Suami ibu paling suka dengan tantangan. Tantangan apapun yang ditawarkan pada suami biasanya langsung diiyakan dan diusahakan untuk dipecahkan.
Jika tantangannya ini bisa membantu suami lebih semangat untuk mencari value dalam hidup, meningkatkan taraf kehidupan keluarganya, maka itu bagus.
Contoh, suami ditantang atasannya mengerjakan sebuah proyek. Jika mampu menyelesaikan proyek dalam tenggat waktu tertentu, dia akan mendapatkan promosi dan naik jabatan.
Ini bagus ya.
Tapi terkadang, ada tantangan yang tidak bagus yang datang dari ibu sendiri sebagai istrinya.
Contoh, suami sering banget begadang sama teman-temannya sampai tengah malam. Ibu sudah pakai ribuan cara halus untuk menasihati suami tapi hasilnya zonk.
Kemudian ibu pakai cara kasar yakni menantang suami.
“Sekalian aja pulang pagi”
“Kok masih pulang ke rumah?”
“Oh masih ingat anak istri ternyata”
Nah ini namanya provokasi. Ini namanya ibu menantang suami.
Kembali pada rumus pertama yang saya jelaskan tadi bahwa suami menyukai tantangan. Jadi, saat ibu menantang suami seperti itu pasti dilaksanakan.
Esok harinya, suami beneran tidak pulang. Atau tiap hari dia akan tetap pulang larut dan tidak menggubris pesan ibu.
Ingat ya!
Suami menyukai tantangan karena baginya adrenalin itu meningkat, menggusarkan aliran darahnya yang tenang, kemudian dia berusaha keras memecahkan tantangan tersebut.
“Lalu bagaimana caranya Mbak Meida, untuk membuat suami mengikuti apa yang kita inginkan?”
Kita gunakan saja metode tantangan, tapi dengan bahasa yang lebih sopan.
Misalnya, suami suka banget kalau dipijat. Kita tantang suami begini, “kalau seminggu saja kamu bisa pulang ke rumah tepat waktu, aku bakal kasih pijatan tiap malam selama seminggu berturut-turut.”
Ini kan tantangan, tapi sifatnya lebih positif dan ada imbalannya pula. Siapa yang tidak suka?
Sebenarnya, membuat kesepakatan dengan suami itu tidak sulit. Selama kita tahu cara berpikirnya dan kita tahu apa yang disukainya. Kemudian ditambah sedikit bumbu kesabaran dan kegigihan dalam menjalankan strategi tersebut.
Inshallah, suami bisa mengikuti saran-saran yang diberikan istri.
Jika tips sederhana seperti ini saja bisa membantu mengembalikan simpati suami pada ibu, maka bayangkan jika saya fokus memberikan bimbingan dan arahan pada ibu sesuai masalah rumah tangganya.
Inshallah hasilnya bisa lebih efektif dan bermanfaat bagi keharmonisan rumah tangga ibu.
Untuk itu , bagi ibu-ibu yang merasa butuh lebih banyak bimbingan dan arahan, jangan sungkan mendaftarkan diri mengikuti Konseling Telepon dengan saya.
Konsultasi di tempat saya bukan sekedar saya dengarkan seperti ibu yang biasanya curhat pada teman atau keluarganya. Saya menggunakan metode ilmiah yang saya gabungkan dengan ilmu spiritual.
Jadi inshallah setelah ibu mantap berkonsultasi, saya akan berikan bimbingan lahir batin sesuai kondisi rumah tangga ibu.
Apa yang perlu ibu lakukan, bagaimana menghadapi suami yang bersikap A, B, C dan D, keputusan apa yang harus ibu ambil dsb akan saya bantu arahkan.
Tidak perlu khawatir karena data pribadi serta masalah klien menjadi rahasia saya. Jika ada kisah klien yang saya bagikan itu merupakan persetujuan klien bahwa kisahnya boleh dijadikan bahan pembelajaran bagi ibu-ibu semuanya.
Ibu bisa menghubungi saya melalui chat WhatsApp maupun telepon di nomor konsultasi 08111 26 4401 atau klik chat WhatsApp otomatis di bawah ini.
>> Saya Siap Ikhtiar Ikuti Bimbingan Mbak Meida <<