Nasib Istri Digantung Suami Setelah Talak! Istri Harus Berbuat Apa?

Kasus seperti ini banyak yang mampir ke meja konsultasi saya. Dan, biasanya saya berikan treatment yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi rumah tangga klien serta hajat atau keinginan dari klien sendiri.

Klien saya ada yang ketika nasibnya digantung oleh suami, dia ingin suami langsung mengurus perceraian. Biasanya yang keinginannya seperti ini, karena memang dia sudah mantap berpisah.

Ada klien saya yang bingung, lalu minta diarahkan. “Baiknya gimana Mbak Meida? Saya coba perbaiki rumah tangga dengan suami atau biarkan saja sampai suami urus cerai?”

Nah, jika ada kebimbangan seperti ini biasanya saya akan arahkan klien untuk membuat daftar resiko dan manfaat.

Apa saja resikonya jika berniat untuk memperbaiki rumah tangga? Apa manfaatnya jika bertahan?

Apa resikonya jika menunggu suami mengurus di pengadilan? Apa manfaatnya jika benar-benar berpisah?

Setelah klien membuat daftar resiko dan manfaat, disini saya bantu memantapkan hatinya dalam membuat keputusan.

Kebanyakan dari klien saya karena mereka wanita, jadi keputusannya lebih memilih untuk bertahan. Mereka bilang, “sayang Mbak pernikahan sudah 10 tahun lewat begitu saja.”

“Kasihan anak-anak Mbak”

“Saya coba ikhtiar melunakkan hati suami Mbak, agar mau kembali lagi ke saya dengan ikhlas”

Seperti itu!

Jadi, klien yang berkonsultasi ke saya itu tidak hanya sekedar curhat. Saya berikan treatment, saya bantu arahkan sesuai hajat dan kondisi rumah tangganya.

Nah, bagi ibu-ibu yang ingin berkonsultasi seperti klien-klien saya ini silakan jangan sungkan hubungi saya di nomor 08111 26 4401. Atau bisa klik link otomatis menuju chat WhatsApp berikut ini.

>> Saya Siap Ikhtiar Ikuti Bimbingan Mbak Meida <<

Ibu tak perlu khawatir!

“Bagaimana nanti kalau masalah saya dibagikan Mbak Meida? Saya malu”

Masalah dan data diri klien menjadi rahasia saya. Semua kasus klien yang saya publish, itu sudah mendapat ijin dari klien bersangkutan. Kalau tidak dapat ijin, saya ya tidak berani ibu.

Seperti itu ya!

Jadi, tak perlu khawatir mengenai privacy ibu.

“Nah, sekarang jika saya ditalak Mbak Meida! Lalu suami menggantungkan nasib saya. Apa yang harus saya lakukan? Disini posisinya saya ingin bertahan. Saya masih ingin melanjutkan hubungan rumah tangga dengan suami.”

Tugas ibu disini adalah memperkuat ikhtiar lahir batin. Karena setelah menjatuhkan talak lalu suami menggantungkan nasib istri, tidak segera memprosesnya di pengadilan maupun kembali pada istri, maka alam bawah sadar suami sedang bingung.

Dia masih ragu, “cerai beneran gak ya?”

Dia masih sayang dengan ibu, sayang dengan anak-anak dan usia pernikahannya. Maka, inilah kesempatan emas yang harus segera ibu ambil.

Yakni menguatkan ikhtiar lahir batin sehingga suami mantap untuk kembali pada ibu. Ibu luluhkan hatinya dengan cara membuka komunikasi lebih dulu dengan suami.

Cari topik pembicaraan apapun yang bisa membuat suami merespon ibu. Karena disini status ibu masih sebagai istri sah, dengan syarat baru talak 1 ya, maka ibu masih boleh melayani suami sebaik mungkin.

Itu adalah ikhtiar lahir, jadi harus terus dilakukan. Kemudian lengkapi juga dengan ikhtiar spiritual yakni doa.

Ibu harus berdoa pada Yang Maha Kuasa. Ibu harus yakin bahwa Tuhan itu Maha Mengabulkan sehingga apapun yang kita minta inshallah pasti diijabah sesuai dengan ikhtiar kita.

Selain berdoa, ikhtiar spiritual juga bisa dilakukan melalui sarana spiritual Kalung Sakinah.

Ini merupakan kalung emas asli dengan 3 energi sekaligus.

Manfaat pertama, membuka komunikasi agar tiap kata yang ibu ucapkan bisa lebih didengarkan suami.

Khususnya membantu melunakkan hati suami agar mantap untuk tidak jadi menceraikan ibu serta mantap kembali memperbaiki hubungan dengan ibu.

Manfaat kedua, mengunci fokus suami hanya untuk ibu. Agar alam bawah sadar suami terus terngiang-ngiang dengan kehadiaran ibu sebagai istrinya.

Manfaat ketiga, meningkatkan keharmonisan rumah tangga. Ini sebagai pelengkap karena komunikasi sudah terbuka dan fokusnya terkunci.

Energi Kalung Sakinah adalah murni dari kekuatan doa. Kita memanjatkan doa pada Yang Maha Kuasa, meminta perlindungan, pertolongan dan petunjukNya agar diberikan solusi terbaik untuk rumah tangga kita.

Saya tidak menggunakan ilmu hitam, jin, khodam dsb. Jadi, ibu-ibu yang ingin memaharkan Kalung Sakinah ini jangan khawatir.

Dan setelah ibu memiliki Kalung Sakinah, saya akan berikan bimbingan lahir batin sesuai kondisi rumah tangga ibu agar hasilnya lebih optimal. Ingat! Ikhtiar optimal haruslah lengkap lahir dan batin.

Bagi ibu yang siap berikhtiar melalui Kalung Sakinah bisa menghubungi nomor konsultasi berikut untuk memantapkan hatinya yakni di 08111 26 4401. Atau bisa klik link otomatis menuju chat WhatsApp berikut ini.

