Suami Tak Menafkahi Jika Tak Diminta? Rayulah dengan Cara Ini

Saya beberapa kali menemukan kasus klien dimana beliau ini tidak dinafkahi suaminya jika tidak meminta. Dan, rata-rata klien saya ini sudah bekerja. Pekerjaannya bagus, pemasukannya juga bagus.

Jadi, kemungkinan suami dalam tanda kutip malas menafkahi karena istri sudah ada pemasukan sendiri. Tentu, ini adalah cara berpikir suami yang tidak bijaksana.

Karena sebagus apapun karir istri, sebanyak apapun penghasilan yang didapatkan, nafkah dari suami tetap wajib dia dapatkan.

“Jika selama ini suami memang tak pernah memberi jika tak diminta bagaimana Mbak Meida?”

Nah, inilah yang akan saya bahas pada kesempatan kali ini. Saya akan ajari ibu bagaimana caranya mendapatkan nafkah yang memang sudah seharusnya ibu dapatkan.

Sebelum saya lanjutkan, silakan catat dulu nomor konsultasi saya di 08586 7777 797 atau klik chat WhatsApp otomatis di bawah ini.

>> Saya Siap Mengikuti Bimbingan Spiritual Mbak Meida <<

Konsultasi di tempat saya bukan sekedar saya dengarkan seperti ibu yang biasanya curhat pada teman atau keluarganya. Saya menggunakan metode ilmiah yang saya gabungkan dengan ilmu spiritual.

Jadi inshallah setelah ibu mantap berkonsultasi, saya akan berikan bimbingan lahir batin sesuai kondisi rumah tangga ibu.

Apa yang perlu ibu lakukan, bagaimana menghadapi suami yang bersikap A, B, C dan D, keputusan apa yang harus ibu ambil dsb akan saya bantu arahkan.

Dan, tidak perlu khawatir karena data pribadi serta masalah klien menjadi rahasia saya. Jika ada kisah klien yang saya bagikan itu merupakan persetujuan klien bahwa kisahnya boleh dijadikan bahan pembelajaran bagi ibu-ibu semuanya.

Jangan ragu menghubungi saya, saya tunggu pesan dari ibu

Disini ibu perlu memahami naluri atau tabiat suami. Suami ibu itu memiliki naluri atau tabiat, “tidak akan memberi jika tidak diminta.”

Ini cara berpikir pria yang paling mendasar. Jadi, kalau ada ibu-ibu disini yang berkata, “suami saya selalu rajin memberi kok Mbak tanpa perlu saya minta.”

Bersyukurlah!

Berarti dia adalah suami yang mau belajar memahami kebutuhan istri dan rumah tangganya. Tapi, naluri suami ini perlu ibu ingat ya!

Suami tidak akan memberi jika tidak diminta. Kaum pria ini adalah sosok yang cenderung merasa cukup dengan dirinya sendiri dan merasa tidak membutuhkan orang lain. Dia hanya akan meminta, ketika benar-benar terdesak.

Dan, suami ibu berpikir bahwa wanita juga memiliki cara berpikir yang seperti ini. Yang mana dia akan meminta, ketika memang butuh.

Padahal tabiat atau naluri istri tidak seperti ini. Sifat dasar wanita yang dihadiahkan Tuhan pada kita adalah kita suka memberi baik diminta ataupun tidak.

Bahkan terkadang, kita tidak peduli apakah nanti dapat balasan setimpal atau tidak. Ini tabiat wanita dan bertolak belakang dengan tabiat pria.

Jika sudah seperti ini, maka istri supaya tidak sakit hati harus bersikap sesuai dengan cara berpikir suami. Yakni, kita harus meminta. Terus mengingatkan suami terhadap tanggung jawabnya.

“Itu kan kewajiban suami Mbak Meida, kenapa kita harus minta duluan! Gak peka banget sih”

Daripada ibu tidak diberi nafkah sama sekali, hayo bagaimana?

Lebih baik, ibu merendah sedikit tidak masalah. Yang penting kan disini dapat nafkah, iya kan?

Kemudian, jika suami sudah memberi berikan ucapan terimakasih. Berikan sanjungan, “mashaallah luar biasa suamiku sungguh dermawan sama istri dan anak-anak!”

Meskipun saat ibu meminta nafkah, suami menggerutu, “kemarin baru minta, sekarang sudah minta lagi! Jangan boros-boros”

Ibu jangan sakit hati! Tetap terima nafkahnya, berikan senyuman dan ucapan terimakasih. Inshallah dengan respon ibu yang manis seperti ini, lambat laun suami akan sadar dengan kewajibannya memberi nafkah pada ibu.

Loading

WhatsApp Konsultasi Via WhatsApp