Tanda Istri Harus STOP Ikhtiar Gak Perlu Mengejar Suami Lagi

“Saya itu kok capek ya Mbak! Ikhtiaaarr mulu tapi hasilnya zonk. Suami masih gitu-gitu aja, gak ada perubahan.”

Nah, apakah diantara ibu-ibu ada yang masuk fase ikhtiar semacam ini? Sudah ikhtiar lama lalu akhirnya capek. Gak masalah buk, yang namanya ikhtiar itu semangatnya memang naik turun.

Ada kalanya kita semangat, ada kalanya kita down. Saat semangat, apapun omongan orang di luar sana, kita gak gubris. Kalau lagi down, omongan orang lain yang sepele pun bisa bikin kita sakit hati, baper, marah-marah gak jelas.

Tapi buk, disini saya akan jelaskan bahwa jika ibu memang sudah lamaa ikhtiar dan ibu capek, maka silakan berhenti ikhtiar.

“Lhoh serius Mbak Meida?”

Benar buk, saya serius! Silakan ibu berhenti ikhtiar jika ibu alami tanda-tanda yang akan saya sebutkan ini.

Pertama, ibu selalu berusaha sendiri dan tak ada timbal balik usaha dari suami.

Ibu sudah mencoba memperbaiki penampilan, menjadi lebih ramah, patuh pada suami, tidak pernah menuntut. Suami marah, meluapkan emosinya pada ibu dengan sangat heboh, tapi ibu diam. Tidak membalas, selalu menerima apapun itu bentuk perlakuan suami.

Tapi, masih saja kesabaran dan pengorbanan ibu tidak dianggap oleh suami. Maka, saran saya berhenti mengusahakan suami agar kembali buk.

Tanda kedua ibu harus berhenti mengejar suami adalah semakin hari, batin ibu semakin ragu. Ibu bingung dengan kondisi rumah tangga yang ada.

Ini rumah tangga atau kos-kosan. Kok suami bersikap seenaknya sendiri. Pulang, pergi gak ijin, gak pernah ngobrol, gak ada kehangatan, keintiman dsb.

Semakin kita ikhtiar, semakin hati kita ragu sama suami. Apakah ujian ini akan ada ujungnya? Apakah ujian ini akan ada akhirnya? Gak ada sama sekali tanda-tanda perbaikan dalam diri suami maupun rumah tangga ini.

Nah, coba cross check buk! Apakah ibu sudah mulai ragu dengan ikhtiarnya selama ini? Sudah tidak ada kemantapan hati seperti dulu?

Yuk kita cek tanda ibu harus berhenti mengejar suami yang ketiga yakni rumah tangga seolah tak ada tujuannya dan sekedar jalani formalitas.

Suami dan istri yang masih ingin bersama pasti mereka memiliki visi misi jelas. Mereka punya cita-cita bersama terkait keuangan, pendidikan dan pengasuhan anak, masa pensiun nantinya seperti apa dsb.

Disini hubungan ibu dan suami sudah cukup ruwet. Tidak ada gambaran masa depan nanti seperti apa. Obrolan terkait cita-cita masa depan itu zonk. Ibu dan suami sudah tak pernah lagi membicarakan hal-hal terkait masa depan. Kalian sudah malas satu sama lain.

Nah pertanyaannya, dalam kondisi demikian kenapa ibu masih berjuang mempertahankan suami? Lepaskan buk, jangan mengejar suami lagi.

Tanda keempat ibu harus berhenti mengejar suami adalah tiap kali mengingat hubungan dengan suami, rasanya sakit dan nyesek.

Coba ibu tanya ke dalam lubuk hatinya yang terdalam. Tanya benar-benar dengan serius. Kalau nama suami disebut, 3 hal apa yang terbayang dalam benak ibu?

Apakah bahagia, tenang, damai? Apakah sakit, nyesek, dendam, jengkel, marah, sedih, tertekan? Apakah sabar, bertahan, pasrah, bingung dsb?

Sebutkan 3 hal yang terbersit dalam benak ibu ketika mengingat hubungan dengan suami. Nah, apakah ketiga hal yang ibu sebutkan tadi sifatnya lebih ke arah positif atau negatif?

Contoh, ibu menyebutkan bahagia, tenang, damai. Ini artinya bayangan ibu tentang suami positif. Jika ibu menyebutkan dendam, sakit hati, nyesek, ini artinya bayangan ibu tentang suami negatif.

Ayo, coba sebutkan 3 hal tersebut buk! Apakah positif atau negatif? Jika negatif, maka berhentilah mengejar suami.

Tanda kelima ibu perlu berhenti mengejar suami adalah sudah tidak ada komunikasi. Atau kalaupun ada komunikasi, itu terjadi hanya saat suami butuh ibu.

Entah butuh dilayani di kasur, kebutuhan mendesak yang mana hanya ibu yang bisa dimintai tolong dsb. Rumah tangga kok saling mendiamkan satu sama lain, tidak ada obrolan, apa gak nyesek dan menyiksa batin ibu?

Jika ini sudah terjadi, maka lepaskan suami buk!

Tanda keenam ibu perlu berhenti mengejar suami adalah ibu sering sakit-sakitan khususnya sakit kepala, alami masalah pencernaan, gangguan tidur dll.

Atau mungkin ibu alami psikosomatis! Ibu sering sakit atau nyeri pada bagian tubuh tertentu, ibu sudah periksa ke medis, konsumsi obat bahkan dokter bilang tidak ada penyakit, tapi ibu masih sering mengeluh sakit pada bagian tubuh tertentu.

Nah, ini namanya psikosomatis buk. Jika sudah alami demikian, berhenti mengejar suami.

Jadi buk, dari keenam tanda yang saya sebutkan tadi, ada berapa poin yang ibu alami? Jika ibu alami 3 poin saja, saya sarankan lepaskan suami. Jangan terus menerus mengejar suami buk.

Ikhlaskan, lepaskan!

Nah, istri harus ikhlas melepaskan suami disini bukan berarti langsung minta pisah ya buukk.

Saya tidak pernah meminta istri untuk berpisah dari suami, sekalipun dalam keyakinan saya, berpisah itu diperbolehkan tapi merupakan tindakan yang dibenci Allah SWT.

Ikhlas melepaskan suami bisa diartikan, setelah kita mati-matian berjuang, berikhtiar untuk mempertahankan serta menyadarkan suami dari kedzoliman perbuatannya, tapi suami tetap saja menyakiti, maka sudah seharusnya istri BERPASRAH.

Ingat prinsip ikhtiar yang penuh kedamaian ini buukk.. PERJUANGKAN LALU IKHLASKAN!

“Aduh sulit Mbak Meida!”

“Mana mungkin bisa selegowo dan setenang itu”

Benar buk, memang gak mudah. Tapi, alhamdulillah banyak klien saya yang menerapkan prinsip ikhtiar “Perjuangkan lalu ikhlaskan”, suaminya justru pelan-pelan kembali.

Karena istri mulai cuek, sibuk dengan dirinya sendiri, fokus memperbaiki diri, tidak lagi merecoki kehidupan suami, makin hari inshaallah aura istri makin terpancar karena mampu mengendalikan emosi dan jauh lebih tenang.

Ajaib ya buk?! Ketika kita mati-matian mengejar, suami justru makin menjauh. Ketika kita fokus perbaiki diri dan mengikhlaskan apa yang sudah terjadi, suami justru mendekat dengan sendirinya.

Itulah seninya ikhtiar. Kita melepaskan, berhenti mengejar suami bukan karena kita sudah tidak ingin bersama suami, melainkan mengubah fokus dan tujuan sehingga ikhtiar bisa kita lakukan dengan santai. Tidak dalam mode takut kehilangan suami atau takut ditinggalkan suami dsb.

Nah, bagi ibu-ibu yang tertarik dibimbing untuk memancarkan aura daya tarik dan aura ketenangan serta mampu ikhlas melepaskan suami, butuh penguatan dalam ikhtiar mengutuhkan rumah tangga, silakan jangan sungkan hubungi saya melalui chat WhatsApp maupun telepon di kontak 08111 26 4401. Atau klik chat WhatsApp otomatis di bawah video ini.

>> Saya Siap Ikhtiar Spiritual Sama Mbak Meida <<

Loading

Pakai Trik Marketing Ini untuk Mengembalikan Hati Suami yang Selingkuh

Saya tuh kemarin belajar sebuah strategi marketing yang biasa disingkat STP. Banyak orang marketing mungkin sudah hafal dan paham dengan strategi STP ini tapi ini hal baru bagi saya.

Nah mungkin dasarnya karena saya memang terbiasa menangani masalah rumah tangga, maka ketika saya baca strategi ini pikiran saya tuh langsung menyangkut pautkan dengan rumah tangga.

Ini stretegi marketing yang sangat bisa diterapkan oleh para istri untuk merebut kembali hati suaminya. Jadi, suami yang kehilangan ketertarikan pada istri, kemudian memilih untuk selingkuh atau bersikap cuek dan dingin, ini bisa kita kembalikan lagi simpatinya pakai strategi marketing ini buk.

Nah sebelumnya silakan catat dulu kontak saya yakni +62 858-8888-4232. Ibu boleh menghubungi melalui chat WhatsApp maupun telepon kemudian menjelaskan masalah atau keluhannya secara detail.

Dan, jika ibu berkenan, ibu bisa ikhtiar mengikuti Bimbingan Spiritual Rumah Tangga dengan saya. Bimbingan spiritual rumah tangga ini sifatnya psiko spiritual. Saya menggabungkan ilmu psikologi dengan kekuatan spiritual.

Jadi, saya tidak sekedar mendengarkan curhat ibu lalu memberikan solusi lahiriah. Hal pertama yang saya lakukan adalah membantu membersihkan, menetralkan dan menguatkan aura daya tarik ibu.

Medan energi di sekeliling tubuh ibu atau saya menyebutnya sebagai aura, ketika sudah bersih dan bermuatan energi positif, maka aura ini akan memiliki daya yang kuat untuk menarik beragam hal baik dalam diri ibu.

Seperti, lebih mudah meluluhkan hati suami, mengunci fokus suami, meningkatkan kepercayaan diri hingga menarik orang-orang serta situasi yang bisa membantu mempercepat terkabulnya hajat ibu.

Setelah aura diperbaiki, saya akan berikan bimbingan mengenai apa yang perlu ibu lakukan, bagaimana menghadapi suami yang bersikap A, B dan C, keputusan yang harus ibu ambil dsb.

Inshallah ikhtiar kita lebih optimal karena ada ikhtiar lahir berdasarkan realitas dan dilengkapi doa serta energi buka aura.

