Cara Ajarin Suami Supaya Gak Diam atau Silent Treatment Saat Konflik

Kebanyakan pasangan suami istri yang terjebak pada masalah sama, berulang-ulang, sulit mencari jalan keluar, disebabkan oleh salah satu dari kalian punya kebiasaan diam kalau ada masalah, menghindar atau melakukan silent treatment.

Benar gak buk? Biasanya istri punya kecenderungan lebih banyak bicara dibandingkan suami, sehingga tiap kali ada masalah istri lebih suka untuk langsung diskusi, ngobrol dan menyelesaikan masalah sampai selesai.

Ini bagus, tapi seringkali tidak diimbangi dengan kebiasaan suami yang bersedia diajak ngobrol. Ayo siapa ibu-ibu disini yang suaminya hobi menghindar kalau ada masalah atau melakukan aksi diam alias silent treatment.

Nah, banyak diantara ibu-ibu disini yang mendapatkan perlakuan silent treatment dari suami, maka kalian harus saksikan konten ini sampai selesai karena saya akan membagikan beberapa strategi untuk membuat suami mau bicara kalau ada konflik.

Sebelumnya, silakan catat dulu kontak saya yakni +62 858-8888-4232. Ibu boleh menghubungi melalui chat WhatsApp maupun telepon kemudian menjelaskan masalah atau keluhannya secara detail.

Jika ibu berkenan, ibu bisa ikhtiar mengikuti Bimbingan Spiritual Rumah Tangga dengan saya. Bimbingan spiritual rumah tangga ini sifatnya psiko spiritual. Saya menggabungkan ilmu psikologi dengan kekuatan spiritual.

Jadi, saya tidak sekedar mendengarkan curhat ibu lalu memberikan solusi lahiriah. Hal pertama yang saya lakukan adalah membantu membersihkan, menetralkan dan menguatkan aura daya tarik ibu.

Medan energi di sekeliling tubuh ibu atau saya menyebutnya sebagai aura, ketika sudah bersih dan bermuatan energi positif, maka aura ini akan memiliki daya yang kuat untuk menarik beragam hal baik dalam diri ibu.

Seperti, lebih mudah meluluhkan hati suami, mengunci fokus suami, meningkatkan kepercayaan diri hingga menarik orang-orang serta situasi yang bisa membantu mempercepat terkabulnya hajat ibu.

Setelah aura diperbaiki, saya akan berikan bimbingan mengenai apa yang perlu ibu lakukan, bagaimana menghadapi suami yang bersikap A, B dan C, keputusan yang harus ibu ambil dsb.

Inshallah ikhtiar kita lebih optimal karena ada ikhtiar lahir berdasarkan realitas dan dilengkapi doa serta energi buka aura.

Nah, bagi ibu yang saat ini ingin segera menyelesaikan masalah rumah tangganya, jangan segan menghubungi saya ya.

>> Saya Siap Ikhtiar Ikuti Bimbingan Spiritual Rumah Tangga dengan Mbak Meida <<

Baiklah buk, kita langsung saja bahas bagaimana cara membuat suami bersedia bicara tiap kali ada konflik. Cara yang akan saya bagikan disni adalah stimulus sederhana untuk pelan-pelan melatih suami agar mau bicara kalau ada masalah, agar mau diajak diskusi, bukan sekedar silent treatment lalu kabur.

Karena silent treatment seperti diam-diam langsung ngilang, diajak bicara diam saja, itu menyakitkan lho buk! Tujuan sebenarnya suami ingin membuat pasangan paham dengan apa yang dia rasakan, tapi ini keliru.

Bagaimana kita bisa paham kalau dia gak bicara, benar gak buk?

Baiklah sekarang ibu boleh catat! Stimulus pertama adalah menjelaskan apa yang ibu rasakan.

Emosi atau perasaan apa yang ibu rasakan? Apakah marah, sedih, kecewa, marah, jengkel, takut, cemas dsb? Apakah ada sensasi dalam tubuh yang ibu rasakan seperti dada terasa sesak, capek, hampa, tertekan dsb.

Untuk menjelaskan apa yang ibu rasakan disini tidak perlu panjang lebar, cukup ungkapkan 1 sampai 2 kalimat, to the point dan suami paham atau nangkep apa yang ibu rasakan saat itu.

Stimulus kedua adalah menjelaskan apa yang kita butuhkan!

Jelaskan ibu butuh melakukan apa dan dimana untuk membuat batin ibu lega, tenang, fokus, mendapatkan solusi dsb. Misalnya, “aku butuh istirahat sebentar di kamar untuk tenang”

“Aku butuh ketemu Si A untuk curhat biar lega”

“Aku butuh ke luar rumah, ke minimarket beli es krim untuk bisa fokus”

Ungkapkan saja apa yang ibu butuhkan untuk menetralkan emosi atau perasaan menyakitkan yang ibu rasakan.

Stimulus ketiga adalah menjelaskan target yang Anda inginkan dari suami

Sembari ibu menjelaskan apa yang ibu butuhkan saat ini, lengkapi dengan target yang ibu inginkan dari suami. Misalnya, “nanti malam yah sekitar jam 8 malam kita cerita, ini penting buat kita berdua.”

“Aku juga butuh ngobrol sama kamu untuk diskusi masalah penting ini”

Atau ibu boleh menyusun kalimat lain yang kurang lebih strukturnya sama, yang penting kurang lebih harus berurutan mulai dari stimulus satu, dua hingga tiga.

Kadang buk kenapa suami malas ngobrol sama kita karena ujug-ujug kita ngajak suami ngobrolin masalah serius saat itu juga.

Tidak memperhatikan kondisi emosi kita sendiri, kondisi emosi suami, tidak memberikan intro atau pengenalan, tidak menjelaskan dampak emosi yang kita rasakan. Sehingga hal ini membuat suami merasa ditodong, dicurigai dan diinterogasi.

Nah melalui stimulus sederhana ini inshallah kita memberikan ruang untuk diri kita sendiri agar lebih mampu berpikir secara matang, menata emosi dan pikiran.

Kita juga membuat suami merasa dihargai, memberi kesempatan suami untuk berpikir, untuk memahami apa yang kita rasakan. Inshallah dampaknya, ibu dan suami jadi lebih siap diskusi, tidak silent treatment.

Sampai sini paham ya buk? Karena yang namanya komunikasi suami istri memang gampang-gampang susah, ada seninya, ada kesabaran dan proses yang perlu kita lewati.

Jadi, tidak terburu-buru ingin segera menyampaikan apa yang kita rasakan ke suami lalu ingin segera kita selesaikan saat ini juga untuk masalahnya.

Semoga strategi stimulus sederhana ini bisa bermanfaat untuk membangun kembali komunikasi dan keterbukaan dengan suami.

Nah bagi ibu-ibu disini yang sudah mencoba strategi stimulus ini tapi masih belum juga mampu membuat suami mau diajak diskusi terkait masalah yang dihadapi maka ibu bisa konsultasi, menjelaskan detail masalahnya seperti apa kepada saya, sehingga saya bisa membantu memberikan treatment atau strategi komunikasi agar suami bisa lebih terbuka pada ibu.

Silakan bisa klik link WhatsApp otomatis di bawah konten ini.

>> Saya Siap Ikhtiar Ikuti Bimbingan Spiritual Rumah Tangga dengan Mbak Meida <<

Loading

WhatsApp Konsultasi Via WhatsApp