Naya: Mbak Meida, tetangga saya kemarin tuh parah banget! Kebetulan beliau ini Pak RT saya. Istrinya baru saja meninggal, sekarang sudah mau menikah lagi.
Mbak Meida: Parahnya di bagian mana Naya? Wajar saja, kalau istri meninggal terus menikah lagi.
Naya: Ihh.. ini parah Mbak Meida. Belum ada 40 hari istrinya meninggal, sudah cari wanita baru untuk dinikahi setelah 40 harian isitrinya. Kuburan istri belum kering Mbak Meida. Gitu banget sih pria. Kaya gak bisa hidup sendiri.
Coba Mbak Meida lihat, kalau istri yang ditinggal suaminya meninggal. Mereka setia Mbak Meida. Tetangga saya ada nih.
Ditinggal suaminya di usia 30an, punya 3 orang anak. Gak menikah lagi sampai usia 60 tahun. Anak-anaknya dibesarin sendiri. Ini namanya setia Mbak Meida. Wanita itu memang lambang kesetiaan.
Mbak Meida: Naya.. Naya.. kamu santai aja dong ngomongnya! Kamu kaya dendam sama pria.
Naya: Habisnya pria gitu sih! Istri bisa setia sampai mau memisahkan. Sedangkan pria belum ada 40 hari sudah kegatelan.
Mbak Meida: Begini Naya, tiap orang itu memiliki tingkat kedukaan yang berbeda-beda. Ada yang mentalnya kuat dan memang berani hidup sendiri. Ada yang memang butuh teman.
Itu tetangga kamu, tetanggaku atau tetangganya teman-teman Dewi Cinta, tidak bisa kita samaratakan.
Banyak pria cepat move on karena tanggung jawab mereka banyak Naya. Dia harus mencari nafkah untuk anak-anaknya sekaligus orangtuanya.
Dan, fokus pria itu memang satu. Di saat yang sama mereka kesulitan untuk mengurus rumah tangga serta mendidik anak.
Wanita berbeda. Kita itu dalam satu kondisi, fokusnya bisa menyebar atau multitasking. Bisa mengurus anak sambil bekerja. Di saat yang sama masih bersih-bersih dan mengurus pekerjaan rumah tangga.
Luar biasa, kan?
Itulah kenapa pria lebih cepat move on Naya. Karena mereka itu kurang mampu multitasking seperti wanita.
Sehingga, setelah ditinggalkan istrinya entah itu karena meninggal atau bercerai, mereka lebih cepat move on dibandingkan wanita.
Contohnya tetangga kamu yang tahan menjanda selama 30 tahun dan fokus mendidik anak-anaknya.
Naya: oh begitu Mbak Meida. Jadi, tidak ada salahnya juga ya kalau pria cepat move on?
Mbak Meida: tidak ada yang salah. Karena tingkat kedukaan dan kebutuhan tiap individu itu berbeda-beda. Itu hak mereka untuk menikah lagi setelah ditinggalkan istrinya.
Yang salah itu, kalau istrinya masih hidup terus menikah lagi tanpa diskusi dulu dengan istri.