Banyak kasus yang seperti ini. Istri curhat ke saya dan mengatakan, saya sudah sadap WhatsAppnya.
Saya mendapatinya video call, saya melihat dia sering chatting dengan wanita-wanita di facebook.
Sudah menikah dan punya anak, tapi di luar rumah masih bersikap seolah-olah dia ini lajang dan belum ada tanggung jawab.
Saya ngegap semua itu, saya ungkapkan semua itu beserta dengan bukti-buktinya, tapi suami saya tetap tidak mau mengaku.
Intinya, istri sudah mengetahui perselingkuhan suami, tapi suami tetap tidak mau mengaku kalau dia selingkuh.
Kalau sudah seperti ini, apa yang harus dilakukan istri? Apakah sebagai istri kita harus terus mendesak suami untuk mengaku pada kita?
Tidak perlu didesak untuk menjawab. Pertanyaan saya, kalaupun Anda sudah tahu jawabannya, lalu Anda mau apa?
Apa yang Anda harapkan dari jawaban suami? Justru kalau dia membenarkan, bukankah Anda akan tambah sakit hati dan kepikiran?
Yang namanya maling, mana ada yang mau mengaku? Sebagus apapun bukti yang Anda tunjukkan.
Mungkin sebagian istri di luar sana akan membela diri, kalau saya tahu jawaban suami, saya akan lebih tenang. Ada kepuasan tersendiri bagi seorang istri kalau suami mau mengaku.
Tidak ada kepuasan seperti itu. Itu hanya ada di pikiran Anda sendiri. Itu hanya asumsi Anda sendiri. Yang ada, jika Anda tahu suami berselingkuh, Anda akan makin sakit hati dan sulit melupakan hal itu.
Apalagi kalau Anda tahu seberapa dalam perselingkuhan suami. Saran saya, kalau Anda masih ingin mempertahankan rumah tangga Anda, introspeksilah.
Perbaiki diri Anda menjadi lebih baik. Siapa tahu, perselingkuhan suami juga Anda dukung dengan kesalahan Anda.
Jadi sebagai istri, saya berharap Anda tidak memojokkan suami dengan perselingkuhan yang dia perbuat. Karena kita juga perlu introspeksi dan berkaca.
Tapi, kalau Anda sudah muak dan tidak mampu lagi mempertahankan rumah tangga Anda, ya sudah, tidak perlu banyak menimbang apapun.
Kasihan anak, malu sama keluarga besar dsb. Pemikiran-pemikiran seperti itu hanya akan membuat Anda makin bimbang dan tidak fokus pada solusi.
Buat list saja, kalau saya bercerai dengan suami, resiko yang akan saya tanggung antara lain, tulis semua. Kalau saya bertahan dengan suami, resiko yang harus saya tanggung antara lain, tulis juga.
Lebih banyak mana resikonya. Dan, resiko apa saja yang mampu Anda tanggung untuk ke depannya. Pikirkan dan putuskan dengan memanfaatkan otak dingin Anda.
Kalau masih sulit untuk membuat keputusan, silakan konsultasikan pada saya di nomor konsultasi 08111264401.