Dulu waktu masih pacaran, bisa chatting tiap hari tanpa putus sama sekali. Apapun dilaporkan ke saya.
Sampai kantor, apa yang dikerjakan, makan siang jajan apa, pulang kerja jam berapa, siapa saja teman kantornya yang menyebalkan.
Telepon tiap malam, video call tiap istirahat makan siang dan pas malam minggu tapi gak bisa bertemu.
Saya merasa punya hansip yang jaga 24 jam. Tapi, sekarang suami berubah.
Dulu sewaktu menikah, kami masih seperti rasa pacaran tapi setelah bertahun-tahun berjalan rasanya hambar.
Rasa menggebu-gebu itu sudah pergi. Dulu kesalahan saya di mata suami terlihat lucu dan menggemaskan, tapi sekarang kesalahan saya menjadi keluhan suami setiap saat.
Apa yang membuat suami saya berubah? Padahal saya merasa, tidak ada perubahan sama sekali. Saya masih tetap seperti yang dulu.
Nah, itulah kesalahan Anda sebagai istri. Karena Anda tetap menjadi yang dulu.
Namanya orang, kalau makan nasi goreng setiap hari pasti bosan. Meskipun nasi goreng itu adalah makanan favoritnya.
Dalam rumah tangga, istri lah yang perlu untuk lebih banyak berikhtiar mengharmoniskan rumah tangganya.
Jadi, sudah sepantasnya Anda berubah memperbaiki penampilan, meningkatkan kemampuan Anda. Jangan jadi orang yang biasa-biasa saja.
Seperti lagunya Tulus, Jangan Cintai Aku Apa Adanya. Anda harus belajar untuk terus introspeksi dan memperbaiki diri sehingga nanti suami akan ikut berubah mengikuti irama perubahan Anda.
Agar kalian berdua berkembang bersama menjadi lebih baik.
Selain itu, perlu Anda ketahui juga perubahan suami itu yang menjadi flat dan hambar sikap-sikapnya, tidak selalu berujung negatif.
Pertama, suami menganggap hal-hal yang bersifat verbal kini tidak penting lagi.
Tanya sudah makan apa belum, makan apa, lagi dimana, suruh difotoin dsb. Itu kan pemanis sewaktu masih pacaran karena tidak setiap hari bertemu.
Kalau sudah bertemu setiap hari, suami akan fokus bekerja. Dia merasa tidak perlu lagi untuk menghubungi Anda tiap saat seperti itu karena dia merasa sudah aman.
Anda sudah jadi istrinya, jadi siapa lagi yang mau ganggu. Kemarin saya sudah berusaha menjadi pria yang berjuang mendapatkannya, sekarang setelah didapatkan ya dia mau istirahat lah.
Buat apa berjuang terus, seperti itu pemikirannya. Jadi, sedikit berbeda dengan cara berpikir perempuan.
Bagi perempuan, bentuk cinta dan kasih sayang adalah komunikasi terus menerus. Jadi, kalau suami tidak peka dengan kebutuhan istri itu, ya istri akan merasa ditolak oleh suaminya.
Akhirnya apa, istri merasa suaminya sudah berubah. Padahal, suami tidak berubah. Pria memang seperti itu. Sebelum sah mendapatkan Anda, dia khawatir Anda akan digaet oleh orang lain.
Setelah mendapatkan Anda, dia merasa tenang dan tidak lagi merasa perlu menghubungi Anda untuk hal-hal yang sepele. Waktu dan fokusnya bisa diberikan pada hal lain, misalnya karir.
Seperti itu ibu-ibu, jadi jangan khawatir kalau suami Anda mulai berubah. Kalau Anda ingin mendapatkan perhatiannya kembali tinggal upgrade diri saja, khususnya penampilan dan skill Anda.
Kalau masih bingung, konsultasikan saja pada saya masalah rumah tangga Anda. Tinggal hubungi nomor konsultasi di 08111264401. Atau klik chat WhatsApp otomatis di bawah ini.
>> Saya Mau Konsultasi Masalah Rumah Tangga <<