Berkali-kali saya menerima konseling perceraian. Dan, hampir semua suami istri berjuang keras untuk bertahan. Demi anak-anak, demi ikatan suci yang sudah lama terjalin.
Hanya saja, ada keadaan tertentu yang membuat mereka akhirnya terpaksa berpisah. Terkadang kita dengan mudahnya menghakimi orang lain.
“Kalian seenaknya sendiri. Nikah, cerai gak kasihan sama anak!”
Semua pasangan sudah memikirkannya dengan matang. Untuk membuat keputusan yang baik bagi masing-masing pihak.
Tapi, kita tidak benar-benar tahu apa yang mereka hadapi dan rasakan. Jadi, kita tidak punya hak untuk menghakimi mereka.
Pada kesempatan kali ini saya akan jelaskan pada Anda mengenai 7 alasan mengapa suami istri akhirnya pilih bercerai.
Sebelumnya, silakan catat dulu nomor konsultasi saya di 08111264401. Jangan segan hubungi nomor tersebut jika Anda butuh bantuan untuk mengatasi masalah rumah tangga Anda.
Perlu Anda ingat, layanan konsultasi saya bersifat spiritual. Bisa jadi saya berikan sarana spiritual untuk Anda. Karena saya yakin, ikhtiar optimal harus lengkap lahir dan batin.
Alasan pertama, perselingkuhan
Saat pasangan kita berkhianat, akan sangat sulit untuk mengembalikan kepercayaa kita kembali. Saya pernah menangani konseling perceraian yang mana sang suami pernah kedapatan jajan di luar sebanyak 2 kali.
Setelah itu, si suami ini tobat dan berkomitmen untuk tidak mengulanginya lagi. Hal ini terjadi sekitar 2 tahun yang lalu. Tapi, sang istri sulit melupakan hal tersebut.
Dia sering marah-marah dan dilampiaskan ke anaknya. Sering teriak-teriak tidak jelas. Tiba-tiba menangis sendiri. Dan, sulit memaafkan sikap suaminya tersebut.
Padahal, si suami sudah sangat baik. Berubah total. Kemana-mana selalu mengajak istrinya, selalu share loc bahkan semua penghasilan suami diberikan ke istri. Istri sendiri pegang semua rekening suami.
Tapi, luka batin sang istri ternyata sulit untuk diobati. Sampai akhirnya, istri pilih bercerai dari suaminya. Karena ingin melepaskan rasa sakitnya itu. Dia berpikir, jika masih bertahan maka akan sulit untuk kembali sehat mentalnya.
Jadi, perselingkuhan memang hal yang fatal dan seringkali jadi alasan kenapa pasutri pada akhirnya pilih berpisah.
Alasan kedua, masalah keuangan
Kebiasaan belanja, tujuan keuangan yang berbeda hingga gap pemasukan istri dan suami bisa menjadi masalah.
Bahkan di Indonesia sendiri, masalah keuangan dalam rumah tangga bisa menjadi sumber stres serta tekanan yang ujungnya mengakibatkan perselingkuhan dan perceraian.
Alasan ketiga, kurangnya komunikasi
Komunikasi sangat berdampak pada semua aspek pernikahan. Dan bagi saya, fondasi pernikahan yang kuat adalah komunikasi.
Kita harus merasa nyaman dan terbuka dengan pasangan untuk membicarakan semua hal. Sayangnya, ada beberapa pasangan yang merasa tidak nyaman untuk mengeluh mengenai tekanan yang dirasakan dsb.
Ada yang cara komunikasinya harus dengan ngambek dulu, teriak-teriak, mengumpat dsb. Hal seperti ini jika terus dibiarkan tentu akan berujung dengan perpisahan.
Alasan keempat, perdebatan terus-menerus
Setidaknya ada 2-3 sikap pasangan yang tidak kita sukai sampai kapanpun dan itu tidak bisa diubah. Jika kita tidak mampu mentoleransi hal itu, maka sepanjang pernikahan, Anda akan terus berdebat tentang hal tersebut.