>> Saya Siap Berikhtiar Melalui Kalung Sakinah <<

Loading

Jangan Menyaingi Suamimu dalam Hal Ini agar Tak Ditinggalkan

Sekarang cukup banyak saya perhatikan para istri yang ingin menyaingi suaminya. Saya akan berikan beberapa contoh, sehingga ibu bisa belajar untuk menghindari sikap menyaingi suami ini.

“Kenapa Mbak Meida, kita tidak boleh menyaingi suami?”

Fatal akibatnya! Membuat alam bawah sadar suami, menganggap ibu sebagai musuh yang harus dijauhi, diintimidasi dan disiksa.

“Wah luar biasa mengerikan ya Mbak efeknya?”

Benar sekali ibu.

“Lalu sikap dan perbuatan apa saja Mbak Meida yang perlu dihindari istri agar suami tidak merasa tersaingi?”

Saya akan jelaskan detil, tapi sebelumnya silakan catat dulu nomor konsultasi saya di 08111 26 4401.

Ibu boleh menceritakan masalahnya secara jujur dan terbuka pada saya. Kemudian saya akan bantu berikan bimbingan sesuai kondisi rumah tangga ibu.

Ibu tidak perlu khawatir, masalah rumah tangga dan data diri ibu akan menjadi rahasia saya. Silakan jangan ragu untuk menghubungi saya ya.

>> Saya Siap Ikthiar Melalui Bimbingan Mbak Meida <<

Ibu jangan berpikir bahwa konsultasi di tempat saya hanya curhat-curhat biasa ya.

Ini adalah konsultasi resmi dimana saya akan mendengarkan secara seksama dan memberikan treatment khusus sesuai kondisi rumah tangga ibu.

Suami ibu adalah sosok yang egonya luar biasa besar. Ego ini kalau disenggol dikit saja akibatnya fatal. Salah satu senggolan yang merusak adalah menyaingi suami.

Suami ibu itu paling tidak suka jika disaingi dalam hal yang dia jago dan menguasainya. Coba ibu tulis kira-kira hal apa saja yang menurut ibu, suami itu jago dan menguasainya.

Misalnya, suami merasa jago dalam hal mencari nafkah. Karena memang tugas utama pria disini kan mencari nafkah, maka suami akan merasa tersaingi saat ibu sebagai istrinya mampu mencari nafkah dengan lebih baik.

Banyak kasus rumah tangga yang saya terima, istri ditinggalkan suami karena suami merasa tersaingi oleh nafkah istri yang lebih besar.

Jadi, klien saya ini manajer sebuah bank swasta di Indonesia sedangkan suaminya adalah teller sebuah bank. Dilihat dari jenjang karir dan gaji, suaminya ini ketinggalan jauh.

Klien saya sudah berusaha keras untuk menjaga ego sang suami dan agar tidak merasa rendah diri. Klien saya tetap menghormati suaminya, merendahkan suaranya dan tidak pernah mengungkit masalah keuangan jika nafkah dari suaminya kurang mampu memenuhi kebutuhan keluarga.

Tapi, dasarnya memang naluri pria ini sulit disaingi dalam hal mencari nafkah, dengan sendirinya sang suami merasa minder. Merasa direndahkan oleh sang istri.

Selain mencari nafkah, bidang apalagi yang menurut ibu suaminya jago? Misalnya dalam hal memimpin. Naluri dasar seorang pria adalah memimpin.

Maka, usahakan ibu jangan menyaingi kepemimpinan suami di rumah. Ijinkan suami untuk mengatur ibu, memberikan arahan, membimbing dan menyelesaikan masalah ibu.

Jika di rumah, ibu berusaha mengatur suami atau memberikan arahan, ini justru membuat suami tidak suka. Karena ibu menyainginya.

Meskipun ibu tidak suka dengan arahan atau masukan suami, saran saya diterima dulu dan diterapkan. Nanti jika apa yang disarankan suami ternyata tidak cocok dan membawa mudharat, silakan jelaskan pada suami.

“Mas, saranmu yang kemarin itu bagus, sudah kuterapkan. Besok, rencananya akan kuterapkan lagi tapi ada beberapa hal yang ingin kutambah. Detilnya seperti ini.”

Lebih enak didengar ya! Suami juga inshallah akan lebih tenang mendengarkan ungkapan hati ibu, karena ibu menerima dan menyatakan rasa suka terhadap masukannya.

Nah, sekarang tugas ibu adalah membuat daftar semua bidang, sikap atau apapun yang ibu anggap suaminya jago serta menguasainya.

Setelah itu, ibu pelan-pelan coba menghindari untuk menyaingi suami dalam bidang yang sudah ibu tulis tadi.

Cobalah untuk sedikit mengalah. merendahkan diri, lalu ijinkan suami menguasai bidang yang memang dia jago.

Itu sedikit pesan dari saya, semoga bermanfaat dan membawa berkah bagi rumah tangga ibu.

Loading

CARA MELEMBUTKAN HATI SUAMI

Ada 4 momen dalam keseharian yang bisa ibu manfaatkan untuk melembutkan hati suami. Saya akan bahas detil satu per satu disini.

Jadi, silakan disimak sampai akhir ya. Karena 4 momen dalam keseharian ini saling berkaitan. Jika ada satu momen yang dilewati dan hanya mengerjakan 3 momen, maka hasil ikhtiar ini tidak akan optimal.

Oke, sebelum itu silakan catat dulu nomor konsultasi saya di 08111 26 4401.

>> Saya Siap Berikhtiar Melalui Bimbingan Mbak Meida <<

Melalui nomor tersebut, ibu bisa menghubungi saya melalui chat WhatsApp maupun telepon kemudian menjelaskan masalahnya secara detil dan jujur.

Sehingga saya bisa membantu memberikan solusi dan bimbingan tepat sesuai kondisi rumah tangga ibu. Ibu jangan berpikir bahwa konsultasi di tempat saya hanya curhat-curhat biasa ya.

Ini adalah konsultasi resmi dimana saya akan mendengarkan secara seksama dan memberikan treatment khusus sesuai kondisi rumah tangga ibu.