Nah, bagi ibu yang saat ini ingin segera menyelesaikan masalah rumah tangganya, jangan segan menghubungi saya ya.

>> Saya Siap Ikhtiar Mengikuti Bimbingan Spiritual Rumah Tangga <<

Baiklah, sekarang saya akan jelaskan detail terkait apa itu strategi marketing STP untuk meluluhkan hati suami. Jadi, STP adalah kepanjangan dari Segmentation-Targeting-Positioning.

Kita bahas dulu terkait segmentation. Istri tidak bisa puaskan suami dalam segala hal. Ini adalah prinsip segmentation. Ibu harus tentukan dimana kekuatan, kelebihan atau keunikan ibu.

Ada istri jago masak, semua jenis masakan mulai dari makanan pembuka, makanan utama, makanan penutup, dia jago. Tiap suami makan di restoran tertentu kemudian suami memuji, “wah ini enak banget mah!”

Kemudian istri yang jago masak ini bisa membuat ulang makanan yang dipuji suami di resto tadi dan rasanya sama enaknya.

Selain jago masak, istri ini juga jago mengurus rumah. Rumah selalu rapi, bersih. Tiap kali ada barang berserakan, langsung gercep diberesin. Padahal punya todler, suami bekerja, tidak ada asisten rumah tangga, tapi jago banget menata tiap sudut rumah.

Nah istri yang jago masak dan ngurus rumah ini kebetulan tidak bekerja, tidak menghasilkan uang, tidak bisa membantu keluarga dalam hal finansial.

Ada lagi istri dengan karir cemerlang, pekerjaannya bagus, mentereng, wanita karir, rajin, disiplin, punya uang sendiri. Selain bekerja sebagai wanita kantoran, istri ini juga sosok pengusaha.

Jadi, keuangan keluarga diatur dengan rapi sama istri model ini. Pemasukan selalu surplus karena pengeluaran diatur dengan baik bahkan bisa berinvestasi serta liburan keluarga dengan bebas. Salah satunya karena kepandaian sang istri menata keuangan.

Nah istri model ternyata gak pernah masak. Gak pernah main ke dapur. Gak tahu bumbu-bumbu dapur. Soal makanan di rumah, cuma tahu beres dari asisten rumah tangga.

Ada lagi lihai di atas kasur. Jago banget memuaskan suami dengan segala jenis gaya. Bahkan istri model ini siap memuaskan suami dimanapun dan kapanpun. Suaminya pun puas tiap kali selesai main dengan istrinya.

Nah istri model ini kebetulan tidak pandai mengurus keuangan, boros sekali serta cukup kejam terhadap mertuanya sendiri.

Jadi, maksud saya buk! Tidak ada istri yang sempurna, serba bisa dalam banyak hal. Pasti diantara ibu-ibu disini memiliki kekuatan, keunikan, kelebihan yang menonjol.

Kira-kira kalau ibu memandang dirinya di depan kaca, kelebihan, keunikan, kekuatan apa yang ibu miliki?

Pilih 1 dan pastikan itu adalah kemampuan yang ibu kuasai, kemampuan yang ibu yakini bisa terus digali, dikembangkan, diperkuat.

Contoh, “saya lihai di atas kasur Mbak Meida, siap layani suami kapanpun dan dimanapun!”

Boleh, jadikan ini sebagai kelebihan, keunikan dan kekuatan ibu.

Lanjut kita masuk ke strategi marketing kedua yakni targeting. Prinsip dari targeting adalah “Dalam Kondisi Apa Saja Istri Perlu Menonjolkan Keahlian?”

Jika ibu memilih kemampuan lihai di atas kasur, tentukan dalam kondisi apa saja siap melayani suami.

Contoh, melakukan serangan fajar tanpa diskusi dulu dengan suami, memberikan quick sex (seks kilat) sebelum suami berangkat kerja, memberikan pijatan plus plus sepulang suami bekerja dsb.

Jika ibu memilih kemampuan jago masak, tentukan dalam kondisi apa saja ibu siap memasak untuk suami?

Contoh, masak untuk bekal kerja, kejutan beragam dessert tiap suami pulang kerja. Atau kebetulan tiap kali jam makan siang, suami pulang ke rumah dan makan bareng, maka tentukan menu makan siang berwarna yang siap dihidangkan untuk suami.

Lanjut strategi marketing ketiga yakni positioning dengan prinsip “Tunjukkan buk, Anda Ini Istri yang Langka!”

Jika ibu memilih kemampuan memasak, jangan sekedar masak. Tunjukkan keunikan pada masakan ibu.

Contoh, ahli membuat makanan penutup bahkan ikan yang biasa digoreng Anda olah jadi SUSU IKAN.

Jika memilih kemampuan melayani di kasur, jangan sekedar ngangkang! Tunjukkan keunikan pelayanan Anda buk.

Contoh, ahli memberikan seks oral hingga bikin suami ketagihan. Intinya adalah ada keunikan yang menonjol. Dari 1 kelebihan yang menonjol, ibu kerucutkan lagi hingga muncul 1 keunikan.

Bagaimana buk, sudah paham ya cara merebut kembali simpati suami pakai strategi marketing STP? Jika masih bingung, butuh bimbingan untuk disesuaikan dengan hubungan serta komunikasi ibu dan suami, maka silakan jangan ragu untuk mendaftar mengikuti bimbingan spiritual rumah tangga dengan saya.

Untuk cara pendaftarannya, silakan bisa hubungi melalui chat WhatsApp maupun telepon di nomor +62 858-8888-4232. Atau bisa klik link menuju WhatsApp di bawah ini.

>> Saya Siap Ikhtiar Mengikuti Bimbingan Spiritual Rumah Tangga <<

Loading

Sampai Batas Mana Istri Harus Sabar dan Mengalah pada Suami?

“Mbak, apakah pantas terus menerus menangisi suami yang sudah tidak mencintai kita?” Tanya salah seorang klien yang beberapa waktu lalu ikut layanan buka aura private di Surabaya.

Gak cuma ini yang ditanyakan buk, beliau juga menanyakan hal yang cukup menyayat hati.

“Saya merasa sudah jaga penampilan selalu cantik”

“Badan saya jaga selalu langsing”

“Saya juga kerja, punya penghasilan sendiri”

“Saya berpendidikan”

“Saya pun sudah melahirkan 2 anak laki-laki yang sehat dan pintar”

“Tapi suami masih saja tidak menghargai, masih saja dia merasa kurang”

Klien saya ini diselingkuhi dengan beragam wanita buk. Menurut saya ini karena suaminya memang doyan dan syahwatnya tak pernah bisa dipuaskan oleh wanita manapun.

Siapapun istri yang alami kasus serupa, ingat, kita tidak pantas terus menerus menangisi suami yang tidak menghargai kita.

Kalau dia tetap selingkuh itu urusannya dengan Tuhan. Solusinya nangis yang banyak, pergi ke psikolog, psikiater, konsultasi dengan ahlinya terkait langkah apa yang harus ibu lakukan.

Ibu juga bisa ikut seminar terapi detoks batin untuk mengobati luka batin lalu lanjut babak baru. 

Nah, bicara tentang seminar Terapi Detoks Batin, saya mau info sedikit tentang hal ini. Jadi, alhamdulillah saya keliling Indonesia ke kota-kota besar seperti Semarang, Jakarta, Palembang, Makassar, Batam, Surabaya, Bandung, Yogyakarta dsb untuk membantu para istri yang mengalami luka batin sehingga mereka tahu bagaimana cara merilis dan melepaskan emosi yang terpendam.

Ada 1 metode pernapasan yang saya ajarkan untuk merilis kecemasan dan ketegangan. Luka batin dan trauma gak bisa sembuh dalam sekali terapi. Jadi, luka batin dan trauma proses penyembuhannya butuh waktu.

Nah saya ajarkan metode pernapasan yang bisa ibu praktekkan di rumah berulang-ulang untuk mengantisipasi jika Anda perlu merilis emosi negatif sendiri.

Sehingga inshallah ikhtiar konsisten inilah yang akan membantu mempercepat kesembuhan luka batin ibu. Selain itu kita akan belajar cara mengobati luka batin, belajar memahami hubungan antara emosi dan penyakit fisik yang dialami, belajar membersihkan aura dari emosi dan energi negatif.

Pasca seminar saya juga akan masukkan ibu dalam grup WhatsApp Komunitas Istri Berdaya karena saya gak tega melepas ibu yang masih terluka untuk berproses sendiri.

Saya masih akan berikan bimbingan dan pantauan jarak jauh melalui webinar-webinar gratis inshallah 1x tiap 2 bulan.

Nah inshallah buk, jadwal seminar terapi detoks batin terdekat ada Hotel Novotel Mangga Dua Square Jakarta Pusat pada Sabtu, 19 Oktober 2024.

Bagi warga Jakarta dan sekitarnya, silakan boleh daftar mulai sekarang untuk keep kuota. Karena kuotanya ini terbatas hanya untuk 50 orang, maka siapa cepat, dia yang dapat.

Yuk bagi yang siap ikhtiar mengobati luka batin, merilis dan melepaskan uneg-uneg terpendam dalam dirinya, bisa saya daftar sekarang ya buk, boleh melalui chat WhatsApp maupun telepon di kontak +62 858-8888-4232.

>> Saya Siap Ikuti Terapi Detoks Batin di Jakarta <<

Nah klien saya tadi buk, yang terus menerus menyalahkan dirinya karena suami selingkuh, kemudian saya ingatkan beliau.

Jika ibu sibuk, fokus dan terjebak pada pemikiran,

“Kenapa suami begini, kenapa dia tega”

“Padahal aku sudah begini, begitu”

Maka hidup Anda akan makin kacau buk! Terpuruk, sulit konsentrasi, penampilan rusak, hubungan dengan anak dan orang sekitar pun terganggu.

Kita tidak bisa memaksa suami karena pada dasarnya kita memang tidak bisa mengontrol siapapun. Sama halnya dengan diri kita, kita ini milik diri kita sendiri.

Suami milik dirinya sendiri, bukan milik istrinya. Sedikit ketergantungan dan perasaan saling membutuhkan itu manis dan romantis, tapi kalau berlebihan akan menjadi mencekik dan merusak hubungan.

Saran saya, jika ibu sudah memperjuangkan selanjutnya lepaskan, pasrahkan, ikhlaskan. Nah inilah salah satu manfaat mengikuti seminar Terapi Detoks Batin.

Kita belajar menerima dan mengikhlaskan apa yang sudah terjadi bahkan saya buatkan grup WA khusus untuk menguatkan mental agar selalu kuat menghadapi cobaan rumah tangga.

