Menurut ibu, suami yang berkomunikasi dengan wanita lain melalui chat WhatsApp itu enaknya diapain? Apakah harus digetok kepalanya? Diambil dan dibanting HPnya?
Saya bercanda ya buk!
Jadi, reaksi istri ketika melihat suami chattingan dengan wanita lain itu harus disesuaikan dengan isi dari chat itu sendiri. Apakah suami berkomunikasi secara profesional terkait bisnis dan pekerjaan?
Ataukah di balik profesionalitas itu, ibu melihat ada sedikit flirting, candaan yang mengarah pada seksualitas, menggunakan emoticon menggoda, merayu yang sepantasnya tidak dilakukan suami ibu pada rekan wanitanya tersebut?
Jika iya, maka ibu punya hak untuk MENEGUR suaminya! Sesegera mungkin buk!
Kenapa saya katakan seperti ini, karena chattingan dengan wanita lain di luar profesionalitas kerja maupun bisnis bisa menjadi celah kenyamanan dan keakraban serta terbakarnya syahwat masing-masing.
Ini berbahaya!
Jangan anggap sepele! “Alah Mbak Meida, ini kan cuma chat biasa. Jangan terlalu posesif lah!”
Nah, sikap-sikap seperti ini yang perlu diwaspadai. Yakni menormalisasi chattingan dengan nada menggoda dan merayu lalu menganggapnya sebagai bentuk terlalu lebay dan posesif terhadap suami.
Sehingga, kita sebagai istri ke depannya makin tidak berani menegur suami karena dianggap terlalu posesif ini tadi. Akhirnya, kita menahan diri, menahan kejengkelan sendiri dan di satu sisi, kita tak bisa berkutik karena sudah dilabeli suami dengan cap posesif.
Nah, cara menegur suami dengan tegas adalah ibu pastikan emosi suami dalam kondisi yang baik. Tidak sedang uring-uringan, tidak sedang capek, intinya mood suami lagi bagus buk.
Selanjutnya, jelaskan efek yang ibu rasakan jika suami terus menerus chattingan dengan wanita lain. Ingat! Jangan memojokkan dan menyalahkan suami tapi tekankan pada dampak negatif yang terjadi pada diri ibu.
Misalnya, “aku cemburu lho kalau kamu chattingan dengan wanita lain. Rasanya tuh sakit banget, gak nyaman, terus aku jadi sedih, minder dan takut kalau kamu lakuin itu lagi dan lagi.”
Jadi, ketika ibu ingin menegur sikap suami, maka ungkapkanlah apa efeknya yang terjadi pada diri ibu. Kemudian lengkapi dengan apa yang ibu inginkan dari sikap suami.
Sesimple itu caranya buk! Semoga bermanfaat dan selamat mempraktikkan. Nah, apabila tips sederhana ini bermanfaat bagi ibu, coba ibu bayangkan jika ibu mendapatkan bimbingan spiritual rumah tangga yang lebih lengkap daripada sekedar tips ini.
Inshallah, rumah tangga ibu jadi lebih terarah. Karena ibu mampu menyikapi dan merespon suami secara lebih tepat, suami pun jadi lebih nyaman berkomunikasi serta berdekatan dengan ibu.
Sehingga rumah tangga yang indah, tenang, damai dan penuh ikhtiar yang baik-baik untuk menjaga keutuhannya bisa ibu raih bersama suami.
Dan, untuk mendapatkan bimbingan spiritual rumah tangga ini caranya mudah. Ibu bisa mendaftar melalui chat WhatsApp maupun telepon kemudian menjelaskan detil masalah rumah tangganya seperti apa. Dan, jelaskan juga mengenai rumah tangga seperti apa yang ibu inginkan.
Untuk pendaftaran, ibu bisa menghubungi nomor konsultasi saya di +628111 26 4401. Atau bisa klik chat WhatsApp otomatis di bawah ini.
>> Saya Siap Ikhtiar Ikuti Bimbingan Spiritual Rumah Tangga <<