu belum berani tanya maupun mengungkapkan kegelisahan ini pada suami. Karena ibu sendiri belum yakin.

Alasan kelima, ingin memantapkan strategi

Ada juga istri yang pura-pura bodoh seolah tak tahu perselingkuhan suami bukan karena bodoh beneran!

Tapi mereka sedang mengumpulkan bukti valid dan merencanakan langkah yang pasti untuk menyelamatkan diri sendiri, aset-asetnya serta masa depan anak-anak.

“Lalu Mbak Meida, apakah boleh bersikap pura-pura bodoh seolah tak tahu perselingkuhan suami?”

Jawabannya bisa boleh, bisa tidak.

Jadi, tidak ada jawaban yang pasti boleh atau tidak. Harus disesuaikan dengan kondisi rumah tangga ibu dan alasannya ingin pura-pura bodoh itu apa.

Jika alasannya adalah ibu belum tahu pasti mengenai perselingkuhan suami dan belum ada bukti valid, maka berpura-pura itu boleh.

Jika alasannya ibu ingin memantapkan strategi untuk mengambil langkah yang tepat, ini juga boleh jika mau berpura-pura bodoh dulu.

Tapi jika alasannya ibu takut sikap suami berubah yang awalnya super baik menjadi buruk, maka jangan berpura-pura tidak tahu.

Jika alasannya ibu takut suami langsung menceraikan ibu, maka jangan berpura-pura tidak tahu.

Jika alasannya ibu ingin memberi kesempatan kedua bagi suami, maka jangan berpura-pura tidak tahu.

Kenapa 3 alasan yang baru saja sebutkan tadi, membuat saya melarang ibu untuk bersikap pura-pura bodoh?

Karena disini ibu yang akan tersiksa jika pura-pura bodoh hanya untuk menyenangkan suami. Ibu akan berusaha menekan perasaannya.

Ibu tidak berani marah tapi sikap ibu ke suami akan cenderung sensitif. Mudah sakit hati, bingung dan capek secara fisik, mental maupun emosional.

Disini ibu yang akan rugi. Saya tidak suka kalau melihat sesama wanita itu tertindas. Jika memang ingin pura-pura tidak tahu karena sedang menyiapkan strategi itu boleh. Ini wanita cerdas menurut saya.

Tapi jika berpura-pura bodoh hanya untuk membuat suami tidak berubah, ibu sendiri yang akan capek. Karena ibu menyimpan uneg-uneg dan sakit hatinya sendiri.

Lama-lama nanti akan jadi bom waktu yang meledak dan membuat hubungan ibu dengan suami akan makin parah. Seperti itu ibu!

Loading

Koneksi Emosional Putus Pasca Selingkuh? Ini Cara Hubungkan Kembali

Menjalin hubungan kembali pasca tahu perselingkuhan suami adalah hal yang tidak mudah. Khususnya dalam mengembalikan ikatan emosional antara ibu dan suami.

Karena sudah pasti disini kepercayaan ibu terkoyak. Pikiran ibu dipenuhi dengan kecemasan karena takut suami mengulangi kesalahan yang sama.

Hari-hari ibu penuh dengan kegelisahan karena terbayang bahwa suami, orang yang ibu cintai ternyata pembohong kelas kakap. Ibu dibodohi, dibohongi sekian lama.

Dengan semua kesakitan ini, ibu mencoba menghubungkan kembali koneksi emosional dengan suami. Disini saya mau mengapresiasi ikhtiar ibu.

Istri yang bertahan dan mencoba berjuang memperbaiki segalanya meski di atas kepahitan, adalah istri yang hebat. Jadi, ibu jangan lupa ya berterima kasih pada dirinya sendiri.

Nah pada kesempatan kali ini saya ingin membantu ibu dalam berikhtiar. Yakni dengan membagikan tips praktis yang bisa langsung dipraktikkan untuk menghubungkan kembali ikatan emosional dengan suami.

Cara pertama adalah dengan mencari tahu apa yang membuat suami merasa dicintai dan dihargai oleh selingkuhannya

Semakin ibu mampu membuat suami merasa dihargai dan dicintai, semakin besar pula kemungkinan dia ingin bertahan dalam pernikahan.

Cobalah untuk melakukannya dengan cara yang berbeda dari yang dilakukan selingkuhan suami.

Misalnya, jika selingkuhan suami adalah tipe yang mengasuh atau ngemong, maka ibu harus jadi istri yang mampu menyenangkan suami, yang mampu jadi penghiburnya.

Atau, jika selingkuhannya pemalu, ibu mungkin harus menjadi orang yang berani keluar dan lebih percaya diri.

Intinya adalah jika ibu mampu membuat suami merasa dihargai dan dicintai dengan cara yang berbeda dari selingkuhannya bahkan melakukannya dengan cara yang lebih baik, inshallah suami akan mempertimbangkan untuk meninggalkan selingkuhannya.

Cara kedua adalah dengan mengeluarkan jiwa kepahlawanan suami

Apa yang mendorong seorang suami rela berkorban dan melakukan apapun demi istrinya? Ada yang bisa menebak disini?

Oke, jawabannya adalah menjadikan suami sebagai sosok pahlawan. Sekali ibu meminta tolong pada suami, memberikan apresiasi, memuja suami, memperlakukan suami seolah ibu tidak bisa hidup tanpanya, inilah yang membuat harga diri suami meningkat.

Suami akan merasa dirinya dibutuhkan dan dihargai keberadaannya. Nah sayangnya sekarang banyak istri berlagak seolah mampu hidup sendiri.

Mungkin karena sudah berpenghasilan sendiri, jadi mereka menganggap mampu membeli apapun sendiri. Baik itu kebahagiaan, waktu dan tenaga orang lain.

Ini pemikiran yang kurang tepat!

Semandiri atau sekuat apapun seorang istri, jika ingin suaminya setia, maka wajib bersikap seolah membutuhkan pahlawan yakni suami.

Cara ketiga adalah membangun persahabatan dengan suami

Pasca berselingkuh, ada gengsi dan ego yang menguasai suami ibu. Dia ingin ibu memohon ampun dan bersikap lebih baik dari sebelumnya.