Nah terkait sampai kapan kita harus bersabar dan mengalah pada suami? Maka, ini hanya bisa dijawab oleh ibu sendiri. Karena sabar itu sebenarnya tidak ada batasnya. Tapi sabar itu ada tingkatannya. Tingkat satu, dua, tiga dan seterusnya.

Klien saya si A, tingkat sabarnya level 9. Dia sabar diselingkuhi suaminya sampai nikah siri dan punya anak.

Klien saya si B, tingkat sabarnya level 3. Dia bisa sabar saat suaminya terus main game, tapi tidak kuat dan langsung minta cerai setelah tahu suaminya suka nonton porn film, suka main sendiri sampai beliau terus menerus dianggurin.

Makin tinggi tingkat sabar seseorang, makin nyamanlah dia dalam menjalani hidup. Karena fokusnya pasti bukan pada suami. Bukan bagaimana cara mengubah suami, memutuskan suami dengan pelakor, melainkan fokusnya ada pada dirinya sendiri.

Bagaimana saya bisa makin sabar, kuat, tangguh menghadapi suami dan rumah tangga yang demikian? Bagaimana dalam kondisi rumah tangga yang seperti ini bahkan saya harus berjuang sendiri tapi saya tetap bisa bahagia serta menikmati hidup?

Fokusnya ada pada diri sendiri. Sehingga, jawaban untuk pertanyaan “sampai kapan harus sabar dan mengalah?” Hanya ibu sendiri yang bisa menjawabnya.

Loading

Pelakor Takut Banget Sama Istri Sah Model Begini!

Memangnya ada Mbak Meida, pelakor yang takut sama istri sah? Bukannya semua pelakor jaman sekarang itu pada berani ya? Bahkan seringkali mereka bangga Mbak!

Upload foto dan video mesra sama suami orang di medsos, minta dijajanin ke luar negeri dipamerin juga di medsos! Bahkan ada yang dilabrak sama istri sah dan keluarganya, itu pelakor masih gak tahu malu, gak mau ngaku, gak mau disalahkan.

Nah, iya benar buk! Kelakuan pihak ketiga memang kebanyakan seperti ini tapi jika istri sah mampu bersikap lebih elegan maka kita mampu membuat pelakor itu takut.

Sikap istri yang elegan itu yang seperti apa sih Mbak Meida? Silakan saksikan konten ini sampai selesai buk, karena pada sepanjang video ini saya akan menjelaskan detail bagaimana sikap elegan istri yang harus ibu terapkan sehingga pelakor TAKUT dan segan pada ibu.

Sebelumnya, silakan ibu bisa catat nomor konsultasi saya di +62 858-8888-4232! Ibu boleh menghubungi saya melalui chat WhatsApp maupun telepon untuk menjelaskan detail masalah rumah tangga yang ibu alami, jelaskan juga emosi apa yang ibu rasakan sehingga saya bisa memberikan solusi atau treatment yang tepat sesuai masalah yang ibu hadapi.

Saya tuh senang banget kalau ibu bersedia cerita dan jujur sama saya terkait masalah rumah tangga yang dihadapi dan apa yang dirasakan. Semakin ibu jujur, semakin saya bisa menemukan solusi atau treatment yang pas.

Karena kadang buk klien itu seperti lapisan bawang bombay. Mereka ceritanya sedikit, sedikit, malu-malu, takut, gak mau jujur dengan apa yang dialami dan dirasakan. Jadi, memang saya yang perlu bersabar untuk perlahan mengupas tiap lapisan bawang itu.

Tapi kalau ibu sudah nyaman dengan saya, mau terbuka jujur, itu salah malah lebih suka. Jadi, saya tunggu pesan dari ibu ya.

Oke, sekarang lanjut lagi buk bagaimana cara menjadi istri sah yang elegan dan ditakuti sama pelakor. Sejatinya tidak ada pelakor yang berani sama istri sah. Mereka hanya berani ketika suami dari istri sah ini menjadi backingan nya.

Backingan ini bentuknya beragam, ada backingan waktu, uang, perhatian dan yang paling ngeri adalah backingan ancaman yakni mengancam atau menakut nakuti istri sah “nanti kamu tak ceraikan lho kalau ganggu dia terus.”

Nah pada akhirnya pelakor jadi MAKIN BERANI sama istri sah. Gak ada takut-takutnya sama sekali, gak tahu malu, gak mau disalahkan bahkan semena-mena dan menginjak-injak istri sah.

Jadi sekali lagi ingat buk, tidak ada pelakor yang berani sama istri sah. Mereka berani karena ada suami ibu, mereka berani karena suami ibu mendukungnya, mereka berani karena suami ibu berada di sisinya.

Lalu bagaimana caranya Mbak Meida, untuk membuat pelakor takut sama istri sah? Nah caranya adalah membuat suami berpihak pada ibu.

Selama ini kan suami berpihak pada pelakor, jadi sekarang lakukan ikhtiar lahir batin untuk membuat suami lebih mendengarkan ibu.

Ada beberapa cara yang akan saya bagikan untuk membuat suami berpihak pada ibu, silakan disimak kalau perlu buat catatan buk.

Pertama, IYA in semua perkataan suami

Untuk membuat seseorang berpihak kepada Anda buk, jangan lawan! Tapi samakan frekuensi. Jika suami curhat apapun, maka berikan dukungan pada argumentasinya.

Contoh suami mengeluh, “aduh capek bgt! Abis meeting sama manajer, ideku dibantai habis-habisan, kurang ajar memang tuh manajer”

Lalu ibu jawab, “pasti jengkel ya pah! Manajermu itu kalau diminta ngerjain ide kaya yang kamu bikin belum tentu dia bisa lho pah.”

Nah disini ibu memberikan validasi terhadap apa yang dirasakan suami itu benar. Suami merasa mendapatkan dukungan emosional dari ibu. Suami merasa ibu berada di pihaknya.

Lakukan trik komunikasi seperti ini terus menerus, pelan pelan sehingga lama-lama nanti alam bawah sadar suami meyakini bahwa kalian ini memang satu tim. Kalian berada di pihak yang sama sehingga harus saling mendukung.

Saat suami lagi panas dan mesra-mesranya dengan pelakor, maka jangan sampai ibu menjadi pihak opposite alias berlawanan dengan suami. Hindari untuk berkonflik, menjelekkan pilihan dan keputusan suami dan sejenisnya.

Karena sikap berlawanan ini membuat suami merasa ibu adalah musuh. Sedangkan di luar sana buk, ketika suami bersama pelakor, pelakor itu selalu memberikan dukungan. Selalu mengiyakan apapun keputusan dan perkataan suami meskipun itu salah atau hal haram.

Itulah kenapa suami menganggap pelakor adalah teman satu tim. Jadi kalau terjadi sesuatu, suami akan membela dan mendukung pelakor. Efeknya, pelakor jadi BERANI menantang istri sah.

Nah sampai sini paham ya buk? Jangan sampai ibu jadi musuh suami.

Kedua, untuk membuat suami berada di pihak istri sah adalah bersikaplah antusias

Apapun yang sedang dikerjakan atau diungkapkan suami buk, balaslah dengan bersikap antusias. Terkadang apa yang membuat suami lebih suka main sama pelakor adalah karena pelakor tidak banyak membahas hal berat.

Yah, namanya juga perselingkuhan. Dua pemeran di dalamnya itu memang niatnya main-main, kerjaannya juga main-main. Mereka gak pernah bahas yang berat-berat. Mereka isinya ngobrol ringan, bercanda, mendengarkan dan merespon dengan antusias.

Saya yakin dulu sewaktu awal pacaran atau menikah, ibu dan suami pasti hubungannya seseru ini. Banyak ngobrol, nanya, banyak bercanda, hal berat pun dipikir dengan santai, kalian masih saling antusias mendengarkan cerita masing-masing dsb.

Tapi lama kelamaan sikap ibu dan suami makin kesini makin kaku, dingin dan serius. Yah namanya orang berkeluarga, banyak tanggungan mulai dari target kerja, bisnis atau usaha yang sedang kita kerjakan, kebutuhan sehari-hari, cicilan kendaraan, renovasi rumah, pendidikan anak dan kebutuhan lain-lain.

Semua hal berat itu kita pikirkan tiap hari sama pasangan. Kita terlalu serius menjalani hidup, obrolan kita dengan suami berat, jarang bercandaannya. Kalau ada candaan, ibu justru merasa bersalah karena hidup ini serius, ada banyak hal yang tidak boleh dibercandain.

Nah saran saya buk, mulai sekarang perhatikan cara kita berinteraksi dengan suami. Perbanyak bercanda, kalau ada kesempatan ngobrol, usahakan untuk ngobrol hal-hal ringan dulu. Apapun curhatan dan tindakan suami, responlah dengan penuh antusias buk.

Selanjutnya buk, lengkapi dengan ikhtiar spiritual buka aura berjamaah.

Manfaat utamanya adalah meningkatkan ketenangan batin ibu, kita berdoa atau bermunajat bersama-sama, kita berkumpul bersama-sama dengan semua pejuang istri sah untuk sehingga inshallah batin kita jadi lebih tenang, lega, kita tidak merasa sendiri, keyakinan kita mulai timbul, rasa optimisme mulai hadir, semangat ikhtiar kita tumbuh lagi.

Selain itu, kalau ibu rajin buka aura berjamaah, maka vibrasi energi kita jadi lebih tinggi dibanding suami sehingga inshallah kita jadi lebih mudah mempengaruhi suami untuk berada di pihak kita buk.

Dalam buka aura berjamaah melalui zoom meeting yang inshallah saya adakan tiap bulan ini juga bisa membantu merilis emosi negatif ibu seperti mengatasi kesulitan ibu mengendalikan emosinya, membantu mengatasi kebiasaan marah-marah, sensitif, baperan yang akhir-akhir ini ibu rasakan.

Menurut saya ini kunci utama dari proses ikhtiar, ketika ibu sedang berjuang misalnya untuk mengembalikan keharmonisan rumah tangganya, membuat suami berada di pihak ibu, maka emosi ibu harus tenang dulu.

Kalau emosi ibu masih naik turun seperti roller coaster, masih gampang baperan, maka solusi dan hal baik akan sulit untuk tertarik ke dalam hidup ibu.

Buka Aura Berjamaah ini maharnya sangat terjangkau yakni Rp 499.000 yang mana ibu hanya perlu memaharkannya sekali dan boleh ikut selamanya, gak ada batasannya buk.

Selama saya masih mengadakan buka aura berjamaah melalui zoom meeting, selama itu pula ibu boleh mengikuti buka aura berjamaah ini.

Untuk informasi lengkap kapan buka aura berjamaah tiap bulan ini akan saya adakan, nanti akan saya umumkan pada grup WhatsApp Buka Aura Berjamaah.

