“Mbak, saya diminta mertua untuk mengikhlaskan suami. Beliau sudah tak ingin saya jadi menantunya lagi”
Kata klien saya ketika kami sedang bersama menjalankan proses konseling telepon. Sebenarnya masalah klien saya dan suaminya ini sangat sepele. Bahkan menurut saya, tidak ada masalah krusial antara suami dan klien.
Jadi, ketika klien baru saja menidurkan sang anak, beliau melanjutkan aktivitasnya sebagai istri yakni mencuci baju. Saat sedang ribet dengan pekerjaan ini, suami klien datang dan minta tolong lampu bagian depan rumah dimatikan.
Karena sedang capek dan ribet dengan pekerjaan, klien saya ini membantah dengan berkata “nanti.” Kebetulan ketika berkata “nanti”, mukanya agak ketus.
Akhirnya, suami klien melapor pada sang mertua mengenai sikap istrinya ini. Seperti yang sudah ibu tebak, akhirnya klien ditegur mertuanya karena tidak patuh pada suami. Sepele, bukan?
Jadi, rumah tangga kita yang hangat, bahagia dan harmonis bisa hancur lebur ketika suami tidak mampu menjaga aib istri sendiri.
Kejelekan, kekurangan, kegagalan atau ketidakmampuan istri dalam hal apapun, suami harus mengingatkan dan menuntun istri memperbaiki diri. Ingat! Suami istri adalah pakaian bagi satu sama lain.
Saat istri bersikap buruk dan dicurhatkan pada orang lain apalagi disini posisinya adalah mertua, ini sama saja suami menelanjangi istri di depan umum.
Sering saya mengatasi masalah rumah tangga klien yang melebar kemana-mana bahkan suami diprovokasi keluarga besarnya untuk menceraikan istri. Persis seperti kisah klien saya ini.
Salah satu penyebabnya ya ini, karena hobi curhat aib istri pada orang tua atau saudaranya. Mungkin niatnya baik, minta bantuan dan solusi.
Tapi, orang tua yang dicurhati akan selalu memihak anaknya meskipun anaknya terbukti salah. Dan, sudut pandang orang tua terhadap pasangan terlanjur jelek.
Selanjutnya, apapun yang dilakukan pasangan kita sekalipun itu baik akan selalu dianggap buruk oleh orang tua kita. Akhirnya rumah tangga ibu dan suami akan selalu direcoki pihak luar sehingga sulit meraih ketenangan dan keharmonisan.
Nah, semoga sampai sini paham ya bahwa menceritakan aib istri khususnya pada mertua, sama dengan merusak kehangatan dan keharmonisan rumah tangga.
Jika ibu atau suami butuh curhat mencari solusi serius untuk masalah rumah tangganya, maka sebaiknya menghubungi profesional. Atau ibu juga bisa mengikuti konseling telepon dengan saya.
Jika sudah mempertimbangkan segala hal, tapi ibu masih bingung membuat keputusan terkait masa depan rumah tangga ibu, silakan daftarkan diri ibu untuk ikuti Konseling Telepon.
Konseling Telepon ini dilakukan 3 kali melalui telepon dengan tahap penggalian masalah, treatment dan evaluasi.
Konseling ini berbeda dengan curhat. Kalau ibu curhat dengan teman, ibu hanya akan didengarkan. Bahkan curhatan ibu nanti bisa viral karena digosipkan di belakang ibu.
Melalui Konseling Telepon, saya tidak hanya mendengarkan. Saya berikan treatment khusus sehingga keputusan yang ibu ambil bisa lebih tepat. Tak perlu ragu ikuti Konseling Telepon karena masalah dan data ibu menjadi rahasia saya.
Bagi ibu yang siap berikhtiar melalui Konseling Telepon, silakan bisa hubungi di nomor konsultasi +628111 26 4401 atau klik chat WhatsApp otomatis di bawah ini.
>> Saya Siap Ikhtiar Melalui Bimbingan Spiritual Mbak Meida <<