Momen pertama adalah saat berbicara

Saat berbicara dengan suami, khususnya jika kondisi rumah tangga sedang adem ayem, tidak ada suatu masalah apapun, berbicaralah dengan nada manja.

Bagi istri yang belum terbiasa bersikap centil karena selama ini selalu bersikap tegas pada suami, segera distop!

Saran saya, jika berbicara dengan suami tunjukkan betapa lemahnya diri ibu. Betapa ibu sangat membutuhkan bantuan dan kehadiran suami.

Jika ibu bersikap tegas, alam bawah sadar suami merasa bahwa ibu ini saingannya. Maka, suami akan bersikap ogah-ogahan tiap kali ibu meminta tolong.

Kenapa seperti itu Mbak Meida?

Karena suami ibu itu nalurinya ingin jadi pemimpin yang tegas dan gentle. Jika ibu di rumah kok lebih gentle dan tegas dibandingkan suami, maka ibu akan dianggap sebagai saingannya yang harus dimusnahkan.

Maka mulai sekarang, belajarlah untuk berbicara yang lembut, direndahkan suaranya, sesekali pakai nada centil dan manja.

Momen kedua adalah saat bertanya

Ibu ada pertanyaan yang ingin dijawab oleh suami? Maka pastikan kondisi emosi suami sedang baik. Jangan bertanya pada suami saat kondisi emosinya sedang buruk.

Karena sangat mungkin, ibu akan dicuekin dan pertanyaan ibu takkan terjawab. Setelah memastikan suami dalam mood yang baik, silakan ajukan pertanyaan.

Nah, pada momen ini berikan banyak sentuhan pada suami ibu. Ibu bisa memainkan tangan, telinga atau bahu suami.

Ingat! Harus perbanyak skin to skin.

Oh ya, pastikan juga saat suami sedang menjawab pertanyaan ibu, jadilah pendengar yang baik.

Jangan pernah menyela suami dan pujalah jawaban suami seolah itu adalah jawaban yang ibu nanti-nantikan.

Inshallah ini akan membuat suami senang dan bangga dengan dirinya sendiri. Saat ibu mampu memberikan makan ego suami seperti ini, hati suami tentu akan menjadi milik ibu seutuhnya.

Momen ketiga adalah saat ibu ingin menentang pendapat suami

Saya tahu, tidak semua yang dikatakan dan dilakukan suami membuat ibu senang. Pasti akan ada satu atau dua hal yang membuat ibu kecewa.

Jika hal ini terjadi, tidak masalah. Ibu tidak harus pura-pura senang dengan pendapat suami. Ibu tidak harus pura-pura baik-baik saja dengan sikap suami.

Saran saya, jangan langsung membantah seketika. Perhatikan dan dengarkan suami berbicara sampai selesai.

Setelah itu, benarkan dan berikan apresiasi. Lalu, lengkapi dengan masukan dari ibu.

Contoh suami ibu ingin berutang untuk menambah modal usahanya. Suami berpikir, usahanya akan berkembang pesat jika dia berutang.

Disini ibu tidak setuju dengan pendapat suami. Ibu ingin membantah dan menolaknya, tapi ibu takut menyakiti perasaan suami.

Maka jangan langsung dibantah! Jika ibu disini langsung membantahnya dan mengungkapkan ketidaksukaan ibu terhadap idenya, maka ini akan menyakiti perasaan suami.

Menghancurkan harga diri dan mimpi-mimpinya. Membuat suami merasa tidak dipercaya oleh istrinya.

Saran saya berikan respon seperti ini pada suami. “Wah aku senang sekali kamu punya keinginan untuk mengembangkan usahamu. Semoga saja niatmu ini diijabah dan membawa berkah bagi keluarga kita. Nah, soal modal dengan cara utang itu, apakah kamu sudah cari tahu bagaimana cara kerjanya dan apa saja resikonya?”

Ibu berikan sanjungan dulu pada ide suami, kemudian ajukan pertanyaan mengenai kekhawatiran ibu.

Dari situ nanti percakapan pasti akan mengalir dan ibu bisa mendapatkan jawaban sesuai

Momen keempat adalah saat menolak suami

Contohnya disini ibu diajak suami main ke rumah temannya, tapi ibu merasa tidak sreg dengan kepribadian temannya itu. Ibu ingin menolak, tapi takut suami marah.

Saran saya, carilah alasan yang tepat sebagai pengganti penolakan ibu terhadap suami. Ibu bisa berkata, mengantar anak mengaji, mengantar anak les renang, ibu sedang tidak enak badan dsb.

Berbohong demi menjaga kesehatan mental ibu, tidak masalah. Berbohong demi kebaikan hubungan ibu dan suami, tidak masalah. Selama kebohongan itu tidak fatal dan tidak melanggar syariat agama.

Oh ya, satu tambahan lagi dari saya. Momen satu sampai keempat tadi adalah ikhtiar lahir. Dan, ibu perlu melengkapinya dengan ikhtiar spiritual. Karena ikhtiar optimal itu harus seimbang lahir dan batin.

Salah satu ikhtiar spiritual untuk melembutkan hati suami agar tidak mudah marah dan lebih mendengarkan ibu adalah memanfaatkan Olensia Sakinah.

Aromaterapi dari minyak esensial dengan wangi menenangkan yang bisa membantu melembutkan hati suami.

Manusia memiliki beberapa jenis gelombang otak. 2 gelombang yang paling sering muncul adalah Alpha dan Tetha.

Dalam 2 kondisi ini, kita akan sangat mudah terpengaruh oleh orang lain. Apapun yang kita katakan dengan penekanan khusus dan dilakukan berulang-ulang, akan mudah diterima serta diikuti.

Olensia Sakinah sendiri mengeluarkan aroma yang bisa membuat suami ibu rileks dan terasa seperti di atas awan.

Kondisi nyaman seperti ini, bisa membawa gelombang otaknya dalam kondisi Alpha dan Tetha.