Nah untuk pendaftaran, silakan bisa hubungi admin saya melalui chat WhatsApp atau telepon di nomor +62 858-8888-4232. Atau klik chat WhatsApp otomatis di bawah video ini.

>> Saya Mau Ikhtiar Daftar Buka Aura Berjamaah <<

Loading

Hilangkan Kebiasaan Ini agar Suami Mau Ngobrol Terbuka Sama Istri

Banyak klien saya yang mengeluhkan suaminya yang sulit banget diajak ngobrol. Ngobrol dari hati ke hati, mendengarkan curhatan kita malas, diajak diskusi membuat keputusan juga sulit, apalagi diajak bicara soal masalah/konflik rumah tangga. Suami justru menghindar, kabur dari rumah, mendiamkan kita alias silent treatment.

Nah banyak kan yang mengalami hal seperti ini? Coba absen dulu buk lewat kolom komentar di bawah ini. Tulis keresahan atau kesulitan ibu ngobrol sama suami di kolom komentar, saya mau baca satu per satu.

Inshallah kalau tidak tidur, saya baca dan balas komentar ibu. Sudah curhat di kolom komentar buk? Kalau sudah, kita lanjutkan!

Pada kesempatan kali ini, saya akan menjelaskan beberapa kebiasaan buruk istri yang membuat suami malas ngobrol dengan terbuka.

Nah sebelumnya silakan catat dulu kontak saya yakni +62 858-8888-4232. Ibu boleh menghubungi melalui chat WhatsApp maupun telepon kemudian menjelaskan masalah atau keluhannya secara detail.

Dan, jika ibu berkenan, ibu bisa ikhtiar mengikuti Bimbingan Spiritual Rumah Tangga dengan saya. Bimbingan spiritual rumah tangga ini sifatnya psiko spiritual. Saya menggabungkan ilmu psikologi dengan kekuatan spiritual.

Jadi, saya tidak sekedar mendengarkan curhat ibu lalu memberikan solusi lahiriah. Hal pertama yang saya lakukan adalah membantu membersihkan, menetralkan dan menguatkan aura daya tarik ibu.

Medan energi di sekeliling tubuh ibu atau saya menyebutnya sebagai aura, ketika sudah bersih dan bermuatan energi positif, maka aura ini akan memiliki daya yang kuat untuk menarik beragam hal baik dalam diri ibu.

Seperti, lebih mudah meluluhkan hati suami, mengunci fokus suami, meningkatkan kepercayaan diri hingga menarik orang-orang serta situasi yang bisa membantu mempercepat terkabulnya hajat ibu.

Setelah aura diperbaiki, saya akan berikan bimbingan mengenai apa yang perlu ibu lakukan, bagaimana menghadapi suami yang bersikap A, B dan C, keputusan yang harus ibu ambil dsb.

Inshallah ikhtiar kita lebih optimal karena ada ikhtiar lahir berdasarkan realitas dan dilengkapi doa serta energi buka aura.

Nah, bagi ibu yang saat ini ingin segera menyelesaikan masalah rumah tangganya, jangan segan menghubungi saya ya.

>> Saya Siap Ikhtiar Mengikuti Bimbingan Spiritual Rumah Tangga ‘Mbak Meida’ <<

Oke, langsung saja buk saya akan menjelaskan kebiasaan pertama yang bisa bikin suami jadi tertutup dan malas ngobrol sama ibu yakni bicara singkat, pendek dan terlalu to the point.

Coba perhatikan dulu sewaktu pertama kali ibu dekat dengan suami atau saat awal menikah. Kalian berdua rajin ngobrol, nyaman ngobrol panjang lebar. Benar gak, buk?

Rasa penasaran kita terhadap calon pasangan atau pasangan baru kita itu sangat besar sehingga banyak hal yang ingin kita tanyakan dan bahas bersama.

Tapi lama kelamaan, seiring berjalannya waktu, kita sibuk dengan rumah dan anak, suami sibuk dengan pekerjaan, kita lupa merawat komunikasi dengan pasangan.

Kita merasa sibuk dengan dunia kita sendiri, kita menganggap pasangan sudah tahu apa yang kita pikirkan, inginkan, harapkan ke depannya, sehingga kita kalau bicara sama suami ya seperlunya saja.

Pendek, singkat, terlalu to the point yang mana ini seringkali menimbulkan kesalahpahaman. Benar gak, buk? Semakin singkat kita bicara, semakin kita malas menjelaskan, semakin ambigu apa yang kita sampaikan ke suami sehingga muncul kesalahpahaman.

Nah coba mulai sekarang diperbaiki buk! Jangan malas ngobrol, ngobrol lama dan panjang itu boleh!

Kebiasaan buruk kedua lebih suka bahas masalah saat chatting di WhatsApp.

Ayo siapa disini yang punya kebiasaan buruk ini?

“Kalau ngobrol langsung itu pasti saya marah, nangis, gak kuat bicara Mbak”

“Kalau ngobrol langsung itu sulit karena suami pasti gak mau menjawab, menghindar”

Karena hal ini kita jadi lebih suka membahas masalah di chat WhatsApp dan ini tidak baik buk. Karena chatting di WhatsApp itu bisa menimbulkan makna ganda karena kita sendiri yang memberinya nada. Benar gak, buk?

Suami punya maksud A, tapi karena kita membacanya sendiri dengan nada dan asumsi kita sendiri maka maknanya bisa jadi berbeda sehingga lagi-lagi menimbulkan kesalahpahaman.

Jadi sebaiknya dibiasakan untuk ngobrol langsung atau minimal video call.

Kebiasaan buruk ketiga yang bisa bikin suami tertutup adalah mendesak atau meminta suami membahas langsung intinya.

Nah, ini kebiaasan banyak wanita!

Kita inginnya langsung dapat solusi, saat itu juga langsung ada pemecahan masalah. Suami pulang kerja capek, banyak masalah terkait uang dan karirnya, kita langsung menodong, “kapan mau putusin selingkuhanmu itu”, “kapan kamu mau berubah”, “ya udah langsung intinya aja, ngomong gak usah muter-muter kelamaan.” dsb

Menjelaskan apa yang kita rasakan, melakukan pengulangan bagian penting justru penting buk untuk membuat kita paham apa yang diinginkan masing-masing.

Jadi mulai sekarang, coba buk jelaskan detail, pelan, apa yang ibu rasakan, pikirkan, sudut pandang dan keinginan ibu ke depannya. Jangan langsung mendesak intinya.

Kebiasaan buruk keempat yang bikin suami malas ngobrol sama istri adalah malas bertanya lebih dalam.

Mirip-mirip dengan poin sebelumnya bahwa kita ini punya kecenderungan ingin langsung ke inti permasalahan dan solusi. Tapi yang namanya ngobrol, itu butuh intro buk.

Sama seperti orang pidato, ada intro, inti, kesimpulan dan penutup supaya jelas duduk perkaranya serta apa yang perlu kita lakukan ke depan.

Nah, kebiasaan malas bertanya lebih dalam ini banyak sekali dialami suami istri. Semakin lama hubungan, semakin mereka malas untuk deep talk.

Kita lebih sering bicarakan anak, rumah, tapi jarang sekali bertanya tentang diri pasangan secara mendalam. Kita merasa sudah lama menikah, sudah mengenal satu sama lain sehingga tidak ada lagi komunikasi mendetail dan mendalam.

Kebiasaan buruk kelima yang bikin suami malas terbuka adalah mendengar untuk menjawab, bukan mendengar untuk memahami.

Ini juga penyakit dalam komunikasi suami istri.

Kalau suami bicara, seringkali kita diam bukan untuk mendengarkan dan memahami melainkan mendengarkan untuk mempersiapkan argumentasi kita agar gak kalah debat.

Ayo siapa yang punya kebiasaan seperti ini? Saat mendengarkan, kita tidak mencoba diam, menelaah, memahami, memperhatikan mimik muka suami, ikut berempati dengan apa yang dirasakan, mencoba berpikir dengan sudut pandang suami dsb.

Kita justru diam untuk berpikir dan mengumpulkan kosa kata sebanyak mungkin sehingga punya senjata berupa perbendaharaan kata cukup untuk melawan suami. Kita tidak boleh kalah debat, seperti itu dalam pikiran. Benar kan, buk?

Nah sebaiknya mulai sekarang coba kalau suami bicara, kita diam untuk memahami. Perhatikan mimik mukanya, ikut rasakan apa yang dia rasakan, mencoba memahami sudut pandang suami. Baru setelah itu inshallah kita mampu merespon dengan bijaksana.

Itu dia buk, 5 kebiasaan buruk dalam berkomunikasi dengan suami yang perlu kita ubah perlahan sehingga inshallah suami jadi nyaman dan terbuka diskusi dengan istri. Selamat praktek, semoga bermanfaat.

Loading

Cara Ajarin Suami Supaya Gak Diam atau Silent Treatment Saat Konflik

Kebanyakan pasangan suami istri yang terjebak pada masalah sama, berulang-ulang, sulit mencari jalan keluar, disebabkan oleh salah satu dari kalian punya kebiasaan diam kalau ada masalah, menghindar atau melakukan silent treatment.

Benar gak buk? Biasanya istri punya kecenderungan lebih banyak bicara dibandingkan suami, sehingga tiap kali ada masalah istri lebih suka untuk langsung diskusi, ngobrol dan menyelesaikan masalah sampai selesai.

Ini bagus, tapi seringkali tidak diimbangi dengan kebiasaan suami yang bersedia diajak ngobrol. Ayo siapa ibu-ibu disini yang suaminya hobi menghindar kalau ada masalah atau melakukan aksi diam alias silent treatment.

Nah, banyak diantara ibu-ibu disini yang mendapatkan perlakuan silent treatment dari suami, maka kalian harus saksikan konten ini sampai selesai karena saya akan membagikan beberapa strategi untuk membuat suami mau bicara kalau ada konflik.

Sebelumnya, silakan catat dulu kontak saya yakni +62 858-8888-4232. Ibu boleh menghubungi melalui chat WhatsApp maupun telepon kemudian menjelaskan masalah atau keluhannya secara detail.

Jika ibu berkenan, ibu bisa ikhtiar mengikuti Bimbingan Spiritual Rumah Tangga dengan saya. Bimbingan spiritual rumah tangga ini sifatnya psiko spiritual. Saya menggabungkan ilmu psikologi dengan kekuatan spiritual.

Jadi, saya tidak sekedar mendengarkan curhat ibu lalu memberikan solusi lahiriah. Hal pertama yang saya lakukan adalah membantu membersihkan, menetralkan dan menguatkan aura daya tarik ibu.

