“Maksudnya apa ini Mbak Meida? Istri yang mudah cemas lebih mampu jaga keharmonisan?”
“Bukannya istri yang mudah cemas itu bikin kita tidak sehat dan curigaan mulu sama suami ya?”
Sabar ibu.. saya akan jelaskan pelan-pelan disini. Kenapa istri yang mudah cemas itu lebih mampu menjaga keharmonisan rumah tangga.
Sebelumnya silakan catat dulu nomor konsultasi saya di 08586 7777 797. Atau bisa klik chat WhatsApp otomatis di bawah ini.
>> Saya Siap Ikthiar Melalui Bimbingan Mbak Meida <<
Ibu tidak perlu khawatir, masalah rumah tangga dan data diri ibu akan menjadi rahasia saya. Silakan jangan ragu untuk menghubungi saya ya.
Ibu jangan berpikir bahwa konsultasi di tempat saya hanya curhat-curhat biasa ya.
Ini adalah konsultasi resmi dimana saya akan mendengarkan secara seksama dan memberikan treatment khusus sesuai kondisi rumah tangga ibu.
Perasaan cemas seringkali dikonotasikan sebagai hal negatif. Persis seperti pertanyaan ibu yang saya ungkapkan di awal tadi.
Cemas itu kan buruk, kok bisa dimanfaatkan jadi kebaikan. Bagaimana caranya?
Berdasarkan pengalaman saya menangani ratusan kasus rumah tangga tiap bulannya, saya menyimpulkan bahwa istri yang cemas atau takut terjadi apa-apa dalam rumah tangganya, cenderung lebih kenceng dalam berikhtiar menjaga keharmonisan.
Jika dibandingkan dengan istri yang tidak mudah cemas! Biasanya mereka over confidence bahwa suami pasti tidak akan selingkuh.
“Suami pasti akan selalu bucin ke saya. Suami akan selalu nempel ke saya. Suami saya itu anteng banget, gak pernah lirik wanita lain. Suami saya itu selalu bersikap manis dan akan selalu begitu.”
Keyakinan yang berlebihan seperti ini akan membuat istri cenderung malas berikhtiar. Dia terlalu yakin bahwa suami takkan berubah.
Jadi, mereka biasanya melayani suami dengan cara yang biasa-biasa saja. Berdoa juga sekedarnya. Malas meningkatkan skill diri, malas bersosialisasi, malas menjemput rejeki dan belajar mengatur keuangan.
Ikhtiarnya disini tidak kuat karena terlalu yakin bahwa suami akan selalu ada bersama dia. Ini adalah sikap yang tidak tepat.
Itulah kenapa saya katakan di awal tadi bahwa istri yang mudah cemas lebih mampu menjaga keharmonisan rumah tangga.
“Aduh, pelakor kok sepertinya ada dimana-mana ya! Mereka tubuhnya semlohai, kulitnya bersih dan terawat. Mereka juga mandiri, cerdas cari uang sendiri.”
“Saya tentu tidak boleh kalah! Apalagi disini saya ada dukungan suami yang sedang bucin ke saya. Saya harus manfaatkan kesempatan itu untuk lebih kenceng lagi memperbaiki diri.”
Nah seperti itu maksud saya!
Rasa cemas yang dikelola dengan baik mampu memunculkan nafsu positif untuk memperkuat ikhtiar. Maka, menjadi istri pencemas itu boleh!
Selama cemasnya dikelola. Bukan dilebih-lebihkan hingga jadi overthinking ya!