CARA MENGHILANGKAN SAKIT HATI PADA SUAMI

Saya yakin ada banyak hal yang membuat ibu sakit hati pada suami. Mungkin karena diselingkuhi, direndahkan, sering dibentak bahkan mendapat perlakuan KDRT.

Itulah kenapa dalam judul pembahasan kali ini, saya tidak menyebutkan secara spesifik sakit hati karena apa.

Apapun bentuk sakit hati yang ibu rasakan hari ini, solusinya ada disini. Jadi, silakan disimak sampai akhir ya.

Sebelumnya, silakan catat dulu nomor konsultasi saya yang bisa ibu hubungi melalui chat WhatsApp atau telepon di nomor konsultasi 085867777797.

<< Saya Siap Berikhtiar Mengikuti Bimbingan Rumah Tangga <<

Ibu bisa menjelaskan masalah rumah tangga yang dialami secara jujur dan detil kemudian akan saya bantu berikan bimbingan dalam menghadapi masalahnya serta dalam membuat keputusan.

Jadi ibu-ibu.. jangan ragu menghubungi saya ya dan saya tunggu pesan dari ibu.

Sakit hati yang ibu rasakan terhadap suami, semua istri sedikit banyak pasti mengalaminya. Apalagi jika sikap suami sudah sangat keterlaluan seperti berselingkuh dan KDRT.

Maka, tak ada cara yang mudah untuk mengobati sakit hati yang ibu rasakan.

Langkah pertama yang bisa ibu coba adalah memahami dan menerima keadaan. Kenapa harus seperti itu Mbak Meida?

Ya karena suami yang menyakiti biasanya karena ada faktor tertentu seperti ketidakpercayaan diri sehingga perlu merasa hebat dengan cara merendahkan atau menyakiti orang lain.

Atau bisa juga karena suami ibu tidak cerdas secara emosional. Sehingga hal sepele bisa membuat suami bersikap sensitif dan mudah marah. Karena ibu adalah orang terdekat suami, maka dengan mudah dia melampiaskannya pada ibu.

Setelah mencoba memahami dan menerima keadaan suami, langkah kedua mengobati sakit hati adalah dengan memaafkan suami.

Apapun itu bentuk sakit hati yang ditorehkan suami, cobalah untuk belajar memaafkan. Dengan memaafkan, hati ibu akan lebih lega, plong dan ikhlas.

Kelegaan ini bisa membuat ibu lebih mudah dalam membuat keputusan. Entah itu bertahan maupun berpisah dari suami yang terus menerus menyakiti.

Apalagi jika setelah ibu memaafkan, suami tetap melanggar hak-hak ibu sebagai istri sahnya. Bahkan terus menerus dilakukan dalam jangka waktu yang cukup panjang.

Apakah menurut ibu hubungan seperti ini adalah hubungan yang sehat untuk tetap dipertahankan?

Selain itu, sakit hati yang ibu rasakan saat ini sebenarnya butuh penanganan yang lebih pribadi. Karena penanganan sakit hati tergantung pada kompleksitas masalah, durasi, frekuensi, kepribadian, pola mengelola konflik, dsb.

Tentu saja semakin lama durasi dan semakin besar sakit hatinya, luka yang dialami juga semakin besar dan membutuhkan proses yang lebih panjang.

Oleh sebab itu, jika ibu sudah mencoba memaafkan suami tapi masalah rumah tangga ibu tak kunjung mendapat solusi dan sikap suami makin menjadi-jadi, jangan segan untuk menghubungi saya.

Loading

WhatsApp Konsultasi Via WhatsApp