“Kok gitu sih Mbak Meida! Suami yang selingkuh tapi dia ingin kita yang introspeksi diri.”

Memang benar seperti itu ibu-ibu. Jadi, suami tidak akan mau dianggap salah setelah selingkuh. Bahkan dia meyakini bahwa perselingkuhannya ini adalah hal yang wajar karena usaha ibu dalam menjaga cintanya itu kurang.

Maka dalam posisi seperti ini, jangan langsung mendesak suami untuk kembali romantis, perhatian dan peduli seperti sebelum selingkuh. Jangan memaksa suami untuk kembali bergairah pada ibu.

Posisikan dulu diri ibu sebagai temannya. Agar suami nyaman untuk berdekatan dengan ibu. Agar suami nyaman untuk bicara pada ibu.

Cara keempat adalah jangan mendesak suami untuk segera meninggalkan selingkuhannya

Saya tahu apa yang ibu pikirkan!

Ibu pasti dendam dan sakit hati. Ibu ingin membuat suami benci pada selingkuhannya sehingga dia kembali seutuhnya pada ibu sesegera mungkin.

Akhirnya, apa yang ibu lakukan? Ibu mendesak suami segera meninggalkan selingkuhannya, ibu menyindir, memarahi, membuat masalah, melaporkan suami ke kantornya, melaporkan selingkuhan ke keluarganya, mencoba menunjukkan kejahatan-kejahatan pelakor dsb.

Percuma!

Ini hanya akan menghabiskan waktu, tenaga dan pikiran ibu. Lebih baik manfaatkan energi ibu untuk membahagiakan suami di rumah.

Saat suami bahagia di rumah, tentu dia akan berpikir 2 kali lipat untuk meninggalkan ibu. Saat ibu ikhtiar dengan cara terburu-buru justru ini membuat suami merasa di rumah itu tidak lagi adem, tapi seperti di neraka.

Panas, tidak nyaman dsb.

Memang! Butuh kesabaran dan kegigihan ekstra untuk mampu melakukan hal ini. Saya tahu ini tidak mudah. Tapi, jika memang ibu sudah berkomitmen untuk menjaga keutuhan rumah tangganya, maka inilah resiko yang harus ibu hadapi.

Nah itu dia beberapa cara untuk kembali terhubung secara emosional dengan suami. Dilakukan pelan-pelan saja yang penting istiqomah.

Karena semua yang kita doakan pasti (tidak pakai inshallah lagi) akan terjangkau pada waktu yang tepat. Kuncinya, tidak berhenti ikhtiar.

Nah, bagi ibu-ibu disini yang memiliki masalah yang kurang lebih sama dengan apa yang sudah saya sampaikan, silakan jangan sungkan untuk berkonsultasi dan menghubungi saya melalui nomor konsultasi di 08111 26 4401.

>> Saya Siap Berikhtiar Melalui Bimbingan Mbak Meida <<

Melalui nomor tersebut, ibu bisa menghubungi saya melalui chat WhatsApp maupun telepon kemudian menjelaskan masalahnya secara detil dan jujur.

Sehingga saya bisa membantu memberikan solusi dan bimbingan tepat sesuai kondisi rumah tangga ibu. Ibu jangan berpikir bahwa konsultasi di tempat saya hanya curhat-curhat biasa ya.

Ini adalah konsultasi resmi dimana saya akan mendengarkan secara seksama dan memberikan treatment khusus sesuai kondisi rumah tangga ibu.

Loading

5 Cara Merdeka dari Overthinking Setelah Diselingkuhi Suami

Setelah diselingkuhi suami, kemudian mendapatkan permintaan maaf dari suami, masalah bagi istri yang diselingkuhi tidak selesai sampai disitu.

Ada salah satu luka batin yang sulit hilang sampai kapanpun dan itu saya sebut dengan OVERTHINKING.

Overthinking adalah saat ibu terobsesi dengan satu pemikiran atau serangkaian pemikiran hingga berdampak negatif pada hidup ibu.

Overthinking yang tidak segera diatasi akan sangat berbahaya, bisa menyebabkan kecemasan hingga depresi.

Para istri yang mengalami overthinking biasanya terjebak dalam kebingungan. Ingin mengakhiri tapi takut menyesal, ingin melanjutkan tapi takut disakiti terus menerus.

Selain itu, istri yang mengalami overthinking pasca diselingkuhi suami juga disebabkan oleh beberapa hal berikut;

Kurangnya kepercayaan diri

Setelah diselingkuhi suami, banyak klien saya yang merasa rendah diri, saya tidak menarik, saya tidak cantik, saya jelek, saya bodoh, saya banyak kurangnya.

Mereka kehilangan keberhargaan diri dan merasa tidak ada yang bisa diunggulkan.

Penyebab lainnya adalah ketidakpastian akan masa depan

Biasanya ini dialami oleh klien yang suaminya sudah minta maaf, sudah janji tobat tidak bakal selingkuhi lagi.

Tapi dibalik janji-janji manisnya itu, suami masih diam-diam menemui pelakor, rajin mengabari melalui telepon dan chat. Dan, ibu mengetahui hal ini.

Maka muncullah overthinking ini tadi. Karena merasa hidupnya penuh ketidakpastian.

Penyebab ketiga dari munculnya overthinking adalah ketakutan

Takut anak-anak tidak bisa fokus sekolah, takut kesehatan mental anak-anak terganggu jika terus menerus melihat ketidakharmonisan orangtuanya.

Takut jika suami tiba-tiba tidak pulang ke rumah selamanya dsb. Perasaan takut yang ibu pelihara, ini akan menyebabkan overthinking.

Penyebab keempat dari overthinking adalah stres

Ibu merasa hidupnya makin hari makin berat. Apalagi jika ibu disini tidak memiliki teman ngobrol. Ini bahaya!

Ibu akan terus memendamnya sendiri dan mengakibatkan sampah batin yang akhirnya berujung pada stres serta perasaan tertekan.