Maka, berhati-hatilah! Jika Anda sulit menerima kekurangan pasangan. Karena hal itu bisa memicu konflik yang terus menerus.
Alasan kelima, kenaikan berat badan
Ini mungkin alasan yang aneh untuk mengajukan perceraian. Tapi, faktanya banyak pasangan yang memilih berpisah setelah pasangannya sendiri mengalami banyak perubahan fisik.
Itu namanya bukan cinta dong Mbak Meida. Kok mandang fisik!
Tidak munafik, kebutuhan biologis juga menjadi salah satu aspek penting dalam pernikahan. Dan, berat badan yang dibiarkan naik terus tanpa kontrol, bisa membuat pasangan kehilangan gairah bahkan ada yang merasa malu jika harus jalan bareng pasangannya yang makin hari makin bulat.
Maka, penting bagi kita untuk menjaga kesehatan agar berat badan tetap terkontrol. Menjaga penampilan agar tetap cantik, menarik dan anggun khususnya di hadapan suami. Dan, untuk penampilan sendiri sebagai istri Anda bisa memanfaatkan Paket Perhiasan Sakinah.
Ini merupakan paket perhiasan yang terdiri atas kalung, anting, gelang dan cincin yang sudah saya lengkapi dengan energi spiritual lengkap untuk menjaga keharmonisan rumah tangga Anda.
Biasanya Anda melihat, saya selalu memberikan informasi pada Anda mengenai Cincin Sakinah atau Kalung Sakinah.
Kali ini, saya berikan lengkap. Ibarat lauk, Anda perlu gizi lengkap 4 sehat 5 sempurna. Jika Anda memiliki Paket Perhiasan Sakinah yang saya lengkapi energi spiritual, insyallah ikhtiar Anda akan lebih optimal.
Khususnya jika Anda memiliki masalah rumah tangga yang kompleks seperti suami selingkuh, sudah menikah siri, tidak menafkahi Anda, menjalani pernikahan jarak jauh, sulit mendengarkan nasihat Anda, sudah tak lagi menyentuh Anda, sudah tak lagi peduli pada Anda dan anak-anak.
Bahkan Anda menemukan fakta jika suami dipelet pelakor sehingga suami benar-benar berubah tidak seperti pria yang Anda kenal dulu.
Jika masalah kompeks seperti ini, tentu butuh waktu lama untuk diobati. Maka, perlu obat yang kompleks pula dengan dosis tinggi agar cepat membawa manfaat baik bagi rumah tangganya.
Cara memanfaatkan Paket Perhiasan Sakinah inipun mudah sekali. Anda hanya perlu mengenakannya secara bersamaan. Kalung, anting, gelang dan cincin.
Selain terbuat dari emas yang bisa Anda jadikan investasi di masa depan, suami juga akan makin cinta dengan Anda yang mampu menunjukkan sisi feminitasnya melalui perhiasan yang cantik serta elegan.
Bagaimana Mbak Meida kalau saya sudah punya Kalung Sakinah atau Cincin Sakinah? Tidak masalah, tinggal dilengkapi saja dengan Anting Sakinah dan Gelang Sakinahnya. Agar energinya lebih komplit.
Untuk mendapatkan Paket Perhiasan Sakinah, Anda bisa klik chat WhatsApp berikut ini.
Alasan keenam, tidak siap dengan pernikahan
75,0% pasangan menikah tanpa persiapan. Sebelum menikah, mereka tidak pernah membayangkan bahwa ada banyak masalah yang akan dihadapi.
Mulai dari komunikasi mereka berdua, anak-anak, keuangan, keluarga besar masing-masing dsb. Kurangnya persiapan ini mengakibatkan banyak pasangan di usia 20an yang memilih mengakhiri pernikahannya.
Alasan ketujuh, kekerasan dalam rumah tangga
Saya senang sekali jika ada istri yang segera memilih berpisah saat pasangannya melakukan KDRT. Karena kekerasan adalah hal yang fatal.
Selain membekas di fisik, kekerasan juga membekas di hati bahkan bisa mengakibatkan trauma pada korban dan anak-anaknya di masa depan.