Medan energi di sekeliling tubuh ibu atau saya menyebutnya sebagai aura, ketika sudah bersih dan bermuatan energi positif, maka aura ini akan memiliki daya yang kuat untuk menarik beragam hal baik dalam diri ibu.

Seperti, lebih mudah meluluhkan hati suami, mengunci fokus suami, meningkatkan kepercayaan diri hingga menarik orang-orang serta situasi yang bisa membantu mempercepat terkabulnya hajat ibu.

Setelah aura diperbaiki, saya akan berikan bimbingan mengenai apa yang perlu ibu lakukan, bagaimana menghadapi suami yang bersikap A, B dan C, keputusan yang harus ibu ambil dsb.

Inshallah ikhtiar kita lebih optimal karena ada ikhtiar lahir berdasarkan realitas dan dilengkapi doa serta energi buka aura.

Nah, bagi ibu yang saat ini ingin segera menyelesaikan masalah rumah tangganya, jangan segan menghubungi saya ya.

>> Saya Siap Ikhtiar Ikuti Bimbingan Spiritual Rumah Tangga dengan Mbak Meida <<

Baiklah buk, kita langsung saja bahas bagaimana cara membuat suami bersedia bicara tiap kali ada konflik. Cara yang akan saya bagikan disni adalah stimulus sederhana untuk pelan-pelan melatih suami agar mau bicara kalau ada masalah, agar mau diajak diskusi, bukan sekedar silent treatment lalu kabur.

Karena silent treatment seperti diam-diam langsung ngilang, diajak bicara diam saja, itu menyakitkan lho buk! Tujuan sebenarnya suami ingin membuat pasangan paham dengan apa yang dia rasakan, tapi ini keliru.

Bagaimana kita bisa paham kalau dia gak bicara, benar gak buk?

Baiklah sekarang ibu boleh catat! Stimulus pertama adalah menjelaskan apa yang ibu rasakan.

Emosi atau perasaan apa yang ibu rasakan? Apakah marah, sedih, kecewa, marah, jengkel, takut, cemas dsb? Apakah ada sensasi dalam tubuh yang ibu rasakan seperti dada terasa sesak, capek, hampa, tertekan dsb.

Untuk menjelaskan apa yang ibu rasakan disini tidak perlu panjang lebar, cukup ungkapkan 1 sampai 2 kalimat, to the point dan suami paham atau nangkep apa yang ibu rasakan saat itu.

Stimulus kedua adalah menjelaskan apa yang kita butuhkan!

Jelaskan ibu butuh melakukan apa dan dimana untuk membuat batin ibu lega, tenang, fokus, mendapatkan solusi dsb. Misalnya, “aku butuh istirahat sebentar di kamar untuk tenang”

“Aku butuh ketemu Si A untuk curhat biar lega”

“Aku butuh ke luar rumah, ke minimarket beli es krim untuk bisa fokus”

Ungkapkan saja apa yang ibu butuhkan untuk menetralkan emosi atau perasaan menyakitkan yang ibu rasakan.

Stimulus ketiga adalah menjelaskan target yang Anda inginkan dari suami

Sembari ibu menjelaskan apa yang ibu butuhkan saat ini, lengkapi dengan target yang ibu inginkan dari suami. Misalnya, “nanti malam yah sekitar jam 8 malam kita cerita, ini penting buat kita berdua.”

“Aku juga butuh ngobrol sama kamu untuk diskusi masalah penting ini”

Atau ibu boleh menyusun kalimat lain yang kurang lebih strukturnya sama, yang penting kurang lebih harus berurutan mulai dari stimulus satu, dua hingga tiga.

Kadang buk kenapa suami malas ngobrol sama kita karena ujug-ujug kita ngajak suami ngobrolin masalah serius saat itu juga.

Tidak memperhatikan kondisi emosi kita sendiri, kondisi emosi suami, tidak memberikan intro atau pengenalan, tidak menjelaskan dampak emosi yang kita rasakan. Sehingga hal ini membuat suami merasa ditodong, dicurigai dan diinterogasi.

Nah melalui stimulus sederhana ini inshallah kita memberikan ruang untuk diri kita sendiri agar lebih mampu berpikir secara matang, menata emosi dan pikiran.

Kita juga membuat suami merasa dihargai, memberi kesempatan suami untuk berpikir, untuk memahami apa yang kita rasakan. Inshallah dampaknya, ibu dan suami jadi lebih siap diskusi, tidak silent treatment.

Sampai sini paham ya buk? Karena yang namanya komunikasi suami istri memang gampang-gampang susah, ada seninya, ada kesabaran dan proses yang perlu kita lewati.

Jadi, tidak terburu-buru ingin segera menyampaikan apa yang kita rasakan ke suami lalu ingin segera kita selesaikan saat ini juga untuk masalahnya.

Semoga strategi stimulus sederhana ini bisa bermanfaat untuk membangun kembali komunikasi dan keterbukaan dengan suami.

Nah bagi ibu-ibu disini yang sudah mencoba strategi stimulus ini tapi masih belum juga mampu membuat suami mau diajak diskusi terkait masalah yang dihadapi maka ibu bisa konsultasi, menjelaskan detail masalahnya seperti apa kepada saya, sehingga saya bisa membantu memberikan treatment atau strategi komunikasi agar suami bisa lebih terbuka pada ibu.

Silakan bisa klik link WhatsApp otomatis di bawah konten ini.

>> Saya Siap Ikhtiar Ikuti Bimbingan Spiritual Rumah Tangga dengan Mbak Meida <<

Loading

Cara Agar Suami Bersedia Ngobrol dengan Istri dari Hati ke Hati

Saya mau tahu siapa ibu-ibu disini yang sudah lama sekali tidak ngobrol dengan suaminya? Kalaupun ngobrol, itu cuma sebentar dan hanya bicara tentang anak, urusan rumah, orang tua atau mertua.

Gak pernah bisa ngobrol lama dan dalam, dari hati ke hati ngobrolin tentang kemesraan atau hubungan kalian berdua. Bernostalgia, omongin apa yang sedang dirasakan hari ini atau membayangkan tentang keindahan dan harapan-harapan masa depan.

Hal-hal yang bersifat deep seperti itu sudah gak pernah lagi diobrolin. Nah bagi yang mengalami masalah ini, komunikasi hanya sebatas seperlunya, maka silakan boleh simak konten ini sampai akhir. Karena saya akan membagikan beberapa cara untuk bisa ngobrol dengan suami dari hati ke hati.

Nah sebelumnya silakan catat dulu kontak saya yakni +62 858-8888-4232. Ibu boleh menghubungi melalui chat WhatsApp maupun telepon kemudian menjelaskan masalah atau keluhannya secara detail.

Dan, jika ibu berkenan, ibu bisa ikhtiar mengikuti Bimbingan Spiritual Rumah Tangga dengan saya. Bimbingan spiritual rumah tangga ini sifatnya psiko spiritual. Saya menggabungkan ilmu psikologi dengan kekuatan spiritual.

Jadi, saya tidak sekedar mendengarkan curhat ibu lalu memberikan solusi lahiriah. Hal pertama yang saya lakukan adalah membantu membersihkan, menetralkan dan menguatkan aura daya tarik ibu.

Medan energi di sekeliling tubuh ibu atau saya menyebutnya sebagai aura, ketika sudah bersih dan bermuatan energi positif, maka aura ini akan memiliki daya yang kuat untuk menarik beragam hal baik dalam diri ibu.

Seperti, lebih mudah meluluhkan hati suami, mengunci fokus suami, meningkatkan kepercayaan diri hingga menarik orang-orang serta situasi yang bisa membantu mempercepat terkabulnya hajat ibu.

Setelah aura diperbaiki, saya akan berikan bimbingan mengenai apa yang perlu ibu lakukan, bagaimana menghadapi suami yang bersikap A, B dan C, keputusan yang harus ibu ambil dsb.

Inshallah ikhtiar kita lebih optimal karena ada ikhtiar lahir berdasarkan realitas dan dilengkapi doa serta energi buka aura.

Nah, bagi ibu yang saat ini ingin segera menyelesaikan masalah rumah tangganya, jangan segan menghubungi saya ya.

>> Saya Siap Ikhtiar Bimbingan Spiritual Rumah Tangga dengan Mbak Meida <<

Seringkali suami istri baik yang sudah lama maupun baru menikah, itu kesulitan untuk bicara dari hati ke hati. Karena sejak kecil kita tidak dibiasakan untuk ditanya pendapatnya, didengarkan pendapatnya.

Karena masih kecil, kita dianggap tidak memiliki kapasitas dalam membuat keputusan meskipun itu terkait dengan kehidupan kita sendiri. Orang tua kita kebanyakan memaksakan kehendaknya. “Kamu kerjakan ini, kerjakan itu!” dsb tanpa bertanya lebih dulu kepada kita, apakah kita bersedia atau nyaman.

Pendapat kita diabaikan. Perasaan kita tidak dianggap. Nah ini terbawa hingga dewasa. Cara kita berkomunikasi dengan pasangan cenderung satu arah. Memberi perintah dan menjelaskan atau sekedar mendengarkan tanpa ikut berpendapat.

Karena itu tadi, kita terbiasa didikte. Tidak diberi ruang untuk mengungkapkan pendapat dan perasaan kita.

Jadi untuk mengatasi hal ini agar komunikasi dengan suami berjalan lancar, terbuka, kita nyaman untuk bicara dalam durasi panjang dari hati ke hati, ada beberapa cara yang akan saya bagikan.

Pertama, ekspresi!

Saat suami bicara, perhatikan ekspresinya buk. Apakah dia sedih, kecewa, marah, jengkel, bahagia, lega, tenang dsb. Saat ibu melihat ekspresi suami dan memahami bahwa “oh ini ekspresi sedih”, maka ikutlah bersedih.

Turunkan nada bicara ibu, lebih kalem, pelan sehingga suami merasa bahwa ibu memahaminya. Ibu ikut merasakan kesedihan dan kekecewaannya.

Saat suami bicara tentang keberhasilannya dan terlihat ekspresinya bahagia, maka ikutlah berbahagia dengannya. Nada bicara ibu lebih tinggi, antusias, tertarik.

Kedua, dengarkan sampai selesai!

Apapun yang diceritakan suami, dengarkan sampai selesai lebih dulu. Jangan dibantah, dikoreksi, diajarin, dikhotbahin.

Ingat! Suami itu kalau mau cerita, dia tidak sedang mencari solusi atau saran dari ibu. Seringkali, suami cerita karena memang ingin didengarkan. Suami justru tidak suka wanita yang sok tahu dan memberikan jawaban.

