Jangan Lakukan! Ini Bahaya Ngomongin Wanita Lain di Depan Suami

“Suamiku mengigau Mbak, dia sebut nama temanku sambil pegang burungnya.”

Ungkap klien saya lewat telepon. Saya cukup kaget mendengar ungkapan klien tersebut. Jadi, sebelumnya klien bercerita lewat DM Instagram. Beliau mengatakan, “ada hal yang aneh dalam diri suami saya Mbak!”

“Jadi, saya butuh ngobrol langsung dengan Mbak Meida, apakah diijinkan?”

Tanya klien.

Tentu saja ijinkan buk! Saya berikan beliau kesempatan untuk mengikuti Konseling Lewat Telepon. Jadi, bagi klien yang ingin mendapatkan solusi cepat, biasanya saya berikan kesempatan untuk mengikuti konseling.

Konseling dengan saya bisa dilakukan jarak jauh, tidak harus datang ke kantor saya di Kudus, Jawa Tengah. Karena bagi orang sibuk seperti Anda mungkin akan lebih efisien jika konseling dilakukan jarak jauh bisa melalui telepon, video call maupun chat WhatsApp.

Apalagi kalau rumah ibu jauh ya, di Kalimantan misalnya. Untuk datang ke Kudus, Jawa Tengah tentu akan sangat memakan waktu, biaya dan tenaga.

Jadi, itulah kenapa ada alternatif konseling jarak jauh dan hasil dari ikhtiar melalui konseling inipun sama baiknya, sama efektifnya ketika ibu konseling langsung di kantor saya.

Kadang ada klien saya yang ragu, “gak ah Mbak! Maunya bertemu langsung biar afdhol.”

Konseling jarak jauh pun inshallah sama afdholnya buk, karena saya pasti menyiapkan waktu khusus bagi ibu. Biasanya saya menyediakan waktu kurang lebih 45 menit dengan tahapan pertama konseling adalah penyampaian masalah.

Ibu boleh menceritakan masalahnya secara detail kemudian saya akan mendengarkan. Setelah memahami alur dari masalah ibu dan mengetahui hasil akhir dari konseling ini, maka selanjutnya saya akan berikan solusi berupa treatment yang harus ibu kerjakan.

Treatment ini perlu ibu kerjakan selama kurun waktu tertentu tergantung jenis treatment yang saya berikan. Treatment yang ibu kerjakan bisa berjalan selama 2-3 minggu. Kemudian setelah ibu menjalankan treatment, kita akan adakan sesi evaluasi.

Kita akan bertemu kembali melalui chat WhatsApp, ibu bisa menceritakan detail bagaimana perkembangan dari solusi yang saya berikan melalui treatment. Apakah ada yang perlu dikurangi atau ditambahi? Nah itu masuk ke sesi evaluasi.

Sehingga inshallah konseling telepon, chat WhatsApp maupun video call akan berjalan optimal karena kita lakukan bertahap, pelan dan pasti.

Nah bagi ibu yang tertarik mengikuti konseling dengan saya baik melalui telepon, chat WhatsApp maupun video call, silakan jangan sungkan hubungi saya di nomor +62 858-8888-4232 atau klik chat WhatsApp otomatis di bawah ini.

>> Saya Siap Ikhtiar Mengikuti Konseling dengan Mbak Meida <<

Nah, kembali lagi pada kasus klien saya tadi buk! Jadi, klien saya yang mengikuti konseling telepon ini, sekarang masih dalam tahap menjalankan treatment yang saya berikan.

Saya lanjutkan dulu ya ceritanya, karena saya yakin ibu pasti penasaran. Jadi, pada suatu malam ketika klien sedang tidur berdampingan dengan suaminya, suaminya ini mengigau buk!

Suaminya memegang burungnya sambil memanggil nama teman dari istrinya. Lalu klien saya bertanya, “apakah ini artinya suami naksir temanku Mbak?”

“Padahal suami gak pernah ketemu temanku”

Ungkap klien yang kemudian saya jawab dengan pertanyaan.

Apakah ibu hobi curhat mengenai temannya ini?

“Sering Mbak”, jawab klien.

“Tiap pulang kerja, saya selalu curhat ke suami”

“Temanku pakai baju apa, abis perawatan pakai apa dan hasilnya kaya gimana, gaya make upnya, gaya hijabnya, kita ngobrol apa saja, masalah dengan suaminya dsb semuanya saya ceritakan ke suami Mbak.”

Ini ungkap klien saya.

Jadi buk, klien saya ini hobi banget menceritakan kondisi fisik dan mental dari temannya kepada sang suami. Kemungkinan besar dari cerita tersebut, suami ibu kemudian memvisualisasikan atau mengimajinasikan.

“Temanku tadi pakai blush on cantik banget pah, pipinya jadi merah merona. Terus dipadukan sama style hijabnya yang modis dan gaul tapi tetap anggun. Mama pingin deh bisa secantik itu.”

Nah kurang lebih klien saya bercerita seperti ini sama suaminya, akhirnya sang suami menerjemahkan curhatan istri ke dalam imajinasinya.

Suami klien membayangkan dan menggambarkan teman dari istrinya itu, “wanita cantik dengan pipi merah merona dan style yang anggun.”

Nah, mulai tuh buk terbayang dan tercipta sosok wanita imajinatif dalam diri suami yang dipanggil sebagai teman istriku. Ibu pernah dengar nggak kalimat, “pria itu jatuh cinta dengan cara dari mata turun ke hati.”

Ibu jangan mengartikan kalimat ini apa adanya. Dari mata turun ke hati ini bukan hanya mata fisik buk, tapi juga mata batin.

Ingat! Pria itu makhluk visual, dia suka melihat yang indah-indah dan memfantasikan yang indah-indah itu menjadi miliknya.

Jadi, saat ibu kagum dengan penampilan teman wanita ibu yang anggun, cantik, ramah cukup simpan sendiri. Jika ibu ingin curhat pada suami, jelaskan inti permasalahannya bukan penampilan detail teman wanita ibu.

Saat ibu rajin cerita teman wanita ibu yang aduhai itu, suami bisa jatuh cinta bahkan sebelum bertemu. Jadi, mulai sekarang kalau mau curhat ke suami harus dipilah pilah dulu ya buk.

Jangan sampai ibu saking semangatnya menceritakan teman ibu kepada suami, suami jadi menghidupkan sosok teman ibu secara imajinatif kemudian berfantasi menjalin hubungan intim dengannya.

Seperti kasus klien saya ini buk, sampai-sampai sang suami memegang burungnya sembari mengigau menyebut nama teman istrinya.

Nah, bagi ibu-ibu disini yang memiliki kasus serupa atau mengalami kasus rumah tangga lainnya jangan segan untuk mengikuti konseling dengan saya. Silakan bisa melakukan pendaftaran di nomor +62 858-8888-4232 atau klik chat WhatsApp otomatis di bawah ini.

>> Saya Siap Ikhtiar Mengikuti Konseling dengan Mbak Meida <<

Loading

WhatsApp Konsultasi Via WhatsApp