Insyallah, apapun yang ibu katakan pada suami akan lebih mudah diterima alam bawah sadarnya dan menjadi memori yang siap dijalankan oleh pikirannya.

Olensia Sakinah ini bisa ditempatkan di area-area rumah yang paling sering dikunjungi suami.

Dan, pastikan area rumah tersebut ruangannya cukup tertutup. Supaya aromanya bisa dihirup suami secara optimal.

Dalam keadaan tenang dan rileks, disini ibu bisa menyisipkan kalimat-kalimat baik yang ibu harapkan bisa muncul dalam diri suami.

Ibu bisa mengajak suami ngobrol agar lebih terbuka, mengarahkan suami agar meninggalkan selingkuhannya, lebih peduli dan perhatian pada ibu maupun anak-anak dsb.

Bagi ibu-ibu yang siap berikhtiar melalui Olensia Sakinah bisa melakukan pemesanan di nomor 08111 26 4401. Atau klik chat WhatsApp otomatis di bawah ini.

>> Klik Disini untuk Melihat Cara Kerja dan Testimoni Olensia Sakinah <<

Loading

Hati-hati! Inilah yang Sebenarnya Jadi Sumber Konflik Utama Suami Istri

Apa yang seringkali menjadi sumber konflik antara suami dan istri? Bagi ibu-ibu yang tahu jawabannya boleh banget ditulis di kolom komentar. Saya ingin tahu pendapat ibu-ibu disini.

Sebagian besar dari ibu-ibu disini pasti menjawab, sumber konflik suami istri adalah keuangan Mbak Meida. Anak-anak, komunikasi yang tidak terbuka, mertua, pasangan yang tidak jujur dsb.

Semua itu benar! Tidak ada yang salah.

Tapi berdasarkan pengalaman saya menangani ratusan masalah klien, beberapa hal yang saya sebutkan tadi adalah penyebab turunan. Sumber utamanya bukan hal tersebut.

Lalu, sumber utamanya apa Mbak Meida?

Baik, sebelum saya kasih tahu ibu-ibu apa itu sumber utama konflik suami istri, saya mau share dulu nomor konsultasi saya. Silakan dicatat di nomor 08111 264401.

>> Saya Siap Berikhtiar Melalui Bimbingan Mbak Meida <<

Melalui nomor tersebut, ibu bisa menghubungi saya melalui chat WhatsApp maupun telepon kemudian menjelaskan masalahnya secara detil dan jujur. Sehingga saya bisa membantu memberikan solusi dan bimbingan tepat sesuai kondisi rumah tangganya.

Yang seringkali menjadi sumber konflik antara suami dan istri bukanlah masalah itu sendiri. Melainkan “kondisi mental atau emosi” dari masing-masing pihak. Baik yang memberi pernyataan pertama kali maupun yang memberi respon.

Contoh; Naya yang merupakan seorang istri pada hari ini memasuki masa PMS (Premenstrual Syndrome). Tahu sendiri kan ibu-ibu, di masa-masa ini berarti “Perempuan Menjadi Singa.”

Terjadi gejolak emosi hebat yang membuat Naya mudah marah dengan meledak-ledak meski disebabkan karena masalah sepele.

Di masa PMS ini, Naya mendapati es batu yang telah dibuatnya dalam frezeer tiba-tiba lenyap tanpa bekas.

Hanya gara-gara es batu! Naya melabrak sang suami, menyalahkannya karena tak ijin dulu saat menggunakan beberapa es batu buatannya. Menyudutkan sang suami, membentak bahkan mengungkit kesalahan suaminya di masa lalu.

Sang suami tentu kaget dan balik memarahi Naya. Tak terima dengan hinaan dan bentakan sang istri apalagi hanya karena es batu.

Respon Naya saat melihat es batunya diambil suami tanpa ijin ini terjadi pada masa PMS. Masa dimana wanita, gejolak emosinya sedang naik turun.

Sehingga, hal sepele bisa membuatnya naik darah. Suami yang memahami istrinya karena saat itu sedang PMS, seharusnya tidak perlu marah balik. Melainkan meminta maaf, karena memang salah tidak ijin dulu saat ambil es batu.

Dan, memahami bahwa sang istri sedang melalui masa PMS. “Maka, kesalahan saya meskipun kecil memang tidak bisa ditolerir oleh istri.” Suami seharusnya diam dan mendengarkan omelan Naya.

Berbeda jika saat suami Naya “mencuri” es batu pada masa suburnya si Naya. Bagaimana kira-kira reaksi Naya? Tentu saja! Dia akan menggoda dan meledek manja suaminya.

“Kenapa kamu gak ijin dulu sayang? Aku kan bisa buat es batu lebih banyak”

Perhatikan disini! Perilaku yang sama, tapi mengundang reaksi yang berbeda. Karena kondisinya saat itu juga berbeda.

Kondisi pertama terjadi saat Naya mengalami masa PMS dan kondisi kedua terjadi saat Naya mengalami masa subur.

Ingat! Masa PMS wanita membuat gejolak emosinya naik turun. Masa subur wanita membuat mood wanita selalu baik dan bersemangat.

Semua respon kita terhadap apa yang dilakukan pasangan atau respon pasangan kita terhadap apa yang kita katakan, itu tergantung KONDISI MENTAL atau EMOSI pada saat itu.

Kondisi emosi yang bagus, mendatangkan reaksi yang enak didengar maupun dilihat.

Kondisi emosi yang buruk, mendatangkan reaksi yang sudah pasti di luar dugaan ngerinya.

Jadi, ibu-ibu subscriber saya tercinta, sebelum mengungkapkan suatu hal penting pada suami, perhatikan dulu KONDISI MENTAL atau EMOSI pasangan.

Dan, yang juga tak kalah penting adalah memahami! Saat suami merespon buruk terhadap pelayanan kita, perhatikan apakah saat itu kondisi mental atau emosinya sedang tidak baik?

Loading

Mental Dijatuhkan Suami? Ini 5 Cara Susun Kalimat Positif untuk Istri

Saya yakin ibu pasti familiar mendengar istilah positive self talk. Makna sederhananya adalah berpikir dan berkata hal-hal yang positif untuk diri sendiri.