Karena otak suami didesain Tuhan sebagai otak pencari solusi, maka dia sudah tahu solusi untuk masalahnya buk! Kadang dia cerita hanya untuk memantapkan keputusannya. Maka ibu hanya perlu mendengarkan sampai selesai, baru kemudian meresponnya.

Bisa dengan kalimat, “kalau itu baik menurutmu, maka aku akan mendukungmu.”

Ketiga, jangan mencari solusi saat emosi!

Saat ibu dan suami bertengkar, lagi panas-panasnya nih, banyak kalimat jahat keluar dari mulut suami, nama-nama binatang dsb sehingga hati ibu ikutan panas.

Nah dalam kondisi seperti ini, jangan berusaha mencari solusi karena pasti gak dapat! Kalaupun bisa berpikir, maka hasil pemikiran itu pasti tidak matang dan terburu emosi.

Saat perang lagi panas-panasnya dengan suami, maka ibu hanya perlu diam. Tenangkan diri, luaskan hati ibu, jangan sampai ikut terpancing amarah suami.

Kalaupun ibu ikut marah, maka segera sadarkan diri ibu dan tenanglah. Baru setelah konflik mereda, kalian bisa bernapas dengan normal, gak ngos ngosan lagi, kalian bisa diskusi kemudian mencari solusi bersama.

Keempat, jangan lakukan silent treatment!

Ayo siapa disini yang hobi mendiamkan pasangan tiap kali marah dan ada masalah? Saat marah dan ada masalah, kemudian kalian diam, maka hati kalian akan semakin berjarak dan menjauh.

Kita berpikir, dengan cara mendiamkan pasangan, pasangan bisa memahami amarah kita lalu merajuk dan minta maaf. Coba ibu ingat-ingat lagi, saat ibu diam justru apa yang terjadi?

Suami makin marah dan menjauh! Saran saya, meskipun sakit, capek, gak nyaman, tetaplah berada di samping suami saat suami marah. Dekati suami, berikan sentuhan, tanyakan apa yang diinginkan saat ini.

Kelima, bicara pelan!

Untuk membuat suami bersedia bicara dari hati ke hati, bicaralah dengan pelan buk. Apapun tema yang sedang kalian bahas, jangan terburu-buru untuk mencari kesimpulan. Jangan terburu-buru untuk sampai ke intinya.

Inilah yang seringkali membuat kalian tidak bisa ngobrol dalam dan lama, karena terburu-buru ke intinya. Ngobrol itu ada seninya, proses kalian berdebat, mencari jalan tengah terbaik untuk berdua, itulah yang membuat ikatan emosional ibu dan suami semakin menguat.

Jadi, ngobrolnya pelan saja, dinikmati, dan kalaupun hari ini belum menemukan kesimpulan atau solusi, tidak masalah. Yang terpenting kalian belajar ngobrol dan memahami pendapat atau pandangan satu sama lain.

Keenam, jangan mencari siapa yang salah, siapa yang benar!

Kenapa suami istri sulit ngobrol dari hati ke hati? Karena tiap kali ngobrolin masalah, kita sibuk cari siapa yang salah dan siapa yang benar.

Dalam pernikahan, tidak ada yang paling benar, tidak ada yang paling salah. Kalian berdua benar dan salah dalam waktu yang bersamaan.

Diskusi untuk mencari tahu siapa yang salah dan benar, hanya akan membuat ibu atau suami merasa dipojokkan dan disalahkan. Obrolan suami istri bertujuan untuk mencari solusi atau jalan keluar terbaik untuk berdua.

Kalaupun sudah tahu jika suami yang salah, lantas mau apa? Tentu yang kita inginkan adalah kebaikan dan keuntungan bersama demi keutuhan rumah tangga.

Nah, itu dia 6 cara yang bisa ibu terapkan perlahan agar suami nyaman ngobrol dari hati ke hati dengan ibu. Semoga bermanfaat dan apabila ibu merasakan dampak positif dari konten ini, jangan lupa bagikan sebanyak-banyaknya pada teman, kerabat, saudara Anda sehingga mereka juga merasakan manfaat yang sama seperti yang ibu rasakan.

Loading

Cara Tingkatkan Vibrasi Energi agar Suami Mudah Dipengaruhi

“Mbak, suami itu kok lebih mendengarkan teman-temannya ya daripada saya?”

“Suami itu kalau ada masalah, curhatnya ke saya. Sudah saya berikan masukan yang menurut saya itu tepat, tapi pada akhirnya masukan saya tidak dipakai. Dia justru menggunakan masukan dan nasihat dari ibunya.”

“Kenapa ya suami mudah mendengarkan dan mengikuti orang lain tapi sulit dipengaruhi istri sendiri?”

“Yaah kalau nasihat orang luar itu bagus gak masalah, tapi kalau menjerumuskan suami gimana Mbak?”

“Lagian, saya ini istrinya lho! Bukan orang lain, harusnya suami lebih mendengarkan saya dong.”

Kata salah seorang klien saya buk. Nah apakah ibu juga mengalami hal yang serupa? Jika iya, maka silakan saksikan konten ini sampai selesai sehingga ibu bisa tahu apa penyebab suami lebih mudah dipengaruhi orang lain ketimbang kita sebagai istri sah.

Dan, saya juga akan ajarkan bagaimana caranya agar istri memiliki vibrasi energi lebih tinggi dibandingkan suami sehingga suami bisa lebih mudah dipengaruhi, lebih mendengarkan dan mengikuti apa kata kita.

Sebelumnya silakan catat dulu nomor konsultasi saya di +62858 8888 4232. Melalui nomor konsultasi tersebut, ibu bisa menghubungi melalui chat WhatsApp maupun telepon kemudian menjelaskan detail masalah rumah tangganya seperti apa.

Bimbingan rumah tangga di tempat saya bersifat psiko spiritual. Saya menggabungkan ilmu psikologi dengan kekuatan spiritual.

Jadi, saya tidak sekedar mendengarkan curhat ibu lalu memberikan arahan lahiriah terkait bagaimana menyikapi tindakan suami.

Hal pertama yang saya lakukan adalah membantu membersihkan, menetralkan dan menguatkan aura daya tarik ibu.

Medan energi di sekeliling tubuh ibu atau saya menyebutnya aura, ketika sudah bersih dan bermuatan energi positif, maka aura ini akan memiliki daya yang kuat untuk menarik beragam hal baik dalam diri ibu.

Seperti, lebih mudah meluluhkan hati suami, mengunci fokus suami, mengembalikan simpati dan syahwat suami hingga menarik orang-orang serta situasi yang bisa membantu mempercepat terkabulnya hajat ibu.

Setelah aura diperbaiki, saya akan memberikan langkah lahiriah mengenai apa yang perlu ibu lakukan, bagaimana menghadapi suami yang bersikap A, B dan C, keputusan yang harus ibu ambil dsb. Sehingga inshallah ikhtiar kita lebih optimal karena dilaksanakan secara lahir dan batin.

Jadi, silakan jangan segan hubungi saya ya buk!

Pertama, saya akan menjelaskan terkait penyebab kenapa suami lebih suka bercerita, mendengarkan dan mengikuti saran atau masukan dari orang lain seperti teman, rekan kerja, orang tua, saudaranya ketimbang mengikuti istri.

Penyebabnya adalah coba ibu perhatikan reaksi ibu saat mendengarkan curhatan atau keluhan suami. Apakah ibu medengarkan suami sampai dia selesai bicara? Apakah ibu yakin, ibu tidak memotong pembicaraan suami di tengah jalan?

Apakah ibu yakin ibu mendengarkan seksama bukan sekedar diam untuk menunggu giliran bicara? Nah, seringkali kita ini istri terburu-buru ingin sekali bicara, menimpali, mengungguli suami, memotong pembicaraan suami di tengah jalan, bersikap sok tahu dan enggan mendengarkan secara aktif.

Kemudian setelah medengarkan curhatan atau keluhan suami, kita menganggap bahwa suami ini sedang meminta nasihat. Jadi, kita perlu merancang sebuah strategi untuk membantu suami menyelesaikan masalahnya.

Ini anggapan keliru buk! Suami itu sama seperti kita, butuh ruang atau mengeluarkan uneg-uneg, keluhan emosinya tanpa perlu dihakimi, diintimadasi terkait sikapnya itu salah atau benar, tidak butuh dibantu menyelesaikan masalah, tidak butuh masukan atau solusi.

Tapi, karena kita menganggap jika seseorang itu cerita masalahnya artinya kita harus begerak untuk memberi solusi. Ini tidak selalu bisa diterapkan khususnya pada suami.

Suami itu diciptakan Tuhan sebagai pemimpin, dia memiliki ego yang tinggi, dia menganggap dirinya ini pahlawan yang melindungi dan memberikan kenyamanan serta keamanan bagi keluarganya. Bagaimana bisa seorang pahlawan tangguh diatur sama wanita?

Dia merasa terhina jika ibu memberikan solusi berupa mengatur-atur suami. Dia merasa harga dirinya diinjak-injak jika ibu memberikan nasihat seolah ibu lebih pintar darinya dan bisa menyelesaikan masalahnya.

Jadi, jika ibu tidak ditanya suami terkait pendapat dan ide solusi, sebaiknya ibu cari aman dengan berkata, “nanti kalau kamu pingin cerita atau mau kubantu cari solusi, silakan jangan segan untuk minta bantuanku ya?”

Kalau suami hanya bercerita, ya cukup dengarkan saja buk! Nah, inilah penyebab yang membuat suami ibu seringkali lebih suka curhat dan membuat keputusan berdasarkan saran temannya daripada pada ibu.

“Lalu bagaimana cara membuat suami lebih mendengarkan istri Mbak?”

Cara lahiriahnya adalah mendengarkan curhatan atau keluhan suami secara aktif. Diam, dengarkan, hayati, perhatikan matanya, mimik mukanya, jangan diam untuk menunggu giliran bicara, tapi diam karena ibu memang ingin memahaminya serta jangan memotong ucapan suami.

Selanjutnya, jangan memberi saran, nasihat atau masukan jika tidak diminta suami karena ibu hanya akan dianggap mengatur suami. Ingat! Suami curhat hanya untuk mengeluarkan uneg-unegnya, bukan meminta nasihat Anda atau meminta Anda menyelesaikan masalahnya.

Jangan sok tahu atau ingin terlihat lebih pintar dari suami. Berikan dukungan yang tulus, setujui keluhan atau curhatannya, baru jika suami meminta saran, ibu bisa berikan saran.

Cara spiritualnya ikuti ikhtiar buka aura. Karena banyak klien saya yang sudah melakukan ikhtiar lahiriah yang saya berikan, tapi suami masih juga mengikuti orang lain dan mudah terpengaruh sikap buruk dari teman-temannya.

