Dimaafkan tapi Ngelunjak! Coba Ini agar Suami Total Berhenti Selingkuh

Kenapa suami yang selingkuh, tiap kali dimaafkan selalu ngelunjak? 

Bentuk ngelunjaknya itu macam-macam. Ada yang makin terang-terangan selingkuh di depan istri, angkat telepon di depan istri sambil senyum-senyum. Ada yang berani main ke rumah pelakor ijin dulu ke istri dsb.

“Mbak Meida, saya mencoba ikutin tipsnya untuk memaafkan suami tapi hasilnya seperti ini zonk! Dia malah makin ngelunjak dan tidak sadar.”

Nah, kurang lebih seperti ini keluhan ibu-ibu yang sudah mengikuti beberapa tips yang saya bagikan di YouTube ya.

Sebelum saya jelaskan lebih lanjut, silakan ibu catat dulu nomor konsultasi saya di +628111 26 4401. Di nomor tersebut, ibu bisa menghubungi saya melalui chat WhatsApp maupun telepon kemudian menjelaskan detil masalah rumah tangganya seperti apa.

Bimbingan rumah tangga di tempat saya bersifat psiko spiritual. Saya menggabungkan ilmu psikologi dengan kekuatan spiritual.

Jadi, saya tidak sekedar mendengarkan curhat ibu seperti saat ibu curhat pada teman atau keluarganya.

Apa yang perlu ibu lakukan, bagaimana menghadapi suami yang bersikap A, B dan C, keputusan yang harus ibu ambil dsb akan saya bantu arahkan berdasarkan realitas.

Kemudian saya lengkapi bimbingan dengan ikhtiar spiritual menggunakan energi doa dan buka aura. Ini yang paling penting.

Karena terkadang, perubahan baik kita melalui penampilan fisik tidak begitu berpengaruh jika aura atau medan energi yang mengelilingi tubuh belum dibersihkan dan diperkuat.

Inshallah ikhtiar kita lebih optimal. Karena ada ikhtiar lahir berdasarkan realitas dan dilengkapi doa serta energi buka aura.

Nah, bagi ibu yang saat ini ingin segera menyelesaikan masalah rumah tangganya, jangan segan menghubungi saya.

>> Saya Siap Berikhtiar Melalui Bimbingan Mbak Meida <<

Penyebab kenapa suami yang selingkuh dan dimaafkan, tapi makin ngelunjak adalah karena ibu tidak tegas memberikan konsekuensi. Dan, ibu tidak konsisten dengan konsekuensi yang ibu berikan.

Ibu terlalu bermurah hati pada suami. Ibu terlalu baik hati, ibu terlalu banyak berkorban. Ibu rela terus diinjak-injak. Itu penyebabnya.

Contoh, ibu membuat kesepakatan dengan anak. Tiap kali selesai main, anak harus membereskan mainan sendiri. Jika tidak dilakukan, ibu memberikan konsekuensi berupa tidak dapat uang jajan.

Ternyata saat anak masih tak mau membereskan mainannya, ibu masih tetap memberikan uang jajan. Ibu tidak tegas dengan konsekuensi yang ibu berikan. Karena ibu kasihan pada anak.

“Aduh, saya gak tega Mbak Meida! Saya kasihan sama anak.”

Justru lebih kasihan lagi, jika ibu tidak bersikap tegas pada anak. Lama-kelamaan akan tumbuh sikap tidak bertanggung jawab dalam diri anak. Dia yang bikin berantakan, dia juga yang harusnya membereskan.

Ketegasan ibu pada anak membantu anak tumbuh sebagai pribadi bertanggung jawab. Ketidaktegasan ibu dalam memberi konsekuensi pada anak, membuat anak tumbuh sebagai pribadi yang seenaknya sendiri dalam bersikap.

Sama halnya dengan suami. Ketika memaafkan suami yang selingkuh, biasanya istri hanya sekedar memaafkan. Dia tidak sembari memberikan konsekuensi, “nanti kalau kamu mengulanginya lagi maka saya akan berbuat A, B, C, D dst.”

Konsekuensi ini harus jelas berupa tindakan. Dan, saat suami melakukan kesalahan yang sama, ibu harus berani tegas memberikan konsekuensi.

Jika ibu tidak tegas memberikan konsekuensi, maka konsekuensi yang ibu berikan pada suami di awal akan dianggap suami sebagai ancaman kosong.

Nah, mulai sekarang beranilah menyusun konsekuensi. Buatlah minimal 3 konsekuensi untuk suami jika berani selingkuh lagi. Mulai dari konsekuensi ringan, sedang hingga yang terberat yakni minta pisah.

Inshallah dengan cara bersikap tegas dan berani ambil keputusan, kesempatan memaafkan yang ibu berikan pada suami tidak akan disia-siakan.

Loading

WhatsApp Konsultasi Via WhatsApp