Khususnya jika ibu disini mentalnya sering dijatuhkan suaminya sendiri. Sehingga membuat ibu merasa tidak percaya diri, rendah diri, tidak dihargai dsb.

Salah satu hal yang bisa membantu adalah dengan tetap berprasangka positif terhadap apapun masalah yang menghampiri ibu.

Namun, sayangnya pikiran dan perasaan kita itu tidak selalu positif. Dan, apabila dipaksakan untuk selalu positif justru sulit bahkan tidak bisa.

Contoh; saat ibu melihat ada chat masuk di handphone suami dan kebetulan itu dari selingkuhannya. Ibu sedih dengan hal tersebut.

Namun ibu berusaha untuk tetap positif dengan berkata, “semuanya akan baik-baik saja”

Padahal kenyataannya, perasaan ibu saat itu kacau. Disini, ibu berusaha mengubah secara paksa pikiran negatif menjadi positif. Itu tidak baik bagi kesehatan mental ibu dan tidak seharusnya dilakukan.

Ibu adalah manusia yang punya perasaan dan kelemahan. Ibu bisa marah, sedih, kecewa, jengkel, menangis dsb.

Nah, pada kesempatan kali ini saya akan ajarkan pada ibu. Bagaimana cara menyusun positive self talk yang benar.

Karena Positive Self Talk bukan sekedar berkata hal-hal yang positif. Bukan memaksa pikiran negatif berubah menjadi positif.

Positive Self Talk adalah menerima keadaan, perasaan dan prasangka yang datang sehingga ibu bisa lebih mampu mengontrol emosinya serta fokus pada solusi.

Pertama, tenangkan diri ibu

Saat tiba-tiba ada masalah yang membuat ibu tersentak, cobalah pelan-pelan untuk menenangkan diri. Lalu sadari pikiran dan perasaan yang datang saat itu.

Kedua, kenali pikiran dan perasaan saat itu

Apakah ibu sedang marah, sedih, kecewa atau jengkel? Duduklah di tempat yang nyaman, atur napas dan cari tahu perasaan apa yang ibu alami saat itu

Ketiga, ucapkan apapun yang ingin ibu ucapkan saat itu

Jangan ditahan!

Apapun itu ungkaplah dengan jujur. Tidak perlu menilai apakah itu baik atau buruk. Apakah ungkapan itu tepat atau tidak tepat. Tidak perlu memikirkan apapun. Sampaikan saja dan dengarkan diri ibu sendiri.

Keempat, jika perlu tulislah dalam selembar kertas

Kelima, ubahlah kalimat yang memiliki muatan emosi negatif menjadi kalimat yang netral

Contoh, “saat ini aku sedih tapi aku gak boleh sedih, aku harus kuat”

Gantilah dengan kalimat netral seperti, “aku ingin terlihat kuat khususnya di depan anak-anakku, tapi sekarang aku lemah dan sedih. Nggak apa-apa, aku memang sedih tapi aku sedang berusaha mengatasi rasa sedih ini”

Ini adalah contoh positive self talk yang sederhana. Tidak memaksakan diri untuk positif, bahkan kita mengakui perasaan kita saat itu.

Inshallah ini akan sangat membantu saat ibu terjebak dalam perasaan dan pikiran yang negatif.

Jika tips sederhana ini mampu membantu masalah rumah tangga yang ibu alami, bayangkan jika ibu mendapatkan tips atau bimbingan yang lebih lengkap sesuai masalah yang ibu alami.

Inshallah, hasilnya akan lebih optimal membantu mengatasi masalah rumah tangga ibu. Maka, jangan segan hubungi saya untuk mengikuti konseling rumah tangga secara private. Silakan catat nomor konsultasi saya di 085867777797 atau klik chat WhatsApp otomatis di bawah ini.

 >> Saya Siap Ikuti Konseling Rumah Tangga <<

Berdasarkan curhatan detil dan jujur yang ibu konsultasikan pada saya, saya akan membantu mengarahkan sikap apa yang perlu ibu ambil, bagaimana cara menghadapi suami dsb.

Sehingga ke depannya, tidak ada penyesalan terhadap keputusan yang ibu lakukan.

Loading

Sering Pendam Unek-unek pada Suami? Keluarkan dengan Cara Unik Ini

Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah rasa cinta dan memiliki. Fokus utamanya yakni menjalin relasi dengan seseorang sehingga memunculkan kesempatan bagi ibu untuk mencurahkan dan dicurahi kasih sayang. Termasuk di dalamnya adalah didengarkan.

Saat kebutuhan “didengarkan” ini tidak terpenuhi, maka sangat mungkin istri mengalami yang namanya LUKA BATIN.

Ibu ingin curhat, menceritakan kesehariannya, ingin mendapat perhatian dan didengarkan suami, tapi yang didapatkan justru suami yang dingin dan cuek.

Ibu terus menerus memendam rasa jengkel ini sampai akhirnya ibu sering uring-uringan. Tidak ada masalah atau hanya karena sebab yang sepele, ibu marah.

Marahnya ini biasanya diarahkan ke anak-anak, asisten rumah tangga, teman dekat atau rekan kerja. Padahal, sumber sakit dan luka batin ibu ada pada suami, tapi orang lain terkena imbasnya. Kasihan ya.

Jika ini terjadi pada ibu, ibu bisa mencoba cara unik untuk mengeluarkan unek-uneknya pada suami.

Silakan ibu siapkan kertas kosong, bolpoin dan lilin. Tulis semua hal yang buat ibu jengkel pada suami. Semua unek-uneknya ditulis secara jelas, terperinci sampai ibu merasa lega.

“Aku tahu kamu kerja keras banting tulang 24 jam demi keluarga. Tapi kami tak hanya butuh materi. Kami juga butuh perhatian dan waktumu. Aku benci sikapmu yang dingin setelah sampai rumah. Aku muak denganmu yang selalu berkata capek. Aku jengkel kamu menganggapku sebagai tukang menuntut.”