Sehingga istri perlu memiliki vibrasi energi lebih tinggi dibandingkan suami agar lebih mudah mendengarkan istri. Selama ini mungkin energi di sekeliling tubuh ibu atau saya menyebutnya aura, kondisinya lemah, negatif, kusam.

Aura yang seperti ini sulit mempengaruhi orang lain. Yang terjadi justru sebaliknya, Anda yang jadi mudah dipengaruhi orang lain. Nah saat buka aura, saya akan membersihkan, menetralkan dan menguatkan kondisi aura ibu sehingga inshallah kondisi aura ibu jadi lebih kuat, positif dan jernih.

Dalam kondisi seperti ini maka getaran energi ibu akan lebih kuat dan lebih tinggi dibandingkan suami. Suami bisa lebih mudah Anda luluhkan hatinya, Anda lebih mudah mengembalikan simpati suami, Anda lebih mudah mempengaruhi suami.

Inshallah tiap ucapan maupun tindakan Anda menjadi daya tarik tersendiri bagi suami, membuat suami lebih fokus serta mudah terpengaruh oleh Anda buk.

Nah bagi ibu-ibu yang suaminya sulit sekali dinasihati, masih suka kasar, suilt terbuka, bersikap seenaknya sendiri, mudah dipengaruhi orang lain tapi sulit mengikuti masukan ibu, maka boleh ikhtiar melalui buka aura.

Buka aura sendiri di tempat saya metodenya beragam. Bisa datang langsung ke kantor saya atau jarak jauh melalui video call. Kedua metode tersebut sama efektifnya.

Kita akan tetap mengikuti 3 tahapan yakni ibu menjelaskan detail masalah dan hajatnya seperti apa, saya membersihkan aura ibu dan menetralkannya kemudian saya akan membuka aura ibu sehingga menjadi lebih jernih, kuat dan positif.

Baiklah, bagi yang siap ikhtiar buka aura silakan jangan sungkan hubungi saya, boleh klik chat WhatsApp otomatis di bawah ini.

>> Saya Siap Ikhtiar Buka Aura dengan Mbak Meida <<

Loading

Jika Muncul Sikap Ini Artinya Suami Mulai Ikhlas Melepas Pelakor

Suami yang selingkuh buk, entah itu karena nafsu ataupun memang nyaman dengan selingkuhannya, untuk bisa memutuskan mereka itu gampang-gampang susah.

Ada klien yang sudah ikhtiar kesana kemari, beliau datang ke ustad dikasih garam untuk ditaruh di makanan suami dengan tujuan agar pengaruh pelakornya luntur. Sudah dilakukan tapi tidak berhasil.

Suami diajak datang ke pengajian untuk diruqyah agar terlepas dari pengaruh buruk wanita ketiga, tapi juga tak kunjung membuat suami lepas dari selingkuhannya.

Suami diajak istri berkunjung ke psikolog untuk berdiskusi terkait bagaimana rumah tangganya ke depan, karena istri dan anak-anak gak mungkin bisa digantung dengan kelakuan busuk suami yang terus menerus selingkuh. Tapi, treatment dari psikolog ini juga tidak membuat suami tuntas melepaskan selingkuhannya.

Jadi, apakah ibu juga mengalami hal yang sama? Sudah kesana kemari, banyak menghabiskan waktu, tenaga, pikiran dan materi untuk membuat suami putus dari selingkuhannya, tapi sampai hari ini suami masih saja berhubungan dengan pihak ketiga tersebut.

Nah, beberapa waktu lalu seorang istri yang sudah kesana kemari berikhtiar ini akrhinya melabuhkan pilihannya untuk berkonsultasi dengan saya.

Bagi istri yang sudah banyak ikhtiar seperti yang saya jelaskan sebelumnya, biasanya saya tidak lagi meminta mereka berikhtiar buk karena capek!

Benar gak buk? Saya yakin ibu pasti capek mental dan fisik. “Kok rumah tanggaku gini amat ya? Kapan ini selesainya?”

Kita pikir, kira rasakan, kita ikhtiari sampai tubuh kita kering kurus, wajah tidak fresh, kelihatan sayu, aura kita juga jadi awut-awutan sehingga kita tidak bisa berpikir jernih. Yang ada kita jadi orang yang baperan, gampang marah, gampang melampiaskan emosi pada anak-anak dan orang terdekat kita.

Jadi buk, istri yang datang ke tempat saya kemudian menceritakan kisah ikhtiarnya yang panjang lebar, naik turun gunung, kesana kemari, maka saya sudah tidak akan lagi meminta mereka berikhtiar.

“Lhoh lalu kliennya diapain Mbak? Kan tujuannya ke Mbak Meida minta petunjuk, kok malah diminta berhenti ikhtiar?”

Saya kasih tahu sebuah rahasia buk, istri yang terus menerus ikthiar kesana kemari seringkali perasaannya menggebu-gebu. Pikiran, batin dan jiwanya dipenuhi keinginan untuk segera menuntaskan masalah ini, ingin segera menyelesaikan hal ini.

Sehingga perasaannya seperti diburu-buru sedangkan orang berikhtiar itu tidak boleh menggunakan energi terburu-buru melainkan harus menggunakan energi ketenangan.

Jadi, saat klien datang kepada saya dan menceritakan susahnya beliau menghentikan suaminya yang terus selingkuh, maka saya akan minta klien untuk BERHENTI.

Iya, ibu tidak salah dengar! Saya meminta klien untuk berhenti ikhtiar. Lepaskan keinginan ibu untuk membuat suami sadar, lepaskan keinginan ibu untuk membuat suami memutuskan hubungan dengan selingkuhannya. Lepaskan keinginan ibu untuk membuat suami kembali.

Ikhlaskan, lepaskan, terima apa yang sudah terlanjur terjadi dan ambil waktu untuk berisitrahat. Nah, dalam momen istirahat ini manfaatkan untuk merawat diri kita buk, khususnya batiniah kita.

Sekarang saya mau tanya sama ibu, sejak suami selingkuh, kapan terakhir kali ibu memikirkan dirinya sendiri? Kapan terakhir kali ibu menanyakan kabarnya sendiri? Kapan terakhir kali ibu merawat dirinya, memperhatikan dan peduli pada dirinya?

Apakah sejak diselingkuhi suami, pikiran ibu hanya tertuju pada bagaimana agar suami segera putus dengan selingkuhannya?

Mungkin disini ada yang sudah diselingkuhi suami sejak 5 tahun, 7 tahun lalu, puluhan tahun lalu, 3 tahun lalu dan sejak bertahun-tahun itu pula, ibu hanya memikirkan suami dan selingkuhannya? Ibu sama sekali tak pernah memikirkan dirinya sendiri?

Nah, itulah kenapa saat seorang istri datang untuk meminang saya menjadi pembimbing spiritualnya, maka saya tidak akan lagi mengajak Anda berikhtiar macam-macam. Saya hanya akan mengajak Anda untuk istirahat dan melepaskan keinginan Anda sejenak.

Mari buk, mulai sekarang pelan-pelan lepaskan keinginan ibu untuk membuat suami sadar dengan kesalahannya. Pelan-pelan lepaskan keinginan ibu untuk membuat suami putus dari selingkuhannya. Pelan-pelan terima keadaan yang sudah terjadi ini. Lalu kita ambil waktu istirahat untuk mulai peduli, merawat dan memperhatikan kondisi mental kita.

Dan tips ini buk, sudah diterapkan oleh ratusan klien saya. Alhamdulillah, dengan kemampuan melepaskan ternyata muncul energi ketenangan dalam diri klien saat mereka berikhtiar.

Saat emosi tenang, sikap tenang, pikiran dan perasaan tidak menggebu-gebu, aura para klien saya jadi lebih adem buk. Sehingga hal ini secara tidak langsung mempengaruhi reaksi suami terhadap aksi istri.

Istrinya dulu begitu cerewet, banyak bertanya, banyak menuntut, banyak marahnya, ternyata membuat suami tidak nyaman untuk berdekatan dengan sang istri sehingga mereka lari ke selingkuhannya.

Setelah mereka melepaskan keinginannya, mereka mulai merawat, peduli dan memikirkan dirinya, aura klien saya menjadi lebih adem kemudian sang suami mendekat dengan sendirinya karena nyaman.

Nah, saat suami mulai nyaman berdekatan dengan istri, istri bisa mulai memasukkan kata-kata sugestif agar suami kembali fokus pada keluarganya.

Lalu apa yang terjadi pada hubungan suami dengan selingkuhannya buk? Pelan-pelan suami mulai ikhlas melepasnya buk. Bukan karena desakan kita, bukan karena tuntutan kita, bukan karena omelan dan ancaman istri, melainkan karena kita juga ikhlas melepas suami untuk berbuat sesukanya.

Lalu kita imbangi keikhlasan melepas ini dengan merawat, menyayangi serta lebih peduli pada diri sendiri. Sehingga pelan-pelan suami yang merasa tidak lagi direcoki istri, justru muncul perasaan dalam dirinya, ingin lagi diperhatikan dan diganggu istri.

Inilah yang membuat suami mulai mendekat pada istri, mulai mengajak Anda ngobrol. Dan, ini buk tanda yang sangat jelas dimana suami mulai ikhlas melepas pelakor.

Jadi, trik ini sebenarnya RAHASIA buk! Hanya saya berikan pada klien saya yang sudah berikrar dengan saya untuk mengikuti bimbingan spiritual rumah tangga. Dan, ternyata banyak yang berhasil melakukan strategi ini.

Kok rasanya saya tidak tega ya jika tidak saya bagikan kepada ibu-ibu yang lain sehingga Anda bisa mengambil pelajaran, bisa Anda terapkan dalam rumah tangga dan membawa kebaikan bagi Anda.

Nah, jika materi sederhana yang saya bagikan gratis ini ibu terapkan dalam rumah tangga kemudian membawa kebaikan dan perubahan dalam diri Anda serta suami, lalu bayangkan bagaimana jika ibu mengikuti bimbingan spiritual rumah tangga dengan saya yang mana ibu bisa menjelaskan masalahnya secara detail, ibu bisa ungkapkan emosi dan uneg-uneg yang terpendam selama ini, ibu bisa mengutarakan apa yang menjadi keinginan dan tujuan ibu dengan gamblang kepada saya.

Sehingga saya bisa memahami kondisi ibu, saya memahami apa yang menjadi hajat ibu, kemudian saya bisa memberikan treatment atau solusi presisi sesuai apa yang ibu alami.

