Pernikahan adalah proses mengalah tiada henti. Kalau istri sedang lelah, suami harus sabar dan mengalah. Sebaliknya, kalau suami sedang lelah, istri yang harus mengalah dan bersabar.
Tapi, hal ini tidak akan terjadi ketika suami dan istri sudah tidak memiliki komitmen dalam mengharmoniskan rumah tangganya.
Nah, sekarang saya akan paparkan beberapa indikasi dimana suami istri sudah tidak saling cinta, sehingga komitmennya dalam pernikahan itu mulai mengendur.
Dan, hal seperti ini bisa membuat masalah sekecil apapun jadi besar.
Sebelum saya jelaskan detil sikap suami istri yang sudah tak saling cinta, catat dulu nomor konsultasi kami di 08111264401.
Melalui nomor tersebut, Anda bisa berkonsultasi secara detil masalah rumah tangga Anda. Anda tidak perlu khawatir data diri dan masalah Anda menjadi rahasia saya.
Kalaupuna ada masalah yang saya ungkap sebagai contoh, itu sudah ada kesepakatan dengan klien yang berkonsultasi pada saya.
Sikap pertama adalah kurang tertarik menghabiskan waktu bersama.
Aneh ya. Pasangan tapi malas bersama. Dia lebih suka menghabiskan waktu bersama temannya, rekan kerjanya, anaknya sendiri atau keluarganya tanpa kehadiran Anda.
Sikap kedua adalah keintiman yang mulai berkurang.
Sudah tidak romantis dan bersikap manis lagi. Dulu waktu awal-awal menikah, suami tiap pulang kerja suka membawa makanan kesukaan Anda tanpa diminta.
Sekarang, boro-boro makanan, menyelesaikan konflik saja sudah malas. Berpelukan hingga bercinta, keintiman fisik pun sudah berkurang. Padahal, komunikasi fisik itu kekuatannya lebih besar daripada komunikasi verbal.
Sikap ketiga dimana suami istri sudah menunjukkan tak saling cinta adalah merasa hubungan ini menjadi beban.
Sebagai contoh, istri meminta suami menjemputnya sepulang bekerja. Dulu sewaktu awal menikah, tanpa diminta suami suka menawarkan diri untuk menjemput.
Sekarang, setelah menikah istri harus meminta dulu tapi suami menolak dan menganggap itu sebagai sikap yang manja dan tidak mandiri.
Dan, suami menganggap permintaan itu sebagai beban.
Sikap keempat adalah malas membicarakan masa depan.
Rencana liburan, semangat merenovasi rumah, motivasi menabung dan membangun kerajaan bisnis bersama, hilang sudah.
Semua hasrat yang mengarah ke masa depan, ditampik dan pasutri ini seolah tidak nyaman serta menghindari topik masa depan.