Selanjutnya, hidupkan lilin dan bakarlah unek-unek yang telah ibu tulis dan katakan.

“aku bakar amarahku, aku bakar masalahku”

“hatiku lega, ikhlas dan damai”

“sekarang aku mampu mengontrol emosiku”

“apapun yang kukerjakan dengan baik, akan berakhir baik”

Setelah ini ketika ibu mulai bicara pada suami, emosi ibu lebih tertata, nada suara lebih lembut dan kata-kata yang keluar lebih positif.

Inshallah respon suami akan lebih manis pada ibu. Luka-luka batin akibat memendam unek-unek sudah terobati dengan mengeskpresikan diri melalui tulisan.

Sangat boleh jika trik ini sering-sering ibu lakukan. Khususnya jika ibu memiliki suami yang malas mendengarkan.

Jika tips sederhana ini mampu membantu masalah rumah tangga yang ibu alami, bayangkan jika ibu mendapatkan tips atau bimbingan yang lebih lengkap sesuai masalah yang ibu alami.

Inshallah, hasilnya akan lebih optimal membantu mengatasi masalah rumah tangga ibu. Maka, jangan segan hubungi saya untuk mengikuti konseling rumah tangga secara private. Silakan catat nomor konsultasi saya di 085867777797 atau klik chat WhatsApp otomatis di bawah ini.

 >> Saya Siap Ikuti Konseling Rumah Tangga <<

Berdasarkan curhatan detil dan jujur yang ibu konsultasikan pada saya, saya akan membantu mengarahkan sikap apa yang perlu ibu ambil, bagaimana cara menghadapi suami dsb.

Sehingga ke depannya, tidak ada penyesalan terhadap keputusan yang ibu lakukan.

Loading

Suami Tak Posting Foto Istri di Medsos! Bukti Dia Selingkuh?

“Mbak Meida, suami saya tidak pernah posting foto saya dan anak-anak di Instagram. Saya curiga suami selingkuh! Karena dia mengikuti banyak akun wanita cantik seperti selebgram dan sebagian besar rekan kerja wanitanya. Tak hanya itu, suami tiap kali upload foto juga bergaya seolah dia masih bujang. Bagaimana mengatasinya Mbak, mengapa suami gak mau pajang foto keluarga?”

Ini adalah curhatan salah seorang klien saya yang cemas karena tidak ada gambar dirinya di media sosial suami. Jika ibu bertanya mengapa suami tidak pajang foto ibu, coba ditanyakan langsung ke suaminya.

Saya disini tidak bisa menghakimi lalu berkata, ya benar suami ibu selingkuh!

Karena indikator selingkuh bukan berprasangka hanya melalui media sosial seperti ini. Perlu diskusi langsung dengan suami, memperhatikan kebiasaan suami yang berubah apa saja, mencari tahu dari lingkungan terdekat suami dsb.

Memang benar!

Ada suami yang tidak memposting foto keluarganya di medsos dan mengaku bujang pada wanita-wanita yang didekatinya secara online.

Tapi, bukan berarti suami yang tidak memajang foto istrinya di medsos selalu berakhir dengan selingkuh.

Ada juga suami yang menghindari pamer foto istri karena memang watak asli suami ibu “tidak banyak gaya.”

Dia sendiri jarang upload foto dirinya di medsos, makanya dia tak pernah upload foto istri. Baginya, bermain media sosial adalah hal yang canggung.

Sekarang, saya ingin bertanya pada ibu. Seberapa penting deklarasi cinta suami dilakukan melalui postingan di medsos?

Apakah sangat penting seperti kebutuhan makan dan minum ibu? Jika iya, tentu ibu bisa mati saat berhari-hari suami tidak posting foto ibu di medsos.

Tapi nyatanya tidak ya. Alhamdulillah, ibu masih bernafas dan sehat meski tidak melihat foto ibu di media sosial suami.

Sekarang coba ibu bandingkan! Kekurangan suami adalah tidak memposting foto ibu di medsos. Sedangkan kelebihan suami jauh lebih daripada itu.

Dia sosok yang bertanggung jawab. Berusaha optimal memenuhi kebutuhan lahir batin ibu dengan baik, memperlakukan ibu dengan hormat dan penuh perhatian.

Bagaimana ibu, apakah masih kesal karena suami tidak melakukan hal yang ibu harapkan di media sosialnya?

Jika masih jengkel bahkan ibu memang mencurigai suami selingkuh, silakan jangan ragu menghubungi saya melalui telepon ataupun WA di nomor konsultasi 085867777797. Atau bisa klik chat WhatsApp otomatis di bawah ini

>> Saya Siap Ikhtiar Spiritual Rumah Tangga <<

Saya akan bantu berikan bimbingan spiritual sesuai dengan hajat rumah tangga ibu.

Loading

IKHLASKAN SUAMI SEKARANG JUGA AGAR KAMU LEGA

Seorang klien curhat pada saya.

“Suami sudah minta maaf pada saya Mbak Meida, atas perselingkuhannya waktu itu. Dia berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Tapi, entah kenapa saya sulit percaya padanya. Saya masih was-was dan hidup saya tidak bisa tenang seperti dulu.”

Bagi klien yang memiliki trust issue terhadap kepercayaan pasangannya karena dulu pernah diselingkuhi, kecemasan yang dirasakan seperti curhatan ini adalah hal yang wajar.

Semua orang yang pernah dikhianati pasti merasakan hal ini. Termasuk ibu yang mungkin mampir kesini karena mengalami hal yang sama.

Kecemasan ini muncul akibat ibu masih dibayang-bayangi kesalahan suami di masa lalu. Hal ini mendorong ibu untuk mengekang keseharian suami.

Suami yang tidak nyaman dengan sikap ibu yang extra ini, tentu menjadi lebih sensitif bahkan makin tak betah berada di rumah.

Hati-hati! Jika sikap seperti ini terus ibu biarkan, bukan keharmonisan yang kembali. Yang terjadi justru suami makin ingin melepaskan diri dari ibu.

