Apakah ibu sering meminta bantuan pada suami, tapi jarang sekali dituruti bahkan suami lupa mengerjakannya?
Jika iya, silakan simak penjelasan saya sampai akhir. Karena sepanjang penjelasan ini saya akan memaparkan 5 rahasia yang inshallah tokcer untuk mendorong suami melakukan apa yang ibu inginkan.
Sebelum saya lanjutkan, silakan catat dulu nomor konsultasi saya di 08586 7777 797 atau klik chat WhatsApp otomatis di bawah ini.
>> Saya Siap Mengikuti Bimbingan Spiritual Mbak Meida <<
Konsultasi di tempat saya bukan sekedar saya dengarkan seperti ibu yang biasanya curhat pada teman atau keluarganya. Saya menggunakan metode ilmiah yang saya gabungkan dengan ilmu spiritual.
Jadi inshallah setelah ibu mantap berkonsultasi, saya akan berikan bimbingan lahir batin sesuai kondisi rumah tangga ibu.
Apa yang perlu ibu lakukan, bagaimana menghadapi suami yang bersikap A, B, C dan D, keputusan apa yang harus ibu ambil dsb akan saya bantu arahkan.
Dan, tidak perlu khawatir karena data pribadi serta masalah klien menjadi rahasia saya. Jika ada kisah klien yang saya bagikan itu merupakan persetujuan klien bahwa kisahnya boleh dijadikan bahan pembelajaran bagi ibu-ibu semuanya.
Jangan ragu menghubungi saya, saya tunggu pesan dari ibu
Pertama, Memilih Waktu yang Tepat
Jangan meminta suami melakukan sesuatu ketika suami “memang sudah merencanakan hal itu.”
Contoh, suami biasa buang sampah pukul 9 pagi (sudah direncanakan suami) kemudian pukul 8 pagi ibu minta tolong suami membuang sampah.
Ini membuat suami jengkel karena disuruh-suruh, dianggap tidak sadar terhadap kewajibannya dan merasa tidak dipercaya istri.
Ibu juga perlu perhatikan kondisi fisik dan mental suami. Apakah saat itu mood nya sedang baik atau suami sedang capek?
Kedua, Tidak Menuntut Suami
Meminta berbeda dengan menuntut!
Menuntut berarti mendesak suami menyegerakan permintaan ibu tanpa melihat situasi dan kondisi yang sedang dia jalani.
Ketiga, Gunakan Kalimat Singkat dan Tak Bertele-tele
Istri memiliki tabiat suka bicara, suami memiliki tabiat tak suka mendengarkan. Maka, hindari menyebutkan semua alasan kenapa suami harus melakukan sesuatu.
Ketika ibu terus berbicara, menyebutkan alasan kenapa suami harus melakukan ini dan itu, maka ini membuat suami jengkel.
Suami akan berpikir, “saya ini bukan anak kecil yang harus ditunjukkan caranya begini dan begitu”
Saya tahu perasaan ibu, memang ibu ingin menjelaskan secara detil agar suami paham dan bersegera melakukan permintaan ibu. Tapi, ini bukan cara yang tepat.
Sebutkan satu saja alasan kenapa suami harus melakukan itu dan ijinkan suami menjalankan instruksi ibu dengan caranya sendiri. Tidak perlu ibu dikte.
Keempat, Ungkapkan Permintaan Secara Langsung
Permintaan tak langsung berarti tidak menyuarakan apa yang sesungguhnya ibu inginkan. Contohnya, menyindir.
Permintaan langsung berarti ibu menjelaskan secara gamblang apa yang ibu butuhkan dari suami.
Contoh permintaan tak langsung, “sudah waktunya anak-anak pulang sekolah tapi aku tak bisa menjemputnya.”
Contoh permintaan langsung, “tolong jemput anak-anak sekarang ya.”
Nah, dari kedua contoh ini ibu sudah paham ya apa itu permintaan langsung dan tak langsung. Permintaan langsung membuat suami lebih mudah memahami maksud ibu.
Kelima, Memilih Kata-kata yang Tepat
“Apakah kamu bisa membuang sampah itu?”
Terkesan tak ada yang salah dengan kalimat ini tapi jika diajukan pada suami dengan naluri egonya yang tinggi, frasa ‘apakah kamu bisa’ berarti meragukan kemampuan suami.
Pilihlah kata yang sopan dan to the point.
Baiklah, itu dia 5 rahasia meminta pada suami agar dituruti. Ternyata sederhana ya, kita hanya perlu berpikir sebagaimana cara suami berpikir dan mengikuti tabiat kesehariannya seperti apa.