Sepasang suami istri datang ke kantor saya untuk melakukan konseling pasangan. Mereka telah menikah selama 5 tahun tapi belum pernah berhubungan intim sama sekali.
“Kok bisa Mbak Meida?”
Ya, bisa. Karena sang istri memiliki trauma atau luka batin yang disebabkan oleh orangtuanya dan belum sembuh hingga sekarang.
Seperti apa kisahnya? Simak sampai akhir ya tapi sebelum itu silakan catat dulu nomor konsultasi saya di 085867777797. Atau klik chat WhatsApp otomatis di bawah ini.
>> Saya Siap Berikthiar Mengikuti Bimbingan Rumah Tangga Mbak Meida <<
Ibu bisa menghubungi nomor konsultasi tersebut melalui chat WhatsApp maupun telepon.
Selanjutnya, jika ibu berkomitmen untuk ikhtiar mengembalikan keharmonisan rumah tangganya bersama saya, saya akan bantu berikan bimbingan sesuai hajat rumah tangga ibu.
Saya akan berikan kesempatan pada ibu untuk menceritakan masalahnya secara jujur dan detil sehingga solusi yang saya berikan juga bisa lebih tepat.
Seperti klien saya yang merupakan pasangan suami istri ini. Sang suami mengaku sudah berusaha sabar untuk tidak menyentuh istri. Karena tiap kali akan berhubungan intim dan sang suami mendekat, istrinya teriak-teriak.
Akhirnya hubungan intim gagal lagi, lagi dan lagi sepanjang 5 tahun usia pernikahan!
Istri pun sama, sudah berusaha membuka diri pada suami. Bahkan mereka sudah berpacaran selama kurang lebih 3 tahun. Sudah sangat dekat secara emosional, saling mendukung dan melengkapi satu sama lain.
Tapi anehnya tiap berhubungan intim selalu gagal.
Saya coba membawa klien saya pada kondisi otak ternyamannya sehingga berkenan cerita secara jujur pada saya.
Ternyata tiap kali akan berhubungan intim dengan sang suami, istri teringat sosok ayahnya yang dulunya sangat kejam terhadap ibunya.
Sang ayah ini selingkuh berkali-kali dengan berganti-ganti wanita, mabuk, tidak memberi nafkah dan melakukan KDRT.
Tiap kali bersiap berhubungan intim deng sang suami, dia teringat sosok ayahnya. Sehingga istri merasa jijik dan ingin melepaskan diri dari sang suami.
Dari sini, benang merah masalahnya sudah mulai ketemu. Saya lalu meminta sang suami untuk berperan menjadi ayah dari istrinya. Saya menyentuh alam bawah sadar sang istri lalu membawanya ke masa lalu dan bertemu langsung dengan ayahnya.
Saya katakan pada klien saya, “balas perselingkuhan ayahmu dengan yang setimpal!”
“Ungkapkan pada ayahmu, apa yang ingin kamu ungkapkan secara jujur! Jika kamu tidak tahan ingin memukulnya, pukul saja. Lampiaskan amarahmu mumpung ayahmu disini. Ini ayahmu dan dia tidak akan membalas apapun.”
Disitu sang istri meluapkan emosinya secara luar biasa. Dia mengatai ayahnya binatang, menonjok suaminya sendiri yang dianggapnya sebagai ayah, memukul dengan bantal, mengungkapkan betapa dia sedih dan terluka melihat ibunya disakiti dsb.
Setelah klien merasa puas dan lega, saya mengembalikan beliau dalam kondisi sadar. Dan, dia kaget melihat sang suami dalam keadaan babak belur karena ulahnya. Tapi tidak masalah! Semua ini demi hubungan intim yang telah mereka tahan selama 5 tahun.
Malam itu juga, setelah mengikuti konseling pasangan dengan saya, saya meminta pasangan suami istri ini untuk berhubungan intim di sebuah hotel dekat kantor saya.
Dan, alhamdulillah berhasil! Setelah 5 tahun sang suami sabar dan menahan diri, akhirnya sekarang terlampiaskan juga pada sosok wanita yang dicintainya ini.
Jadi, trauma dan luka batin di masa lalu itu memang ada pemicunya. Jika pemicunya ketemu, segera balas dengan yang setimpal.
Dan, ibu boleh menggunakan metode yang saya terapkan pada klien pasutri saya ini. Supaya trauma dan luka batinnya tidak menetap dalam diri ibu.