Maka, hal pertama yang perlu ibu lakukan adalah mengatasi kecemasan ibu. Mengontrol kecemasan ibu sendiri.

“Bagaimana cara mengatasi kecemasan berlebih pasca diselingkuhi suami Mbak Meida?”

Silakan ibu baca kembali judul pada pembahasan kali ini yakni “Ikhlaskan Suami Sekarang Juga agar Kamu Lega.”

“Tentu itu tidak mudah Mbak Meida!”

Itulah kenapa ibu berada disini. Karena saya akan membantu ibu agar lebih mudah mengikhlaskan suami.

Caranya yakni dengan memahami 2 hal; APA YANG BISA IBU KENDALIKAN DAN APA YANG TAK BISA IBU KENDALIKAN.

Dengan memahami apa yang bisa ibu kendalikan, ibu bisa memfokuskan energinya untuk melakukan hal tersebut.

Dengan memahami apa yang tak bisa ibu kendalikan, ibu tidak perlu menghabiskan energinya untuk melakukan hal-hal yang tidak seharusnya.

“Saya sedikit bingung dengan penjelasan Mbak Meida?”

Oke, saya akan mencontohkannya pada ibu melalui tabel berikut ini supaya ibu lebih mudah memahaminya.

Ini adalah tabel dengan 2 kolom yang terdiri atas hal-hal yang tak bisa ibu kendalikan dan yang bisa ibu kendalikan. Saya sudah mencontohkan dengan mengisi 2 list.

Pertama, pada kolom Yang Tak Bisa Dikendalikan ada “kegiatan suami di luar rumah.” Disini, ibu tak bisa mengendalikan apapun yang dilakukan suami di luar rumah. Sadari itu, maka lepaskan, ikhlaslah dan tawakallah pada suami.

Yang Bisa Dikendalikan adalah fokus bekerja, mengurus anak, rumah dan emosi ibu sendiri. Saat ibu cemas mengenai apa yang dilakukan suami di luar rumah, apakah dia benar bekerja atau tidak, ingatlah! Bahwa hal tersebut berada di luar kendali ibu.

Yang bisa ibu kendalikan adalah kegiatan ibu sendiri. Maka, fokuslah dengan kegiatan ibu. Lakukan dengan penuh tanggung jawab, maka rasa cemas pun bisa teratasi.

Silakan ibu bisa lanjutkan dengan mengisi kolom berikutnya hingga minimal 7 daftar hal yang bisa ibu kendalikan dan yang tidak!

Inshallah dengan cara ini, hati ibu bisa lebih lepas, ikhlas dan tenang. Rasa cemas berlebih yang selama ini ibu rasakan, bisa ibu kontrol dengan baik.

Bagaimana ibu? Mudah kan untuk mengatasi rasa cemas berlebihnya? Jika ibu merasa, tips sederhana ini bisa bermanfaat bagi ibu, maka bayangkan jika ibu mendapat bimbingan yang lebih detil dan sesuai dengan kondisi rumah tangga ibu.

Tentu saja, hasilnya nanti bisa lebih optimal bagi keharmonisan rumah tangga ibu. Jadi, silakan jangan ragu untuk mengikuti konseling rumah tangga dengan saya.

Caranya bisa dengan menghubungi nomor konsultasi di 0858677777907 atau bisa klik chat WhatsApp otomatis di bawah ini.

>> Saya Siap Ikhtiar Melalui Konseling Rumah Tangga <<

Loading

Alami Kekerasan Verbal dari Suami? Atasi dengan 3 Langkah Cerdas Ini

Take – Membaca pesan klien dari laptop.

Hari ini saya sedang membalas pesan-pesan klien saya yang sedang mengikuti Konseling Spiritual Rumah Tangga.

Setelah berkomitmen mengikuti konseling, klien saya akan mendapat arahan dari saya untuk tiap keputusan yang akan mereka buat dalam rumah tangganya. Biasanya arahan ini saya berikan melalui telp maupun pesan WhatsApp.

Banyak nih klien saya yang laporan ke saya tiap hari berikut ini, beberapa akan saya bacakan.

“Suami saya sudah mulai berubah Mbak. Sudah mulai perhatian dan lebih sering di rumah.”

“Mbak, alhamdulillah suami saya yakin mau kembali ke saya. Tapi, dalam berhubungan intim belum on Mbak.”

Selanjutnya, saya akan berikan balasan berupa saran-saran yang bisa diterapkan langsung oleh klien.

Jadi, kalau ikut bimbingan spiritual rumah tangga seperti ini enak. Jika ibu lagi galau, stres dengan masalahnya, merasa putus asa dengan ikhtiarnya, ibu bisa langsung chat saya.

Tidak perlu curhat ke teman-teman atau keluarga yang terkadang hanya bikin gosip, bukan memberi solusi.

Sekarang, saya akan baca lagi salah satu pesan dari klien saya.

“Mbak, suami saya kasar. Saya suka dibentak, dihardik dengan kata-kata kotor, diteriaki, disakiti dengan kata-kata yang menyakitkan. Bagaimana cara saya mengatasinya?”

Karena cukup banyak yang mengalami hal ini, jadi langsung saja disni saya akan berikan cara mengatasi suami yang melakukan kekerasan verbal.

Pertama, belajarlah jadi orang yang bisa memberikan kenyamanan bagi suami

Kekerasan verbal cenderung dilakukan oleh orang yang sulit mengatasi emosinya karena masalah di masa lalu.

Kemungkinan besar, dia dulu juga sering dihina, kepercayaan dirinya hancur dan harga dirinya rendah.

Setelah menikah dengan ibu, dia melihat ibu adalah sosok yang lemah dan tidak berani memberikan balasan. Maka ya sudahlah.. ibu jadi pelampiasan dendamnya di masa lalu.

Mulai sekarang, dekati suami secara emosional. Berikan ruang bagi suami untuk bercerita secara jujur pada ibu tanpa menghakimi apapun keputusannya.

