Sekarang cukup banyak saya perhatikan para istri yang ingin menyaingi suaminya. Saya akan berikan beberapa contoh, sehingga ibu bisa belajar untuk menghindari sikap menyaingi suami ini.
“Kenapa Mbak Meida, kita tidak boleh menyaingi suami?”
Fatal akibatnya! Membuat alam bawah sadar suami, menganggap ibu sebagai musuh yang harus dijauhi, diintimidasi dan disiksa.
“Wah luar biasa mengerikan ya Mbak efeknya?”
Benar sekali ibu.
“Lalu sikap dan perbuatan apa saja Mbak Meida yang perlu dihindari istri agar suami tidak merasa tersaingi?”
Saya akan jelaskan detil, tapi sebelumnya silakan catat dulu nomor konsultasi saya di 08111 26 4401.
Ibu boleh menceritakan masalahnya secara jujur dan terbuka pada saya. Kemudian saya akan bantu berikan bimbingan sesuai kondisi rumah tangga ibu.
Ibu tidak perlu khawatir, masalah rumah tangga dan data diri ibu akan menjadi rahasia saya. Silakan jangan ragu untuk menghubungi saya ya.
>> Saya Siap Ikthiar Melalui Bimbingan Mbak Meida <<
Ibu jangan berpikir bahwa konsultasi di tempat saya hanya curhat-curhat biasa ya.
Ini adalah konsultasi resmi dimana saya akan mendengarkan secara seksama dan memberikan treatment khusus sesuai kondisi rumah tangga ibu.
Suami ibu adalah sosok yang egonya luar biasa besar. Ego ini kalau disenggol dikit saja akibatnya fatal. Salah satu senggolan yang merusak adalah menyaingi suami.
Suami ibu itu paling tidak suka jika disaingi dalam hal yang dia jago dan menguasainya. Coba ibu tulis kira-kira hal apa saja yang menurut ibu, suami itu jago dan menguasainya.
Misalnya, suami merasa jago dalam hal mencari nafkah. Karena memang tugas utama pria disini kan mencari nafkah, maka suami akan merasa tersaingi saat ibu sebagai istrinya mampu mencari nafkah dengan lebih baik.
Banyak kasus rumah tangga yang saya terima, istri ditinggalkan suami karena suami merasa tersaingi oleh nafkah istri yang lebih besar.
Jadi, klien saya ini manajer sebuah bank swasta di Indonesia sedangkan suaminya adalah teller sebuah bank. Dilihat dari jenjang karir dan gaji, suaminya ini ketinggalan jauh.
Klien saya sudah berusaha keras untuk menjaga ego sang suami dan agar tidak merasa rendah diri. Klien saya tetap menghormati suaminya, merendahkan suaranya dan tidak pernah mengungkit masalah keuangan jika nafkah dari suaminya kurang mampu memenuhi kebutuhan keluarga.
Tapi, dasarnya memang naluri pria ini sulit disaingi dalam hal mencari nafkah, dengan sendirinya sang suami merasa minder. Merasa direndahkan oleh sang istri.
Selain mencari nafkah, bidang apalagi yang menurut ibu suaminya jago? Misalnya dalam hal memimpin. Naluri dasar seorang pria adalah memimpin.
Maka, usahakan ibu jangan menyaingi kepemimpinan suami di rumah. Ijinkan suami untuk mengatur ibu, memberikan arahan, membimbing dan menyelesaikan masalah ibu.
Jika di rumah, ibu berusaha mengatur suami atau memberikan arahan, ini justru membuat suami tidak suka. Karena ibu menyainginya.
Meskipun ibu tidak suka dengan arahan atau masukan suami, saran saya diterima dulu dan diterapkan. Nanti jika apa yang disarankan suami ternyata tidak cocok dan membawa mudharat, silakan jelaskan pada suami.
“Mas, saranmu yang kemarin itu bagus, sudah kuterapkan. Besok, rencananya akan kuterapkan lagi tapi ada beberapa hal yang ingin kutambah. Detilnya seperti ini.”
Lebih enak didengar ya! Suami juga inshallah akan lebih tenang mendengarkan ungkapan hati ibu, karena ibu menerima dan menyatakan rasa suka terhadap masukannya.
Nah, sekarang tugas ibu adalah membuat daftar semua bidang, sikap atau apapun yang ibu anggap suaminya jago serta menguasainya.
Setelah itu, ibu pelan-pelan coba menghindari untuk menyaingi suami dalam bidang yang sudah ibu tulis tadi.
Cobalah untuk sedikit mengalah. merendahkan diri, lalu ijinkan suami menguasai bidang yang memang dia jago.
Itu sedikit pesan dari saya, semoga bermanfaat dan membawa berkah bagi rumah tangga ibu.