Saat suami ibu tidak mendapatkan apresiasi, ucapan terima kasih atau penghargaan setelah apa yang dia lakukan untuk ibu, maka suami ibu lambat laun akan berhenti memberikan bantuan pada ibu.
“Apakah sedangkal itu cara berpikir suami Mbak? Hanya gara-gara gak dapat ucapan terima kasih langsung malas membantu?”
Benar ibu!
Karena tabiat atau naluri pria adalah suka dibangga-banggakan. Egonya sangat tinggi sehingga ibu perlu sering-sering memberi makan egonya. Apalagi jika disini suami dibangga-banggakan oleh istri yang disayanginya, inshallah dia akan lebih rajin lagi dalam memberi.
Sebelum saya lanjutkan, silakan catat dulu nomor konsultasi saya di 08586 7777 797 atau klik chat WhatsApp otomatis di bawah ini.
>> Saya Siap Mengikuti Bimbingan Spiritual Mbak Meida <<
Konsultasi di tempat saya bukan sekedar saya dengarkan seperti ibu yang biasanya curhat pada teman atau keluarganya. Saya menggunakan metode ilmiah yang saya gabungkan dengan ilmu spiritual.
Jadi inshallah setelah ibu mantap berkonsultasi, saya akan berikan bimbingan lahir batin sesuai kondisi rumah tangga ibu.
Apa yang perlu ibu lakukan, bagaimana menghadapi suami yang bersikap A, B, C dan D, keputusan apa yang harus ibu ambil dsb akan saya bantu arahkan.
Dan, tidak perlu khawatir karena data pribadi serta masalah klien menjadi rahasia saya. Jika ada kisah klien yang saya bagikan itu merupakan persetujuan klien bahwa kisahnya boleh dijadikan bahan pembelajaran bagi ibu-ibu semuanya.
Jangan ragu menghubungi saya, saya tunggu pesan dari ibu.
Wanita memiliki tabiat atau naluri yang bertolak belakang dengan pria. Jika pria atau dalam kasus ini adalah suami, sangat suka dibangga-banggakan maka wanita atau dalam kasus ini adalah istri, mereka tidak suka mengakui atau membanggakan kebaikan orang lain meskipun suaminya sendiri.
Istri itu makhluk yang sulit mengakui kebaikan atau kelebihan orang lain. Apalagi dalam keadaan marah atau jengkel, istri akan cenderung melupakan semua kebaikan yang telah dilakukan orang lain untuknya. Yang diingat, ya hanya keburukannya.
Nah, saran saya disini ibu harus mulai memperbaiki diri. Yakni mengakui dan memuji kebaikan yang telah dilakukan suami. Menunjukkan apresiasi, memberikan penghargaan terhadap apa yang telah dilakukan suami pada ibu meski hanya hal sepele.
Jika ibu malas mengucapkan terima kasih, maka ke depan lambat laun suami akan berhenti memberi bantuan. Kepekaan, kepedulian dan perhatiannya terhadap ibu akan berkurang bahkan berhenti.
Sekali lagi ingat!
Untuk melunakkan hati suami, untuk membuatnya makin hari makin peduli pada ibu, maka ibu harus berpikir dan bersikap sesuai dengan tabiat atau naluri suami.
Jika suami memang sosok yang ingin diakui kebaikannya, dibangga-banggakan pengorbanannya, maka lakukan itu. Untuk membuat suami mau lebih sering membantu ibu.