Saya tidak meminta ibu untuk ikhlas dengan perselingkuhan yang sudah dilakukan suami. Ibu memiliki hak untuk tidak memaafkan dan tidak ikhlas dengan perbuatannya. Dengan syarat, ibu sudah tak ingin melanjutkan rumah tangga dengan suami.
Jika masih ingin mempertahankan rumah tangga bersama suami, dengan alasan apapun entah itu karena anak, masih bergantung secara finansial, sayang pada pernikahan ibu dsb, maka syarat utamanya adalah belajar menerima apa yang sudah terjadi.
Dengan menerapkan prinsip menerima apa yang sudah terlanjur terjadi, maka inshallah prinsip ini akan menggiring ibu pada level yang lebih tinggi yakni ikhlas.
Banyak klien saya yang menerapkan hal ini, alhamdulillah reaksi suami secara otomatis mau bersikap terbuka dan pelan-pelan mampu melepaskan wanita ketiga.
Nah, langkah menerima agar mampu menuju level ikhlas ini ada 3 buk!
Pertama, ikhlas mulai belajar memprioritaskan suami
Apapun yang terjadi, ibu harus belajar selalu memprioritaskan suami. Misalnya, ketika sibuk banget dalam pekerjaan, mengurus anak maupun rumah, cobalah untuk tetap memberi kabar melalui chat WhatsApp dengan cara yang kreatif.
Ibu bisa selfie, mengirim emoticon lucu dan menggemaskan, mengirim voice note ucapan selamat makan siang, semangat bekerja, memberikan surprise dengan cara mengirim hadiah atau makanan ke kantor suami dsb.
Memposisikan suami sebagai prioritas utama, berarti membuat suami merasa dihargai dan dibutuhkan keberadaannya. Prioritas ini termasuk eksklusivitas, dimana ibu hanya melakukan hal-hal istimewa ini dengan suami.
Hal-hal sederhana ini bahkan bisa menguatkan kembali ikatan emosional antara ibu dan suami sehingga rumah tangga kalian akan semakin kokoh.
Kedua, ikhlas berbagi cerita
Pasca berselingkuh, muncul rasa jengkel dan jijik pada suami. Apalagi jika perselingkuhan suami sudah mencapai pada hubungan intim, maka rasa hambar itu pasti mengisi relung hati ibu.
Salah satu cara mengatasi hal ini adalah dengan belajar ikhlas berbagi cerita. Ibu bisa mulai lebih dulu untuk bercerita hal random yang dialami dalam kegiatan sehari-hari.
Seperti harga cabai yang mulai meroket naik, anak-anak yang makin aktif di sekolah dsb. Mendekatkan diri lebih dulu pada suami melalui cerita-cerita random seperti ini, bisa memancing reaksi untuk ikut menceritakan kegiatannya pada ibu.
Inshallah melalui jalur ini, komunikasi akan lebih terbuka dan muncul kenyamanan diantara suami dan istri.
Ketiga, belajar ikhlas dengan apapun reaksi suami
Ingat! Jika tujuan ibu adalah bertahan dengan suami, maka ibu perlu belajar ikhlas. Ibu perlu belajar bersikap fleksibel dengan apapun reaksi suami terhadap aksi ibu.
Jika ibu sedikit-sedikit marah, jengkel, sedih dan cemas berlebihan terhadap sekecil apapun reaksi suami, itu berarti ibu belum berada pada tahap menerima. Dan, semakin sulit untuk meraih kembali simpati suami.
Nah, itu dia 3 keikhlasan istri yang apabila diterapkan inshallah akan mempercepat suami ibu melepaskan wanita ketiganya. Jika dalam menerapkan prinsip ini ibu membutuhkan bimbingan spiritual rumah tangga yang lebih lengkap, silakan jangan segan hubungi saya melalui nomor konsultasi di +628111 26 4401. Atau klik chat WhatsApp otomatis di bawah ini.
>> Saya Siap Ikhtiar Melalui Bimbingan Mbak Meida <<