Saya sering banget baca komentar dari teman-teman di media sosial bahwa tiap kali bertengkar, sang suami ini hobi diam.
Ada yang ditinggal sibuk main HP, nutup telinga pakai guling, ada yang ditinggal pergi padahal istri masih nyerocos tiada henti.
Intinya jika ditarik kesimpulan suami ini saat bertengkar responnya hanya diam. Padahal disini istri sedang mengeluarkan uneg-unegnya dengan cara emosi.
Artinya, dia butuh ditenangkan oleh suaminya. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, suami yang pergi menenangkan diri. Ini sedikit lucu ya.
Kemudian banyak yang bertanya pada saya, “bagaimana Mbak Meida cara menghadapi suami yang hanya diam saat bertengkar seperti ini?”
Diamnya suami ibu ini bukan tanpa alasan. Kemungkinan dia sudah pernah berbicara dan memberikan solusi tapi tidak ibu dengarkan karena ibu mengutamakan emosinya.
Ayo siapa disini yang suka bersikap begini? Harus berani jujur lho ya!
Ada juga suami yang bosan atau jenuh mendengar istrinya ngomel, dia tidak mau menambah masalah baru sehingga memilih untuk diam.
Apapun alasan dibalik diamnya suami, jelas ini tidak baik dan tidak boleh diteruskan. Sebagai anggota keluarga yang waras, ibu harus mencari cara untuk membuat suami mau mengungkapkan pendapatnya saat bertengkar.
Salah satu cara yang bisa ibu manfaatkan adalah dengan mencari waktu untuk ngobrol berdua. Pastikan saat mengajak ngobrol berdua, suami ibu dalam keadaan bagus moodnya.
Selanjutnya, ibu bisa gunakan nada yang lembut, halus dan sedikit manja. Jelaskan pada suami bahwa “pertengkaran-pertengkaran yang selama ini sering terjadi sebenarnya bisa dihindari jika kita berdua mau jujur mengungkapkan emosi masing-masing.”
“Kira-kira apa yang bisa aku lakukan agar kamu bisa nyaman mengungkapkan keinginan ataupun emosimu? Apakah aku harus memulainya lebih dulu atau aku perlu lebih rajin lagi bertanya padamu?”
Selanjutnya ibu dan suami bisa bicara jujur dari hati ke hati mengenai bagaimana kita ingin diperlakukan. Inshallah hal ini bisa mengurai konflik dan mengantisipasi diamnya suami saat berkonflik.
“Saran Mbak Meida ini sudah pernah saya coba tapi tidak berhasil!”
Nah, akan ada orang yang bicara seperti ini. Jika sudah bicara berdua dari hati ke hati tapi hasilnya zonk, maka ada masalah dengan diri suami ibu.
Jadi, yang bermasalah disini bukan ibu melainkan suaminya. Kemungkinan sejak kecil dia terbiasa dididik orang tuanya dengan cara menahan emosi, tidak mengungkapkan keinginan dengan cara bicara jujur.
Akhirnya terbawa hingga dewasa dan tiap kali ada masalah, reaksinya hanya diam. Dan, jika seperti ini maka yang bisa ibu lakukan adalah mengendalikan apa yang bisa ibu kendalikan.
Suami ibu sudah jelas di luar kendali ibu, dia tak bisa ibu kendalikan karena saat diajak bicara berdua dia hanya diam. Sekarang ibu pilah dan pilih, hal-hal apa saja yang bisa ibu kendalikan.
Contoh, emosi ibu. Suami pulang sampai larut malam tiap hari, ibu sudah ajak suami bicara tapi tidak ada kemajuan dalam sikapnya.
Maka, kendalikan emosi ibu. Tidak perlu marah, ngambek atau kecewa, yang terpenting disini suami masih mau pulang. Seperti itu ibu. Jika suami sudah tidak bisa dikendalikan, kontrollah apa yang berada di bawah kendali ibu.
Semoga tips sederhana ini bermanfaat dan bisa diterapkan sehingga mendatangkan kebaikan bagi rumah tangga ibu.
Jangan lupa silakan subscribe channel YouTube saya ini, Terapi Memaafkan Suami. Tiap hari saya selalu rajin membagikan video mengenai strategi dan metode psikospritual dalam ikhtiar menjaga keharmonisan rumah tangga.
Nyalakan juga notifikasinya agar ibu selalu mendapatkan up to date dengan info terbaru dari saya.