Maka, inshallah akan ada lebih banyak manfaat yang bisa ibu rasakan. Akan ada lebih banyak rahasia menghadapi suami yang tokcer, yang akan saya bagikan untuk ibu. Dan semua ini akan bermuara pada keutuhan serta keharmonisan rumah tangga ibu bersama suami.

Jadi, silakan ibu-ibu yang mengalami masalah serupa seperti diselingkuhi suami dan sudah kesana kemari ikhtiar tapi belum ada hasil, maka bisa hubungi saya melalui chat WhatsApp maupun telepon untuk mengikuti bimbingan spiritual rumah tangga.

Nah, untuk mendaftar mengikuti bimbingan spiritual rumah tangga dengan saya, silakan bisa klik link di bawah ini ya.

>> Saya Siap Mengikuti Bimbingan Spiritual Mbak Meida <<

Loading

Ini Waktu Mustajab Menasihati Suami! Gak Pakai TAPI Langsung Dituruti

Siapapun yang menyaksikan konten ini, saya berharap rahasia yang akan saya bagikan disini bisa dimanfaatkan dengan baik.

Karena akan cukup berbahaya jika Anda menasihati, memberikan masukan, memasukkan ide baru atau sugesti kepada suami tapi kemudian Anda manfaatkan untuk niat buruk atau jahat.

Jadi, silakan manfaatkan rahasia ini dengan baik, niatkan untuk hal positif karena rahasia yang akan saya bagikan ini sangat mungkin membuat suami menuruti apa yang Anda katakan.

Seperti biasa sebelum saya beberkan rahasia membuat suami menuruti apa yang Anda katakan, silakan catat dulu nomor konsultasi saya di +62 858-8888-4232.

Jika ibu menghubungi saya di kontak tersebut, boleh melalui chat WhatsApp maupun telepon, maka ibu bisa lebih leluasa untuk menceritakan masalah rumah tangganya secara detail.

Kemudian, jika ibu bersedia untuk mengikuti bimbingan spiritual rumah tangga dengan saya untuk mengatasi masalah ibu dengan suami, maka saya akan bantu.

Bimbingan rumah tangga di tempat saya bersifat psiko spiritual. Saya menggabungkan ilmu psikologi dengan kekuatan spiritual.

Jadi, saya tidak sekedar mendengarkan curhat ibu seperti saat ibu curhat pada teman atau keluarganya. Hal pertama yang saya lakukan adalah membantu membersihkan, menetralkan dan menguatkan aura daya tarik ibu.

Medan energi di sekeliling tubuh ibu atau saya menyebutnya sebagai aura, ketika sudah bersih dan bermuatan energi positif, maka aura ini akan memiliki daya yang kuat untuk menarik beragam hal baik dalam diri ibu.

Seperti, lebih mudah meluluhkan hati suami, mengunci fokus suami, meningkatkan kepercayaan diri hingga menarik orang-orang serta situasi yang bisa membantu mempercepat terkabulnya hajat ibu.

Setelah aura diperbaiki, saya juga akan membantu memberikan bimbingan mengenai apa yang perlu ibu lakukan, bagaimana menghadapi suami yang bersikap A, B dan C, keputusan yang harus ibu ambil dsb.

Inshallah ikhtiar kita lebih optimal karena ada ikhtiar lahir berdasarkan realitas dan dilengkapi doa serta energi buka aura.

Nah, bagi ibu yang saat ini ingin segera menyelesaikan masalah rumah tangganya, jangan segan menghubungi saya ya.

>> Saya Siap Mengikuti Bimbingan Spiritual Mbak Meida <<

Baiklah, sekarang saya akan ungkapkan sebuah rahasia. Rahasia ini saya bagikan hanya kepada Anda buk, jadi silakan bisa dimanfaatkan dengan baik ya. Pastikan ibu memiliki niat baik dan positif dalam melancarkan rahasia ini.

Sudah siap mendengarkan rahasianya? Silakan bisa siapkan cemilan atau minuman karena video ini durasinya mungkin akan sedikit panjang, sehingga saya ingin ibu bisa nyaman untuk mendengarkan saya.

Baiklah, kita mulai dari sebuah fakta bahwa suami atau pria itu memiliki kecenderungan ego yang tinggi. Itulah sifat dasar mereka, sehingga jika ibu sebagai istri kok hobi memberikan perintah, suka menyuruh-nyuruh, menasihati maka suami akan marah.

Meskipun marahnya tidak bentak-bentak, tidak banting marah, suami kelihatan hanya diam begitu, itu artinya dia merasa tidak nyaman.

Alam bawah sadar suami akan bertanya-tanya, “saya ini pemimpin kok disuruh-suruh, diarahkan, dikasih tahu! Harusnya saya dong yang melakukan itu.”

Suami gak suka dinasihati buk, itulah kenapa tiap masukan dan nasihat yang ibu tujukan kepada suami, tidak digubris. Justru dia marah, karena merasa diremehkan.

Lain kali, jika ada masalah suami akan malas bercerita pada ibu karena bukannya didengarkan dia justru mendapatkan nasihat serta omelan.

Nah ini fakta pertama, jangan pernah menasihati suami. Sekarang buk, kita masuk pada fakta kedua yakni otak manusia memiliki gelombang otak pada getaran tertentu.

Beberapa jenis gelombang otak manusia anrara lain beta, alpha, tetha dan delta. Nah 2 jenis gelombang otak yang paling sering muncul adalah alpha dan tetha. Dalam 2 kondisi otak ini, manusia cenderung mudah dipengaruhi karena dalam kondisi fokus, nyaman dan tidak memikirkan hal lain.

Contoh kondisi otak manusia dalam gelombang alpha atau tetha yakni ibu pas lagi nonton drama korea, suami yang sedang main game, anak-anak lagi baca buku atau suami pas lagi “MAIN” sama istri.

Nah disnilah celahnya buk! Kita manfaatkan gelombang otak suami yang dalam kondisi nyaman, fokus dan tidak memikirkan hal lain untuk kita berikan sugesti baru, kita berikan arahan, kita nasihati, kita berikan saran sehingga suami inshallah lebih mendengarkan kita.

Suami tidak bisa dinasihati, maka kita pahami ini. Tapi ada kondisi tertentu dimana otak suami itu nyaman banget, fokus, tidak memikirkan hal lain yakni saat gelombang otaknya pada kondisi tetha. Nah, gelombang otak theta ini pada suami akan muncul saat suami MAIN dengan ibu.

Saat suami berada di puncak kenikmatan.  Nah, istri bisa memanfaatkan waktu “main” dengan suami untuk memasukkan ide, sugesti, saran atau masukan sehingga alam bawah sadar suami mendengarnya, memahaminya dan tanpa dia sadari, dia akan melaksanakan perintah ibu.

Jadi, pastikan suami mendengarkan perintah atau nasihat ibu saat dia mencapai klimaks, karena kondisi otak suami saat klimkas ini tidak ada yang mengkritisi, dia fokus, terhanyut dan seolah terhipnotis. Sehingga istri pada momen ini bisa mengungkapkan hal-hal yang ingin diubah dari suaminya.

“Kasih contoh dong Mbak Meida, untuk kalimat nasihat atau masukan yang bisa saya ucapkan saat suami klimaks itu seperti apa?”

Baiklah, akan saya kasih contoh buk! Silakan ibu bisa siapkan catatan ya, selembar kertas dan bolpoin. Kalau ibu hanya mendengarkan, nanti takutnya lupa. Jadi saya sarankan untuk menulis contoh-contoh yang akan saya bagikan ini.

Jadi, persis seperti judul yang saya buat buk. Bahwa kita bisa menyampaikan nasihat, masukan atau sugesti ke suami saat MAIN dengan suami khususnya saat dia berada pada kondisi klimaks.

Contoh, jika selama ini suami selingkuh kemudian ibu ingin agar suami kembali mencintai dan fokus pada ibu maka katakan kalimat ini.

“Suamiku, hanya aku yang kamu cintai”

“Suamiku, hanya aku yang ada di hatimu”

“Suamiku, kamu tulus, jujur dan setia hanya padaku”

Contoh lain, jika selama ini suami pelit banget sama ibu dan tidak terbuka soal keuangannya maka ucapkan kalimat ini.

“Suamiku yang dermawan, aku mencintaimu”

“Suamiku yang dermawan, apa yang aku minta selalu kamu turuti”

Contoh yang saya bagikan disini tidak harus saklek seperti ini ya, ibu tidak harus plek ketiplek atau sama persis jika ibu ingin mempraktekannya. Silakan boleh dimodifikasi sesuai kebutuhan dan kondisi ibu.

Tapi ada syaratnya, kalimat yang harus ibu ungkapkan singkat, padat dan jelas. Kalimatnya gak usah panjang-panjang. Seperti yang saya contohkan tadi, saya membuat 2 sampai 3 kalimat pendek.

Syarat selanjutnya, kalimat yang diungkapkan harus menggunakan pilihan kata positif. Tidak boleh menggunakan kata tidak, tapi, bukan dsb.

Syarat ketiga, jika ibu hanya membuat 1 kalimat maka ucapkan kalimat itu sebanyak 3 kali. Jika ibu membuat 2 sampai 3 kalimat, maka pastikan ketiga kalimat tersebut perintahnya harus sama.

Inti dari perintah atau nasihat itu harus senada, contoh tujuannya adalah suami menjadi dermawan atau suami menjadi fokus hanya pada istri.

Tidak boleh dirangkap, dalam satu kalimat ada 2 perintah yakni suami dermawan dan setia, ini tidak boleh. Karena hanya akan membingungkan alam bawah sadar suami dalam menerimanya.

Nah sebenarnya ini adalah rahasia yang saya bagikan dengan klien saya. Ibu yang menonton video ini mungkin ada yang belum menjadi klien saya, belum mengikuti bimbingan spiritual rumah tangga dengan saya.

Tapi, tidak masalah! Tetap saya berikan rahasia dahsyat untuk membuat suami menuruti apa kata ibu. Nah, jika ibu disini ingin mendapatkan bimbingan dan arahan yang lebih lengkap, detail serta spesifik sesuai masalah ibu, maka silakan boleh mendaftar mengikuti bimbingan spiritual rumah tangga dengan saya.

Belum jadi klien saya saja sudah saya berikan sebuah rahasia besar ini. Bayangkan jika ibu sudah menjadi klien saya, inshallah akan ada banyak rahasia yang akan ibu dapatkan dari saya khususnya untuk membantu meningkatkan keharmonisan ibu dan suami.

Nah, untuk mendaftar mengikuti bimbingan spiritual rumah tangga dengan saya, silakan bisa klik link di bawah ini.

>> Saya Siap Mengikuti Bimbingan Spiritual Mbak Meida <<

Loading

WhatsApp Konsultasi Via WhatsApp