Itu dia 4 penyebab oeverthinking. Sekarang pelan-pelan saya akan bantu berikan solusi.

Pertama, lebih peduli pada diri sendiri

Berikan kesempatan pada diri ibu sendiri untuk beristirahat. Khususnya emosi ibu harus diistirahatkan. Jangan diajak lari mulu emosinya seperti marah, kecewa, sedih. Ini kan mirip lari ya, bikin capek!

Siapa lagi yang bisa lebih peduli dan perhatian pada diri kita, kalau bukan diri kita sendiri. Suami sudah tidak bisa diandalkan, anak-anak masih kecil dan masih butuh dorongan dari kita.

Maka, ibu harus coba berbagai cara untuk merawat dirinya. Lebih sering keluar rumah untuk jalan-jalan, ngobrol dengan teman, cari komunitas baru, ikut seminar terapi detoks batin, cukup tidur, makan sehat dan sebagainya.

Kedua, perbarui lingkungan ibu

Cara melepaskan diri dari penjajahan overthinking adalah dengan mengubah lingkungan ibu sehingga ibu tidak terjebak dalam pola yang sama.

Ibu bisa membuat daftar tertulis. Tulislah siapa saja, orang-orang yang menjadi sumber kemarahan ibu. Siapa saja yang menjadi sumber overthinking ibu.

Jika itu adalah mertua, tulislah. JIka itu adalah ipar, tetangga atau bahkan suami, tulis saja.

Setelah menulis daftar orang-orang yang menjadi sumber pesakitan ibu, tulis juga tindakan mereka yang membuat ibu sakit apa saja.

Misalnya, kolom pertama adalah mertua ibu. Kolom berikutnya berikan keterangan, tindakan mertua apa saja yang seringkali membuat saya overthinking.

Contoh saat mertua selalu berkata, “saya hanya bisa bergantung dan tidak bisa hasilkan uang sendiri.”

“Saat mertua berkata saya tidak segera hamil padahal sudah lebih dari 5 tahun menikah” Dan seterusnya. Apa yang menjadi ganjalan di hati ibu, semuanya ditulis.

Jika memungkinkan, ibu harus mencoba untuk mengubah rutinitas sehingga pikiran dan perasaan yang berputar-putar di dalam diri ibu tidak terulang.

Jika sumber pesakitan itu adalah suami, maka perhatikan juga! Tindakan atau kata-kata suami yang seperti apa, yang membuat ibu overthinking.

Hindari hal itu! Pelan-pelan coba ganti rutinitas dan kebiasaan ibu sehingga suami pun bisa mengubah kebiasaannya.

Inshallah nanti ibu akan melihat bahwa lingkungan sangat mempengaruhi cara ibu berpikir, merasa dan bersikap.

Jadi, jika ibu mengubah lingkungan ibu, ibu juga dapat mengubah pikiran dan perasaannya.

Ketiga, terima hal-hal yang tidak bisa ibu kontrol

Dunia ini bukan milik ibu.

Suami ibu, bukan milik ibu.

Anak-anak, bukan milik ibu.

Tempat ibu bekerja, rekan kerja ibu, bukan milik ibu.

Yang menjadi milik ibu hanyalah diri ibu sendiri. Maka, ibu harus sadar bahwa yang bisa ibu kendalikan adalah diri ibu sendiri.

Semua orang, semua hal di dunia ini selalu bersikap sesuai dengan alur mereka masing-masing. Kita tidak bisa mengontrolnya.

Yang bisa kita kontrol adalah perasaan kita, respon kita terhadap sesuatu. Dengan menyadari hal ini, inshallah ibu akan mampu lebih ikhlas terkait dengan hal apapun yang terjadi pada hidup ibu.

Keempat, tingkatkan kualitas hubungan ibu dengan diri ibu sendiri

Setelah disakiti dan diselingkuhi, sekarang ibu harusnya sadar. Bahwa tidak ada satu pun orang yang bisa ibu andalkan dan percayai.

Bahkan suami sendiri yang selama ini ibu yakini akan menjadi teman sejati, ternyata pada akhirnya tega mengkhianati.

Maka, inilah momen yang tepat untuk meningkatkan kualitas hubungan ibu dengan diri sendiri.

Jika selama ini ibu sibuk merawat dan melayani suami sampai lupa merawat dan melayani diri sendiri, menomorduakan keinginan sendiri, melupakan mimpi-mimpi ibu, sekarang inilah saatnya untuk memperbaiki hal itu.

Setelah live streaming ini, saya minta ibu berdiri di depan cermin lalu perhatikan diri ibu dari ujung kaki sampai ujung rambut.

Berikan ucapan terimakasih dan minta maaflah pada tiap organ tubuh ibu. Jantung misalnya, kita sapa dulu jantungnya, “hai jantungku, terimakasih ya sudah kuat berdetak selama ini. Maaf sekali, selama ini aku tidak memperhatikan kesehatanmu dengan baik. Aku membiarkan diriku marah, sehingga kamu harus bekerja 2x lipat lebih keras untuk memompa darah karena emosiku. Sekarang aku berjanji akan lebih perhatian padamu.”

Dan begitu seterusnya. Ucapkan maaf dan terimakasih untuk semua organ tubuh ibu. Bangun kembali hubungan positif dengan diri sendiri.

Kelima, konsultasi pada profesional

Terkadang, ibu sudah mencoba berbagai saran yang telah saya sampaikan tadi. Ibu sudah mempraktikkannya dan mungkin ibu sudah eneg dengan semua saran-saran tadi karena belum berefek untuk diri ibu.

Jika seperti itu, silakan jangan segan untuk menghubungi saya melalui telp atau chat WhatsApp di nomor 08111 26 4401. Untuk mendapatkan solusi yang lebih private sesuai masalah ibu.

Karena apa yang saya sampaikan disini tentu yang bersifat secara umum yang bisa diterapkan siapa saja. Tapi jika ibu berkonsultasi dengan saya, saya akan bantu bacakan kondisi auranya.

Saya dengarkan seksama mengenai keluhan hatinya, maka inshallah saya bisa memberikan treatment yang lebih tepat.

