Selalu Diam Saat Konflik? Ini Cara Lembut Buat Suami Buka Mulut

“Mbak, saya itu jengkel banget sama suami! Tiap kali ada masalah, tiap kali saya ajak diskusi, dia selalu diam”

“Istilah kerennya itu silent treatment Mbak! Dia selalu diam kalau ada masalah. Nah kalau seperti itu terus, kapan selesainya masalah kita? Karena masalah sepele itu kalau ditumpuk kan bisa makin besar Mbak!”

Nah, siapa ibu-ibu disini yang suaminya hobi diam tiap kali menghadapi konflik? Seperti yang diungkapkan klien saya tadi, istilah kerennya adalah Silent Treatment.

Silent Treatment adalah menolak untuk berkomunikasi baik secara langsung maupun tak langsung. Ayo coba tulis di kolom komentar, siapakah yang sering didiamkan suami tiap kali konflik?

Dan, bagaimana rasanya didiamkan suami? Coba cerita ke saya dengan cara tulis di komentar, nanti saya akan baca satu per satu.

Nah, sebenarnya ada lho alasannya kenapa suami memilih diam dan menghindar.

Pertama, kemungkinan suami ibu sudah pernah berbicara dan memberi solusi tapi tidak ibu dengarkan karena ibu mengutamakan emosinya.

Jadi, pada kesempatan lain ketika ibu dan suami alami konflik, ini membuat suami malas berbicara lalu memilih diam.

Ada lagi suami yang jenuh mendengar istrinya ngomel, dia tidak mau menambah masalah baru sehingga memilih untuk diam.

Apapun alasan dibalik diamnya suami, jelas ini tidak baik dan tidak boleh diteruskan. Sebagai anggota keluarga yang waras, ibu harus mencari cara untuk membuat suami mau mengungkapkan pendapatnya pasca bertengkar sehingga masalah bisa terurai serta tak lagi terulangi.

Tapi sebelum kita diskusi bareng, saya mau ibu mencatat dulu nomor konsultasi saya di +628111 26 4401.

Melalui nomor konsultasi tersebut, ibu bisa menghubungi melalui chat WhatsApp maupun telepon kemudian menjelaskan detil masalah rumah tangganya seperti apa.

Kemudian, jika ibu setuju untuk mendaftar bimbingan spiritual rumah tangga, saya akan memberikan solusi maupun treatment sesuai masalah yang ibu alami.

>> Saya Siap Menerima Bimbingan Mbak Meida <<

Tiap kali menghadapi konflik, ada 2 tipe orang yang perlu ibu perhatikan.

Pertama, dia diam karena butuh waktu untuk berpikir, menenangkan diri lebih dulu, tidak mau gegabah bicara dan ambil keputusan karena takut menyakiti pasangan atau salah dalam bertindak.

Kedua, orang yang tidak bisa diam. Dia maunya ingin langsung membereskan masalah saat itu juga meski dalam emosi tinggi. Pokoknya ngotot ingin bicara.

Nah, ibu dan suami kira-kira masuk kategori mana? Yang memilih diam atau langsung berbicara.

Suami ibu yang diam dan menghindar, mungkin saja tidak ingin makin menyulut konflik. Jadi, diam bagi suami ibu adalah kesempatan untuk mendengarkan ibu lebih dalam.

Sayangnya, tabiat wanita kan berbeda dengan pria. Wanita itu selalu ingin berbicara. Apalagi dalam keadaan marah dan berkonflik, wanita cenderung ingin mendapatkan kejelasan sampai detail dan saat itu juga.

Melihat hal ini, suami ibu langsung bersikap defensif. Dia menganggap ibu menyerang dan menyalahkan. Itulah kenapa dia diam dan menghindar.

Padahal sesungguhnya, suami juga ingin bicara dari hati ke hati dengan ibu. Tapi, ibu seringkali sudah emosi duluan. Akhirnya ya ini membuat suami agak malas untuk berbicara pada ibu.

“Lalu bagaimana Mbak Meida, menghadapi suami yang terlanjur diam saja saat berkonflik?”

Ibu coba perhatikan 2 tipe tadi yang saya jelaskan. Pertama, ingin diam lebih dulu menenangkan pikiran dan kedua ingin langsung menyelesaikan.

Nah, suami ibu tergolong yang mana? Jika menurut penilaian ibu, suami tergolong tipe pertama maka berikan waktu bagi suami untuk berpikir dan menenangkan diri.

Nanti jika ibu dan suami sudah dalam keadaan tenang, dibicarakan lagi topik yang menjadi sumber konflik tadi. Pastikan ketika memiliki waktu, ibu dan suami dalam keadaan mood baik.

Bicara dalam kondisi emosi tenang dan suasana hangat, inshallah bisa menghasilkan solusi yang lebih baik bagi ibu dan suami.

Tapi, jika selama ini ibu sudah menerapkannya tapi hasilnya zonk, suami masih diam saja meski ibu sudah mengajak suami bicara dalam keadaan tenang, ini berarti suami membutuhkan perlakuan khusus dari ibu.

Salah satunya menyentuh sukma suami atau melunakkan hati suami secara spiritual. Untuk yang satu ini, harus menggunakan sarana spiritual khusus ya.

Biasanya, klien yang bersedia mengikuti bimbingan spiritual saya berikan pegangan berupa Cincin Sakinah dengan energi fokus melembutkan hati suami.

Ini merupakan sarana spiritual berupa cincin emas asli yang bisa ibu kenakan seperti cincin pada umumnya. Saya menyempurnakan energi Cincin Sakinah yang mana vibrasi auranya saya fokuskan untuk melembutkan hati suami.

Dan, letak sumber utama energinya ada pada mata cincinnya. Jadi, jika kebetulan ibu setiap hari bertemu dengan suami maka usahakan menyentuhkan Cincin Sakinah ini langsung pada kulit suami.

Tiap kali sarapan, ibu bisa dengan lembut memainkan tangan suami. Malam hari menjelang tidur, ibu bisa berikan pijatan pada punggung suami. Lakukan secara natural sehingga suami tidak curiga bahwa disitu ibu sedang menyalurkan energi positif untuk membuat suami lebih mendengarkan ibu.

Inshallah, pelan tapi pasti ketika ibu konsisten melakukan ikhtiar lahir batin, ibu akan merasakan banyak manfaatnya. Emosi ibu jadi lebih terkontrol, suami melembut hatinya sehingga lebih terbuka dan lebih mudah diajak diskusi.

Nah, bagi ibu yang berniat khtiar untuk melunakkan hati suami agar jika dicurhati istri bisa lebih mendengarkan, tidak keras kepala, tidak kasar, bisa hubungi saya melalui nomor konsultasi +628111264401 atau klik chat WhatsApp otomatis di bawah ini.

Loading

WhatsApp Konsultasi Via WhatsApp