“Mbak, apakah pantas terus menerus menangisi suami yang sudah tidak mencintai kita?” Tanya salah seorang klien yang beberapa waktu lalu ikut layanan buka aura private di Surabaya.
Gak cuma ini yang ditanyakan buk, beliau juga menanyakan hal yang cukup menyayat hati.
“Saya merasa sudah jaga penampilan selalu cantik”
“Badan saya jaga selalu langsing”
“Saya juga kerja, punya penghasilan sendiri”
“Saya berpendidikan”
“Saya pun sudah melahirkan 2 anak laki-laki yang sehat dan pintar”
“Tapi suami masih saja tidak menghargai, masih saja dia merasa kurang”
Klien saya ini diselingkuhi dengan beragam wanita buk. Menurut saya ini karena suaminya memang doyan dan syahwatnya tak pernah bisa dipuaskan oleh wanita manapun.
Siapapun istri yang alami kasus serupa, ingat, kita tidak pantas terus menerus menangisi suami yang tidak menghargai kita.
Kalau dia tetap selingkuh itu urusannya dengan Tuhan. Solusinya nangis yang banyak, pergi ke psikolog, psikiater, konsultasi dengan ahlinya terkait langkah apa yang harus ibu lakukan.
Ibu juga bisa ikut seminar terapi detoks batin untuk mengobati luka batin lalu lanjut babak baru.
Nah, bicara tentang seminar Terapi Detoks Batin, saya mau info sedikit tentang hal ini. Jadi, alhamdulillah saya keliling Indonesia ke kota-kota besar seperti Semarang, Jakarta, Palembang, Makassar, Batam, Surabaya, Bandung, Yogyakarta dsb untuk membantu para istri yang mengalami luka batin sehingga mereka tahu bagaimana cara merilis dan melepaskan emosi yang terpendam.
Ada 1 metode pernapasan yang saya ajarkan untuk merilis kecemasan dan ketegangan. Luka batin dan trauma gak bisa sembuh dalam sekali terapi. Jadi, luka batin dan trauma proses penyembuhannya butuh waktu.
Nah saya ajarkan metode pernapasan yang bisa ibu praktekkan di rumah berulang-ulang untuk mengantisipasi jika Anda perlu merilis emosi negatif sendiri.
Sehingga inshallah ikhtiar konsisten inilah yang akan membantu mempercepat kesembuhan luka batin ibu. Selain itu kita akan belajar cara mengobati luka batin, belajar memahami hubungan antara emosi dan penyakit fisik yang dialami, belajar membersihkan aura dari emosi dan energi negatif.
Pasca seminar saya juga akan masukkan ibu dalam grup WhatsApp Komunitas Istri Berdaya karena saya gak tega melepas ibu yang masih terluka untuk berproses sendiri.
Saya masih akan berikan bimbingan dan pantauan jarak jauh melalui webinar-webinar gratis inshallah 1x tiap 2 bulan.
Nah inshallah buk, jadwal seminar terapi detoks batin terdekat ada Hotel Novotel Mangga Dua Square Jakarta Pusat pada Sabtu, 19 Oktober 2024.
Bagi warga Jakarta dan sekitarnya, silakan boleh daftar mulai sekarang untuk keep kuota. Karena kuotanya ini terbatas hanya untuk 50 orang, maka siapa cepat, dia yang dapat.
Yuk bagi yang siap ikhtiar mengobati luka batin, merilis dan melepaskan uneg-uneg terpendam dalam dirinya, bisa saya daftar sekarang ya buk, boleh melalui chat WhatsApp maupun telepon di kontak +62 858-8888-4232.
>> Saya Siap Ikuti Terapi Detoks Batin di Jakarta <<
Nah klien saya tadi buk, yang terus menerus menyalahkan dirinya karena suami selingkuh, kemudian saya ingatkan beliau.
Jika ibu sibuk, fokus dan terjebak pada pemikiran,
“Kenapa suami begini, kenapa dia tega”
“Padahal aku sudah begini, begitu”
Maka hidup Anda akan makin kacau buk! Terpuruk, sulit konsentrasi, penampilan rusak, hubungan dengan anak dan orang sekitar pun terganggu.
Kita tidak bisa memaksa suami karena pada dasarnya kita memang tidak bisa mengontrol siapapun. Sama halnya dengan diri kita, kita ini milik diri kita sendiri.
Suami milik dirinya sendiri, bukan milik istrinya. Sedikit ketergantungan dan perasaan saling membutuhkan itu manis dan romantis, tapi kalau berlebihan akan menjadi mencekik dan merusak hubungan.
Saran saya, jika ibu sudah memperjuangkan selanjutnya lepaskan, pasrahkan, ikhlaskan. Nah inilah salah satu manfaat mengikuti seminar Terapi Detoks Batin.
Kita belajar menerima dan mengikhlaskan apa yang sudah terjadi bahkan saya buatkan grup WA khusus untuk menguatkan mental agar selalu kuat menghadapi cobaan rumah tangga.
Nah terkait sampai kapan kita harus bersabar dan mengalah pada suami? Maka, ini hanya bisa dijawab oleh ibu sendiri. Karena sabar itu sebenarnya tidak ada batasnya. Tapi sabar itu ada tingkatannya. Tingkat satu, dua, tiga dan seterusnya.
Klien saya si A, tingkat sabarnya level 9. Dia sabar diselingkuhi suaminya sampai nikah siri dan punya anak.
Klien saya si B, tingkat sabarnya level 3. Dia bisa sabar saat suaminya terus main game, tapi tidak kuat dan langsung minta cerai setelah tahu suaminya suka nonton porn film, suka main sendiri sampai beliau terus menerus dianggurin.
Makin tinggi tingkat sabar seseorang, makin nyamanlah dia dalam menjalani hidup. Karena fokusnya pasti bukan pada suami. Bukan bagaimana cara mengubah suami, memutuskan suami dengan pelakor, melainkan fokusnya ada pada dirinya sendiri.
Bagaimana saya bisa makin sabar, kuat, tangguh menghadapi suami dan rumah tangga yang demikian? Bagaimana dalam kondisi rumah tangga yang seperti ini bahkan saya harus berjuang sendiri tapi saya tetap bisa bahagia serta menikmati hidup?
Fokusnya ada pada diri sendiri. Sehingga, jawaban untuk pertanyaan “sampai kapan harus sabar dan mengalah?” Hanya ibu sendiri yang bisa menjawabnya.