Seperti itu ya, jadi jangan segan ataupun ragu untuk menghubungi saya. Bisa melalui inbox Facebook, DM instagram maupun melalui nomor konsultasi yang saya sebutkan tadi.

<< Saya Siap Ikhtiar Melalui Bimbingan Mbak Meida <<

Loading

3 Circle Dahsyat Ini Bantu Istri Pisahkan Suami dan Pelakor

Hidup manusia itu tidak akan bebas dari stres.

“Semua yang berkumpul disini berarti kumpulan orang-orang stres dong Mbak Meida?” hahaha

Iya benar ibu, saya juga tergolong orang stres! hahaha

Bercanda ibu ya!

Karena saya sangat paham bahwa tiap orang itu memiliki stres dan tekanan hidup masing-masing, maka disini saya berusaha untuk menghibur. Supaya jika stres, gak stres-stres amat.

Minimal masih bisa fokus bekerja, beribadah dan berinteraksi secara baik dengan orang lain ya.

“Kenapa Mbak Meida dari tadi bicaranya soal stres melulu?”

Iya karena ada kaitannya dengan topik kita kali ini. Jadi, tiap orang itu pasti memiliki masalah, stres dan tekanan hidup masing-masing.

Kita lihat teman kita misalnya, ada yang ketawa ketiwi, tidak pernah cerita ke siapapun mengenai masalah hidupnya, bukan berarti dia tidak ada masalah ya. Bukan berarti hidupnya baik-baik saja.

Sama seperti klien-klien saya yang rumah tangganya sedang diuji dengan perselingkuhan. Mereka bisa saja tersenyum, kumpul-kumpul dengan temannya dan bersikap seolah tidak ada masalah.

Sebenarnya ini adalah saran saya untuk para klien saya. Jika ada perasaan yang tidak nyaman, mau mengeluh, mau bercerita, mau mengeluarkan uneg-uneg, diceritakan saja ke saya. Saya yang akan jadi tempat sampah bagi ibu.

Di depan orang lain, ibu-ibu harus tetap elegan, cantik dan slay ya!

Dan para klien saya ini mampu bersikap tegar seperti ini juga karena saya arahkan mereka untuk mendekati 3 circle dahsyat yang bisa membantu mengembalikan keharmonisan rumah tangganya.

Jadi, saat kita sudah stres dengan kehidupan, kita harus mencari sumber daya untuk mengatasinya. Selain memanfaatkan kemampuan diri sendiri, saluran energi dari orang lain ini juga membantu membuat kita tetap sehat, sejahtera dan waras.

Circle apa saja ini, tentu kita harus pilih-pilih. Tidak boleh semua circle dimasuki, karena salah circle bisa membuat hidup kita terpengaruh ke arah yang kurang baik.

Oh ya sebelum saya sebutkan satu per satu, ibu-ibu silakan jangan ragu untuk mencatat nomor konsultasi saya di 08111 26 4401.

Ibu bisa menghubungi saya melalui chat WhatsApp maupun telepon. Silakan bisa hubungi pada jam kerja ya, yakni Senin-Sabtu pada pukul 8 pagi sampai 4 sore.

Dan, satu lagi konsultasi di tempat saya hanya menerima orang yang serius serta mantap berikhtiar. Jadi, saya tidak hanya sekedar mendengarkan cerita ibu seperti saat ibu curhat sama teman-temannya begitu ya.

Saya akan bantu berikan treatment dan evaluasi proses ikhtiar yang ibu jalankan sehingga ibu bisa merasakan manfaat positif dari bimbingan spiritual saya.

Bagi yang di Facebook, boleh banget jika mau mengirim pesan melalui Inbox. Bagi yang ada di Instagram, bisa DM juga.

Bagi yang di TikTok juga boleh mengirim pesan langsung dan pastikan akunnya jangan di privat agar bisa saya balas.

Bagi yang di channel YouTube saya, silakan bisa klik link di bawah video ini. Nanti ibu akan langsung diarahkan ke nomor WhatsApp kami.

Sudah siap untuk mendengarkan ceramah sore ini? Mari kita mulai dengan waktu yang pertama.

>> Saya Mau Dapat Bimbingan Spiritual Mbak Meida <<

Circle Pertama adalah Sosok Menginspirasi dan Menambah Semangat

Disini ibu perlu cari sosok panutan, teladan atau role model. Tidak harus berupa satu orang. Jika memang teladannya ini berupa lingkungan, boleh-boleh saja.

Ibu boleh tentukan siapapun atau apapun itu sosok atau lingkungan yang ibu anggap pantas dijadikan teladan.

Kita kalau memiliki panutan, kita akan cenderung meniru gaya berpakaiannya, cara berpikirnya, cara bertindaknya, semangat hidupnya dsb.

Apalagi jika panutan yang kita pilih ini adalah sosok yang positif menjalani hidup. Inshallah ini juga membuat keseharian kita juga jadi lebih positif.

Circle Kedua adalah Sosok yang Mendukung

Sosok yang juga memberi tempat bercerita bagi ibu saat suka maupun duka.

Hmm.. kira-kira ibu-ibu disini masih punya sahabat atau tidak ya. Minimal satu kita harus punya teman dekat yang bisa diandalkan ya.

Jadi selain suami yang menjadi sahabat kita, kita punya tempat lain untuk berjaga-jaga. Yang memang kita yakin, sosok ini adalah sosok yang mendukung.

Yang mau mendengarkan cerita kita, tidak menghakimi kita, yang memberikan ruang nyaman untuk menjadi diri sendiri.

Sebelum berumah tangga, ibu mungkin berpikir “ah fokus saja sama suami dan anak.”

Ibu sudah tidak lagi bergaul, menutup diri dari lingkungan sosial dsb. Ini tindakan yang kurang tepat. Setelah menikah, ibu harus tetap eksis di lingkungan sosial, kumpul bersama teman, menjalin silaturahim.

