Jangan Mendesak Suami Putuskan Selingkuhan! Ini Akibat Fatalnya

Ketika berselingkuh, suami sangat tahu bahwa dia sedang berbuat dzolim terhadap ibu. Dia tahu, dia salah.

Maka ibu tidak perlu mencecar suami dengan azab dari Tuhan atau petikan surat dari kitab suci manapun agar dia mau berhenti selingkuh. Itu takkan mempan.

Justru desakan yang ibu lakukan ini bisa membuat suami makin sulit lepas dari selingkuhannya.

“Lho kok bisa begitu Mbak Meida? Jangan sampai dong!”

Nah, makanya jangan didesak untuk segera putus dari selingkuhannya. Ini sikap yang kurang tepat dalam menghadapi perselingkuhan suami.

Memang perselingkuhan itu menyakitkan! Apalagi jika ibu memilih untuk tetap mempertahankan suami.

Ibu masih tinggal satu rumah dengan suami dan tiap hari melihat dia sering berkomunikasi melalui HP secara sembunyi-sembunyi, pulang larut hingga emosinya yang terus bergejolak dan ibu yang selalu jadi sasaran amukannya.

Pasti berat menjalani hari-hari seperti ini. Hingga membuat ibu bernafsu untuk terus mendesak suami segera meninggalkan pelakornya.

Tapi, sekali ibu harus ingat!

Suami jika terus didesak, telinganya itu akan panas! Kepalanya pusing, perutnya mual dan pikirannya muak terhadap tuntutan ibu.

Karena saat bersama selingkuhannya, suami ibu itu juga didesak. Didesak untuk menikahinya secara resmi. Didesak untuk segera menceraikan ibu.

Jadi, kondisi suami disini mau noleh ke kanan maupun ke kiri, sama-sama penuh desakan dan tuntutan. Muak dong lama-lama.

Dan, membuat suami makin tidak betah di rumah. Merasa tidak nyaman berada di sekitar ibu. Karena tiap kali di rumah bersama ibu, dia tidak mendapatkan omongan yang adem atau pelayanan yang baik.

Yang didapatkan suami dari ibu justru desakan demi desakan. Ini akan memperparah komunikasi ibu dan suami.

Maka, saran saya hentikan dulu desakan-desakan ibu. Saya tahu ibu tersakiti. Tapi, saat ibu mendesak suami dan membuatnya tak nyaman, lama-lama dia akan menutup diri terhadap ibu. Ibu akan makin sulit mendekati suami.

“Lalu saya harus bagaimana Mbak Meida agar suami segera meninggalkan selingkuhannya?”

Buat suami nyaman dengan keberadaan ibu. Hindari dulu desakan-desakan tersebut. Ibu harus mampu mengontrol emosinya agar tidak mengeluarkan kalimat-kalimat desakan.

Ibu perlu ingat! Bahwa saat suami bersama selingkuhannya, dia juga mendapat desakan. Maka saat suami bersama ibu, sediakan pelayanan yang baik, suasana yang adem ayem dan hindari menyulut emosi suami.

Lama-lama suami akan membandingkan!

“Di rumah selingkuhan, rasanya panas. Karena dia emosi terus. Menuntut ini dan itu. Di rumah bersama istri lebih adem dan nyaman.”

Inshallah melalui ikhtiar pelan seperti ini nanti bisa membuat suami luluh hatinya terhadap ibu dan fokus lagi terhadap rumah tangga kalian.

Jika dalam proses mengembalikan keharmonisan rumah tangga disini ibu butuh bimbingan atau arahan dari saya, silakan jangan segan menghubungi saya melalui nomor konsultasi di 08586 7777 797. Atau bisa klik chat WhatsApp otomatis di bawah ini.

>> Saya Siap Ikthiar Melalui Bimbingan Mbak Meida <<

Ibu jangan berpikir bahwa konsultasi di tempat saya hanya curhat-curhat biasa ya.

Ini adalah konsultasi resmi dimana saya akan mendengarkan secara seksama dan memberikan treatment khusus sesuai kondisi rumah tangga ibu. Saya tunggu pesan dari ibu ya.

Loading

WhatsApp Konsultasi Via WhatsApp