Kedua, gunakan bahasa tubuh penuh ketegasan

Saat emosi suami meledak-ledak dan mulai melakukan kekerasan verbal pada ibu, ibu tidak selalu harus membalasnya dengan kata-kata yang kasar juga.

Untuk membuatnya berhenti, cobalah menggunakan bahasa tubuh yang tegas. Contoh, bahasa tubuh yang tegas adalah bahasa tubuh tertutup. Ibu bisa mengambil beberapa sikap berikut;

  • Berdiri dengan melipat kedua tangan di depan dada
  • Memasukkan kedua tangan di kantong celana
  • Berdiri mematung atau kaku

Bahasa tubuh tertutup seperti ini berarti, ibu tidak mau terlibat lebih dalam dengan argumen-argumen yang dilontarkan suami.

Secara perlahan, inshallah dia akan mereda emosinya. Jika sudah mulai nampak tanda-tanda emosi yang mereda, ibu bisa pelan-pelan menanggapi emosi suami.

Langkah ketiganya, rahasia

Ini langkah spesial yang hanya saya bagikan dengan klien yang memang berkomitmen ikhtiar dengan saya.

Jadi, kalau disini ibu hanya mendapat tips umum. Tips khususnya, tentu akan saya bagikan secara rahasia dengan klien saya.

Bagi ibu yang tertarik mendapat arahan seperti klien-klien saya yang lain, bisa berkomitmen dulu dengan saya ya.

Ibu bisa mendaftarkan diri melalui nomor konsultasi 0858677777907. Atau bisa juga klik chat WhatsApp otomatis di bawah ini.

 >> Saya Ingin Dapat Bimbingan Spiritual Rumah Tangga <<

Loading

Ingin Tetap Waras Meski Nikahi Suami Tak Berperasaan? Lakukan Ini!

Beberapa waktu lalu, saya membuat sebuah video pendek yang berjudul “5 Tanda Istri Tak Dicintai Suami Secara Emosional.”

Tanda-tandanya antara lain,

  1. Sering ditolak, diabaikan dan merasa kesepian meski ada suami
  2. Suami sering mendiamkan istri tanpa sebab
  3. Saat konflik, istri selalu disalahkan padahal suami yang berbuat salah
  4. Tak ada keintiman fisik
  5. Tak pernah curhat ke suami, karena tak nyaman dan sering tak ditanggapi

Jika beberapa hal ini terjadi ibu, ibu bisa menerapkan trik yang akan saya bagikan disini. Khususnya agar otak ibu tetap waras!

Oh ya sebelum saya lanjutkan, silakan catat nomor konsultasi saya di 085867777797.

Melalui nomor konsultasi tersebut, ibu bisa menceritakan masalah rumah tangganya secara detil dan jujur pada saya.

Tenang saja, masalah yang ibu hadapi dan data diri ibu aman di tangan saya. Untuk kisah klien yang saya bagikan, itu sudah ada persetujuan khusus antara saya dengan klien ya.

Agar kisah mereka bisa jadi pembelajaran bagi kita semua.

Oh ya dengan menghubungi Mbak Meida di nomor konsultasi, kita bakal dapat apa sih?

Jika ibu mantap berikhtiar dan berkomitmen dengan saya untuk mengembalikan keharmonisan rumah tangganya, saya akan berikan bimbingan spiritual rumah tangga.

Bagaimana menghadapi suami yang selingkuh, kasar, tidak menghargai ibu dsb. Sikap apa yang harus ibu ambil, itu ada treatment khususnya.

Jangan sampai kita salah ambil keputusan hingga berdampak buruk bagi rumah tangga kita.

Pertama, bersiaplah untuk kecewa

Saya yakin, ibu sudah berusaha banyak cara untuk membuat suami mendukung ibu secara emosional.

Jika semua hal itu sudah dicoba, maka berbesar hatilah. Karena mengubah seseorang memang tidak mudah.

Apalagi jika sifat utamanya memang cenderung tidak peduli dengan perasaan orang lain.

Jadi, mental ibu harus disiapkan untuk kemungkinan terburuk.

Kedua, perhatikan kesehatan mental ibu

Mempertahankan pernikahan meski ibu tahu bahwa suami tidak mencintai ibu secara emosional, bisa sangat menguras tenaga.

Ibu merasa sering ditolak, tidak diperhatikan dan meski punya suami, ibu tetap merasa sendiri.

Saat hal ini terjadi, jangan pernah abai dengan kesehatan mental ibu sendiri.

Perbanyak ibadah dan perbanyak bergaul dengan orang-orang yang supportive.

Ketiga, jangan coba mengatur emosi suami

Saya sering sekali bertemu dengan istri yang suka mengatur emosi suami. Mencoba mengendalikan emosi suami.

Ingat! Emosi seseorang itu bagaikan angin badai.

Sekali dia bergerak, benda-benda di sekitar angin itu akan ikut tergusur dan terpelanting.

Tidak ada orang di dunia ini yang bisa mengendalikan badai emosi orang lain. Tak seorangpun mampu menjinakkannya.

Maka, jangan coba untuk menjinakkannya. Biarkanlah suami dengan keribetan emosinya. Bukan tanggung jawab ibu untuk mengubah suasana hatinya.

Keempat, jangan berusaha sendiri

Jika ibu merasa sudah buntu, tidak tahu harus berbuat apa untuk mengatasi suami yang tidak mencintai ibu secara emosional, maka segera hubungi saya di nomor konsultasi 08586 7777 797.

Jangan malu untuk berbicara dengan saya. Ibu bisa secara jujur menceritakan masalah rumah tangganya. Dan, saya akan membantu mengarahkan sikap atau keputusan apa yang perlu ibu ambil.

Jika ibu mantap berikhtiar menjaga keharmonisan rumah tangga, silakan bisa klik chat WhatsApp otomatis di bawah ini.

>> Saya Siap Mendapat Bimbingan Spiritual Rumah Tangga dari Mbak Meida <<

Loading

WhatsApp Konsultasi Via WhatsApp