Karena ini sangat mampu membantu mengurangi stres dan tekanan dalam rumah tangga. Jika ibu hanya ubek-ubek dengan rumah tangganya saja, nanti di saat terjadi masalah rumah tangga seperti para klien saya yang suaminya selingkuh, ibu akan kesulitan mencari dukungan atau minimal tempat bercerita lah.

Circle Ketiga adalah Lingkungan Religius

Lingkungan yang fokus membantu ibu lebih dekat dengan Tuhan. Hidup ini tidak melulu soal dunia. Suatu saat kita akan kembali pulang kepada Tuhan Sang Pencipta.

Kita boleh sedih dan kecewa dengan masalah kita. Kita boleh fokus mencari solusi untuk masalah kita. Tapi jangan lupakan Tuhan.

Dekatkan diri pada Tuhan, perbanyak ibadah, kelilingi diri ibu dengan orang-orang yang dekat dengan Tuhan, inshallah ini akan sangat membantu ibu menjadi orang yang lebih religius lagi.

Ketiga circle ini menurut saya sangat dahsyat jika ibu mau secara serius mendekat dengan mereka. Karena 3 circle ini membantu ibu memisahkan suami dan pelakor secara tidak langsung.

“Kok bisa Mbak Meida? Kan tidak ada hubungannya dengan pelakor itu!”

Orang yang diselingkuhi itu pasti terpuruk. Pikirannya kalang kabut, tidak bisa berpikir jernih, emosinya naik turun tidak bisa dikontrol, hidupnya mulai acak-acakan dsb.

Jika ini terus dibiarkan, maka dia akan semakin kehilangan kepercayaan diri. Merasa dirinya tidak berharga, penampilan makin tak karuan, sedih terus menerus dsb. Kondisi mental dan fisik pasti terganggu dan tidak sebugar dulu.

Jika sudah seperti ini, apakah suami masih mau bersama ibu? Apakah suami bisa segera lepas dari selingkuhannya?

Tentu saja, sulit dan butuh waktu makin lama.

Maka, ibu membutuhkan 3 circle ini tadi. Circle yang menginspirasi, yang bisa ibu jadikan panutan dalam berpenampilan, berpikir dan bersikap. Circle yang mendukung, yang bisa ibu jadikan tempat bercerita agar hidupnya lebih tenang. Dan, Circle Religius yang bisa menambah keyakinan ibu terhadap Sang Maha Kuasa.

Ketiga circle ini membantu ibu menjadi manusia yang lebih positif, lebih mampu menerima dirinya sendiri, menjadi lebih percaya diri, menjadi lebih nyaman dengan diri sendiri.

Saat ini terjadi, perasaan ibu inshallah akan menjadi lebih baik. Sehingga, ini akan mempengaruhi cara ibu menghadapi masalah perselingkuhan. Ini akan mempengaruhi cara ibu memperlakukan suami dsb.

Jadi mulai sekarang, ayo tentukan! Siapa saja 3 circle dahsyat yang ingin ibu dekati. Sudah ada bayangan, siapa saja mereka?

Boleh banget disebutkan di kolom komentar agar bisa saya baca atau agar bisa menginspirasi yang lain ya.

Loading

Catat! Ini 5 Waktu Mustajab Mengunci Birahi Suami Hanya untuk Istri

5 waktu mustajab ini bukan sembarang waktu. Yah namanya saja mustajab ya yang bermakna manjur. Jadi, inshallah jika ibu memanfaatkan 5 waktu mustajab ini untuk meningkatkan ikhtiar, maka ikhtiar ibu tidak akan sia-sia. Pasti! tidak pakai inshallah lagi, akan ada hasil luar biasa yang menanti ibu.

Oh ya sebelum saya sebutkan satu per satu 5 waktu mustajab itu apa saja silakan jangan ragu untuk mencatat nomor konsultasi saya di 08111 264401.

Ibu bisa menghubungi saya melalui chat WhatsApp maupun telepon. Silakan bisa hubungi pada jam kerja ya, yakni Senin-Sabtu pada pukul 8 pagi sampai 4 sore.

Dan, satu lagi konsultasi di tempat saya hanya menerima orang yang serius serta mantap berikhtiar. Jadi, saya tidak hanya sekedar mendengarkan cerita ibu seperti saat ibu curhat sama teman-temannya begitu ya.

Saya akan bantu berikan treatment dan evaluasi proses ikhtiar yang ibu jalankan sehingga ibu bisa merasakan manfaat positif dari bimbingan spiritual saya.

Bagi yang di Facebook, boleh banget jika mau mengirim pesan melalui Inbox. Bagi yang ada di Instagram, bisa DM juga.

Bagi yang di TikTok juga boleh mengirim pesan langsung dan pastikan akunnya jangan di privat agar bisa saya balas.

Bagi yang di channel YouTube saya, silakan bisa klik link di bawah video ini. Nanti ibu akan langsung diarahkan ke nomor WhatsApp kami.

Sudah siap untuk mendengarkan ceramah sore ini? Mari kita mulai dengan waktu yang pertama.

Waktu Pertama adalah Waktu Berpisah

“Mbak Meida, kok nyumpahin yang jelek-jelek sih!”

“Saya sedang menempuh ikhtiar agar tidak berpisah dari suami lho Mbak”

Iya ibu, saya paham.

Waktu berpisah disini, maksud saya adalah waktu ibu dan suami berangkat bekerja pada pagi hari. Itu namanya berpisah ya, berpisah untuk sementara.

Jadi, pada pagi hari sebelum ibu dan suami beraktivitas ini adalah waktu mustajab untuk mengunci birahi.

“Apa yang bisa saya lakukan Mbak Meida?”

Perbanyak sentuhan dengan suami, seperti salim ke suami sambil dielus-elus tangannya. Berpelukan atau minta suaminya cium kening ibu.

Dan, lakukan minimal selama 2 menit. Dicatat ya, harus minimal 2 menit. Jadi, ibu peluk suami sambil lihat detik jam berjalan ya.. hahaha.

Waktu Kedua adalah Waktu Bertemu Kembali

Pada penghujung hari setelah seharian bekerja, beraktivitas, suami kan pulang ke rumah tuh. Ibu juga sudah selesai bekerja. Jika ibu merupakan ibu rumah tangga, ya setelah ibu menyelesaikan semua urusan rumah ya.

Saat suami pulang, tidak perlu banyak tanya. Dipeluk suaminya. Sekali lagi perbanyak sentuhan. Boleh sambil mengucapkan terimakasih karena telah berikhtiar menjemput rejeki buat keluarga dsb.

Lakukan sentuhan kulit ke kulit ini minimal selama 6 detik. Dicatat ya ibu! Minimal selama 6 detik.

“Mbak, kalau pulang kerja kan aroma suami udah gak wangi lagi?”

Ya tidak masalah, jangan dihirup dulu. Ibu tahan nafas dulu ya.. hahaha.

Setelah pelukan selama 6 detik lanjutkan dengan membuka percakapan kecil seperti bertanya mengenai kejadian seru di kantor dsb.

Waktu Ketiga adalah Waktu Merefleksi Diri

Khusus waktu mustajab ini, ibu sendiri yang melakukannya. Bukan bersama suami.

Pilihlah satu hari dalam seminggu dimana pada waktu tersebut, ibu memiliki waktu luang, ibu bisa fokus pada dirinya sendiri dan tidak ada gangguan dari siapapun.

Misalnya, ibu memilih hari Jumat dan ingin merefleksi diri pada pukul 10 malam saat anak-anak dan suami sudah tidur.

Kemudian, siapkan selembar kertas dan bolpen. Wajib ditulis tangan, bukan diketik di handphone.

Selanjutnya, tulis minimal 7 kebaikan yang dilakukan suami pada minggu ini apa saja. Kebaikan itu akan sangat bagus jika berkaitan langsung dengan keseharian ibu dan anak.

Jika suami melakukan kebaikan pada orang lain dan tidak ada kaitannya dengan ibu, tidak perlu ditulis.

Sediakan waktu minimal selama 35 menit untuk menulis 7 kebaikan yang dilakukan suami dalam seminggu.

Kemudian berikan pujian pada suami, bersyukurlah pada Tuhan atas kebaikannya karena mengirim suami yang sebaik ini.

“Jika suami tidak melakukan kebaikan bagaimana Mbak Meida?”

Dalam seminggu, mana mungkin tidak ada kebaikan sama sekali yang dilakukan suami? Coba direfleksi lagi kehidupannya. Meskipun itu cuma berkata “maaf”, “terimakasih” atau membantu mengganti tabung gas untuk ibu. Itu juga termasuk kebaikan.

Waktu Keempat adalah Waktu Istimewa Berdua

Waktu mustajab yang ini wajib malam hari dan dikerjakan berdua dengan suami.

Sediakan waktu minimal 2 jam dalam seminggu untuk keluar rumah, pergi kemanapun boleh. Yang penting berdua saja.

Misalnya, ibu memilih hari Sabtu malam Minggu. Selama 2 jam, bersikaplah yang manis dan manja pada suami. Perbanyak membicarakan cinta dan kasih sayang antara suami dan ibu.

Jangan bicarakan anak! Apalagi selingkuhan suami!

Big No!

Fokuslah membicarakan romansa kalian berdua. Jika ingin bernostalgia saat pacaran dulu juga boleh.

Ingat ya! Waktunya adalah 2 jam per minggu.

Waktu Kelima adalah Waktu Erotis

Waktu mustajab yang kelima harus dilakukan pada malam hari menjelang tidur. Setelah capek berkegiatan seharian, saat di atas ranjang begitu bisa mengajak suami untuk bercerita.

Pastikan juga untuk saling berpelukan dan perbanyak sentuhan minimal dilakukan selama 5 menit.

“Kenapa harus perbanyak sentuhan Mbak Meida?”

Dari waktu mustajab ke satu sampai kelima, harus perbanyak sentuhan ya ibu. Karena sentuhan itu membantu merilis stres, rasa tertekan dan meningkatkan rasa bahagia serta rasa aman.

Apalagi kalau menyentuhnya dibarengi dengan mengenakan Cincin Sakinah. Inshallah itu efeknya akan luar biasa.

Karena semua yang saya jelaskan tadi ya, dari waktu mustajab satu sampai ke lima, ini termasuk ikhtiar lahir ya. Kemudian ditambah ikhtiar spiritual Cincin Sakinah.

Yang memang energinya fokus untuk membantu mengunci birahi. Yang namanya ikhtiar memang harus lengkap ya, lahir dan batin.

Nah, bagi yang tertarik berkonsultasi dan berikhtiar dengan saya, silakan jangan sungkan untuk mengirim pesan ke saya ya.

Bagi yang di Facebook, boleh banget jika mau mengirim pesan melalui Inbox. Bagi yang ada di Instagram, bisa DM juga.

Bagi yang di TikTok juga boleh mengirim pesan langsung dan pastikan akunnya jangan di privat agar bisa saya balas.

Bagi yang di channel YouTube saya, silakan bisa klik link di bawah video ini. Nanti ibu akan langsung diarahkan ke nomor WhatsApp kami.

>> Saya Siap Ikhtiar Ikuti Bimbingan Spiritual Mbak Meida <<

Loading

Cara Menarik Kembali Suami Selingkuh dengan Kekuatan Pikiran

“Mbak Meida, apakah pikiran kita sekuat itu? Sampai-sampai bisa menarik suami yang selingkuh agar meninggalkan selingkuhannya dan kembali pada istri sah?”

Tuhan bersabda, “Aku sesuai persangkaan hambaKu.”

Orang bijak memberi petuah, “apa yang bisa dibayangkan oleh imanjinasi atau pikiran, maka itu bisa diwujudkan.”

Saya menjawab dan meyakini, “BISA! Pikiran saya dan pikiran ibu memang sekuat itu, mampu menarik apapun yang memang menjadi HAK kita.

“Wah berarti luar biasa ya Mbak, pikiran manusia itu!”

Benar ibu, pikiran kita semacam ujung magnet. Dia akan terus menerus menarik hal-hal yang memang menjadi haknya.

Jadi, jika Tuhan menggariskan bahwa suami ibu masih menjadi hak ibu, maka sekuat apapun pelakor menariknya dan menguasainya, maka tetaplah ibu yang menjadi juaranya.

Nah, salah satu ikhtiar yang bisa ibu lakukan disini adalah dengan memanfaatkan pikiran ibu sendiri. Langkahnya sendiri ada 3 yang melibatkan mindset atau cara berpikir, spirit and soul serta skill set atau kemampuan.

Pertama yakni MINDSET (CARA BERPIKIR)

Untuk menarik kembali suami yang selingkuh, ibu harus memiliki cara berpikir yang tepat.

Saya pingin tahu, apa yang ibu rasakan setelah diselingkuhi suami? Silakan ditulis di kolom komentar.

Pasti ada yang merasakan sedih, marah, kecewa, takut, tidak percaya diri dsb. Semua emosi itu adalah hal yang wajar.

Saya anjurkan untuk menerima dan menikmati semua gejolak perasaan itu. Tapi, seiring berjalannya waktu ibu tidak boleh terus menerus larut dengan semua emosi negatif itu.

Karena lama-lama akan merontokkan semangat ibu, membuat ibu tidak mampu bekerja dan mengasuh anak secara optimal.

Jika ibu membiarkan emosi-emosi negatif ini menetap dalam diri ibu, maka ibu takkan bisa memanfaatkan kekuatan pikirannya untuk menarik kembali suaminya yang selingkuh.

Tadi kan sudah saya jelaskan ya, cara berpikir, spirit and soul serta kemampuan harus selaras.

Orang yang dikhianati dan merasakan kesedihan, itu wajar. Terima perasaan itu. Kemudian, secara perlahan cobalah untuk bangkit.

Ibu harus memiliki mental berjuang. Jangan terus memelihara mental seorang korban. Korban kan seperti ini ya, larut dalam kesedihan, minta diperhatikan 24 jam, selalu menyalahkan orang lain.

Coba perbaiki cara berpikirnya. Jangan menempatkan diri sebagai korban tapi tempatlah diri ibu sebagai pahlawan.

Bahwa Tuhan menakdirkan saya menerima tantangan ini, agar saya bisa jadi pahlawan bagi rumah tangga saya. Sayalah yang akan menyelamatkan kekhilafan suami, sayalah yang akan berjuang mempertahankan keutuhan rumah tangga ini.

Kedua, SPIRIT AND SOUL

“Istilah apa lagi itu Mbak Meida?”

Spirit and Soul berkaitan erat dengan kemampuan seseorang membayangkan hal-hal baik di masa depan.

Jika ibu tidak memiliki kemampuan ini, maka ibu tak bisa memanfaatkan kekuatan pikiran untuk menarik suami kembali.

Sekarang kita praktik bareng-bareng. Jika ibu berhasil mengikuti apa yang saya praktikkan ini, maka ibu sudah memiliki spirit and soul yang bekerja dengan baik.

Bayangkan ibu sedang menggenggam sebuah jeruk nipis. Ibu kemudian mengiris jeruk tersebut secara pelan-pelan, hingga cairan yang terkandung dalam jeruk tersebut mulai keluar.

Dan, ibu menggigit sedikit potongan jeruk nipis itu. Bagaimana rasanya buk? Kecut dan sedikit asam ya.

Nah, bagi ibu yang mampu membayangkan dan mampu merasakan betapa kecutnya jeruk nipis ini, artinya ibu memiliki spirit and soul yang bagus. Yang akan mendukung keberhasilan ibu dalam memanfaatkan kekuatan pikiran ini.

Sekarang tiap malam menjelang tidur, bayangkan apa yang ibu inginkan dari suami. Misalnya, ibu ingin suami hanya fokus pada ibu dan bukan pada wanita lain.

Maka, bayangkan suami memeluk ibu, bahagia dan nyaman bersama ibu, duduk bersebelahan, perhatian, peduli dan mesra pada ibu. Intinya bayangkan suami fokus hanya pada ibu.

Tiap malam, menjelang tidur khususnya saat ibu sudah benar-benar capek, ngantuk, sudah malas berpikir, inilah momen yang tepat.

Karena gerbang bawah sadar ibu terbuka, lalu ibu masuki dengan sugesti baru yakni suami fokus hanya pada ibu. Nah, yang prinsip alam bawah sadar itu selalu mewujudkan apapun yang ibu inginkan.

“Oh jadi yang diinginkan ibu Naya adalah suaminya kembali, oke saya akan wujudkan. Apapun yang terjadi akan saya wujudkan!”

Ibu tidak perlu berpikir, “bagaimana nanti caranya mewujudkan keinginan tersebut? Apakah mungkin suami bisa kembali, lha wong selingkuhannya saja pakai susuk.”

Ibu tidak perlu berpikir seperti itu. Alam bawah sadar kita itu cerdas dan bijaksana. Secara otomatis, pelan-pelan dan pada waktunya nanti, alam bawah sadar kita menggiring kita pada tempat, orang dan situasi atau kondisi yang bisa membantu mewujudkan keinginan kita.

Ketiga, Skill Set atau Kemampuan

Ibu sudah mampu berpikir dengan benar, ibu sudah mampu membaca masa depan dengan membayangkan keberadaan suami. Yang ketiga, ibu harus melengkapinya dengan melakukan hal-hal yang bisa mendukung kembalinya suami.

Yakni mengasah kemampuan menjadi istri yang menyenangkan. Menyenangkan saat dipandang suami, menyenangkan saat diajak bicara suami, menyanangkan saat dimintai solusi dsb.

Inilah kekuatan pikiran untuk menarik kembali simpati agar fokus pada ibu dan lepas dari selingkuhannya. Ingat ya, ada 3 hal yang harus diperkuat dan saling berkesinambungan yakni mindset atau cara berpikir, spirit and soul serta skill set atau kemampuan.

Loading

Berapa Kali Istri Harus Maafkan Suaminya yang Selingkuh?

Saat ibu melihat perselingkuhan suami, ibu akan dihadapkan pada 2 keputusan. BERTAHAN ATAU BERPISAH. Tiap keputusan ini tentu memiliki dampak positif dan resiko yang harus siap ibu tanggung.

Nah, pada kesempatan kali ini saya akan membantu memberikan referensi pada ibu. Mengenai berapa kali istri harus memaafkan suaminya yang selingkuh.

Apakah harus dimaafkan sekali kemudian kita coba untuk kembali percaya serta memberi kesempatan? Atau langsung tak perlu dimaafkan. Atau kalau sudah dimaafkan sekali tapi diulangi lagi, kita tetap harus memaafkannya berulang kali?

Ibu-ibu disini bagaimana sikap yang akan diambil jika dihadapkan pada kasus rumah tangga seperti ini? Ayo jangan ragu untuk sharing pendapatnya disini.

Baiklah, menurut saya tidak ada jawaban yang SALAH. Semua jawaban ibu benar sesuai dengan kondisi rumah tangga dan prinsip hidupnya masing-masing.

Jadi, kalau ada istri yang terus memaafkan suaminya meski sudah selingkuh berkali-kali, bisa jadi pertimbangannya cukup banyak. Seperti anak-anak, kebutuhan finansial, keluarga besar dsb.

Kalau ada istri yang langsung tidak memberi maaf pada suaminya, itu juga benar berdasarkan pengalaman orang yang bersangkutan. Apakah tidak egois? Bagi kita yang memiliki banyak pertimbangan lain, mungkin merasa egois.

Tapi bagi orang yang bersangkutan, mungkin saja selingkuh adalah kesalahan fatal yang tak termaafkan. “Apapun resikonya saya harus berpisah dan tak maafkan suami.”

Kita tidak bisa menghakimi keputusan seorang istri ya, karena kita tak pernah tahu seberat apa masalah yang dihadapi, kita tak pernah tekanan batin apa saja yang dirasakan, apa saja prinsip hidupnya dsb.

“Nah, lalu bagaimana pandangan Mbak Meida sendiri mengenai hal ini? Berapa kali istri harus memaafkan suaminya yang selingkuh?”

Sebagai orang yang tiap hari berhadapan langsung dengan masalah rumah tangga khususnya perselingkuhan, saya akan menyarankan klien saya untuk “selalu memaafkan suami meski dia telah selingkuh berkali-kali.”

“Lhoh kok bisa begitu Mbak Meida? Orang salah kok dibela! Mbak Meida gak tahu sakitnya diselingkuhi ya?”

Bukan begitu ibu.

Jadi, tiap kali membimbing klien yang telah berkomitmen ikhtiar dengan saya, saya selalu meminta klien secara pelan-pelan memaafkan suami.

Karena manfaat memaafkan suami itu untuk diri sendiri. Bukan untuk suaminya. Coba bayangkan jika ibu terus menyimpan dendam dan sakit hati.

Yang sakit lama-lama diri ibu sendiri lho. Awalnya jengkel, benci, kecewa, sedih dan gondok banget di hati. Lama-lama emosi negatif seperti ini akan mengkristal dan mengendap jadi penyakit.

Seperti maag, vertigo, kanker, diabetes, rematik, bahu tegang, penyakit psikosomatis dsb. Siapa yang rugi? Tentu ibu sendiri yang terus menerus tidak ikhlas dengan takdir yang telah menimpa.

Tapi satu hal yang perlu diingat!

Memaafkan suami dan memberi kesempatan kembali adalah 2 hal yang berbeda. Saya sarankan ibu untuk selalu memaafkan suami meski berapa kalipun dia selingkuh.

Tapi, untuk kembali dengan suami yang terus menerus berselingkuh adalah hal lain. Yang ini, saya serahkan kembali pada klien.

Apakah mau memaafkan dan kembali membangun rumah tangga atau mau memaafkan lalu tinggalkan? Dan, untuk membuat keputusan seperti ini saya akui tidak mudah.

Banyak klien saya yang mengikuti Konseling Perceraian dengan saya melalui telepon. Karena mereka bingung dengan keputusan seperti ini.

Jika sudah mempertimbangkan segala hal, tapi ibu masih bingung membuat keputusan terkait masa depan rumah tangga ibu, silakan ibu juga bisa mendaftarkan diri ibu untuk mengikuti Konseling Perceraian.

Konseling Perceraian itu tak selalu berujung dengan keputusan bercerai. Saya akan berikan pemahaman dan treatment sesuai tujuan ibu ikuti konseling. Keputusan bertahan maupun berpisah, tetap ada di tangan ibu sendiri.

Konseling Perceraian ini dilakukan 3 kali melalui telepon dengan tahap penggalian masalah, treatment dan evaluasi.

Apakah ini berbayar Mbak Meida? Ya, sama seperti ketika ibu datang untuk memeriksakan diri ke dokter. Ibu perlu membayar jasa dokter dan menebus obat.

Sama halnya dengan Konseling Perceraian ini. Ada biaya yang harus ibu keluarkan karena ibu akan mendapatkan treatment khusus.

Mbak Meida, curhat kok bayar sih!

Konseling berbeda dengan curhat. Kalau ibu curhat dengan teman, ibu hanya akan didengarkan. Bahkan curhatan ibu nanti bisa viral karena digosipkan di belakang ibu.

Melalui Konseling Perceraian,  saya tidak hanya mendengarkan. Saya berikan treatment khusus sehingga keputusan yang ibu ambil bisa lebih tepat.

Tidak membuat ibu menyesal jika pilih berpisah serta tidak membuat ibu terus menerus menahan rasa sakit jika memilih bertahan.

Tak perlu ragu ikuti Konseling Perceraian karena masalah dan data ibu menjadi rahasia saya.

Bagi ibu yang siap berikhtiar melalui Konseling Perceraian, silakan bisa hubungi di nomor konsultasi 085867777797 atau klik chat WhatsApp otomatis di bawah ini.

>> Saya Siap Ikhtiar Ikuti Konseling Perceraian <<

Loading

Copyright © 2025 Mbak Meida
WhatsApp Konsultasi Via WhatsApp