Cara Menarik Kembali Suami Selingkuh dengan Kekuatan Pikiran

“Mbak Meida, apakah pikiran kita sekuat itu? Sampai-sampai bisa menarik suami yang selingkuh agar meninggalkan selingkuhannya dan kembali pada istri sah?”

Tuhan bersabda, “Aku sesuai persangkaan hambaKu.”

Orang bijak memberi petuah, “apa yang bisa dibayangkan oleh imanjinasi atau pikiran, maka itu bisa diwujudkan.”

Saya menjawab dan meyakini, “BISA! Pikiran saya dan pikiran ibu memang sekuat itu, mampu menarik apapun yang memang menjadi HAK kita.

“Wah berarti luar biasa ya Mbak, pikiran manusia itu!”

Benar ibu, pikiran kita semacam ujung magnet. Dia akan terus menerus menarik hal-hal yang memang menjadi haknya.

Jadi, jika Tuhan menggariskan bahwa suami ibu masih menjadi hak ibu, maka sekuat apapun pelakor menariknya dan menguasainya, maka tetaplah ibu yang menjadi juaranya.

Nah, salah satu ikhtiar yang bisa ibu lakukan disini adalah dengan memanfaatkan pikiran ibu sendiri. Langkahnya sendiri ada 3 yang melibatkan mindset atau cara berpikir, spirit and soul serta skill set atau kemampuan.

Pertama yakni MINDSET (CARA BERPIKIR)

Untuk menarik kembali suami yang selingkuh, ibu harus memiliki cara berpikir yang tepat.

Saya pingin tahu, apa yang ibu rasakan setelah diselingkuhi suami? Silakan ditulis di kolom komentar.

Pasti ada yang merasakan sedih, marah, kecewa, takut, tidak percaya diri dsb. Semua emosi itu adalah hal yang wajar.

Saya anjurkan untuk menerima dan menikmati semua gejolak perasaan itu. Tapi, seiring berjalannya waktu ibu tidak boleh terus menerus larut dengan semua emosi negatif itu.

Karena lama-lama akan merontokkan semangat ibu, membuat ibu tidak mampu bekerja dan mengasuh anak secara optimal.

Jika ibu membiarkan emosi-emosi negatif ini menetap dalam diri ibu, maka ibu takkan bisa memanfaatkan kekuatan pikirannya untuk menarik kembali suaminya yang selingkuh.

Tadi kan sudah saya jelaskan ya, cara berpikir, spirit and soul serta kemampuan harus selaras.

Orang yang dikhianati dan merasakan kesedihan, itu wajar. Terima perasaan itu. Kemudian, secara perlahan cobalah untuk bangkit.

Ibu harus memiliki mental berjuang. Jangan terus memelihara mental seorang korban. Korban kan seperti ini ya, larut dalam kesedihan, minta diperhatikan 24 jam, selalu menyalahkan orang lain.

Coba perbaiki cara berpikirnya. Jangan menempatkan diri sebagai korban tapi tempatlah diri ibu sebagai pahlawan.

Bahwa Tuhan menakdirkan saya menerima tantangan ini, agar saya bisa jadi pahlawan bagi rumah tangga saya. Sayalah yang akan menyelamatkan kekhilafan suami, sayalah yang akan berjuang mempertahankan keutuhan rumah tangga ini.

Kedua, SPIRIT AND SOUL

“Istilah apa lagi itu Mbak Meida?”

Spirit and Soul berkaitan erat dengan kemampuan seseorang membayangkan hal-hal baik di masa depan.

Jika ibu tidak memiliki kemampuan ini, maka ibu tak bisa memanfaatkan kekuatan pikiran untuk menarik suami kembali.

Sekarang kita praktik bareng-bareng. Jika ibu berhasil mengikuti apa yang saya praktikkan ini, maka ibu sudah memiliki spirit and soul yang bekerja dengan baik.

Bayangkan ibu sedang menggenggam sebuah jeruk nipis. Ibu kemudian mengiris jeruk tersebut secara pelan-pelan, hingga cairan yang terkandung dalam jeruk tersebut mulai keluar.

Dan, ibu menggigit sedikit potongan jeruk nipis itu. Bagaimana rasanya buk? Kecut dan sedikit asam ya.

Nah, bagi ibu yang mampu membayangkan dan mampu merasakan betapa kecutnya jeruk nipis ini, artinya ibu memiliki spirit and soul yang bagus. Yang akan mendukung keberhasilan ibu dalam memanfaatkan kekuatan pikiran ini.

Sekarang tiap malam menjelang tidur, bayangkan apa yang ibu inginkan dari suami. Misalnya, ibu ingin suami hanya fokus pada ibu dan bukan pada wanita lain.

Maka, bayangkan suami memeluk ibu, bahagia dan nyaman bersama ibu, duduk bersebelahan, perhatian, peduli dan mesra pada ibu. Intinya bayangkan suami fokus hanya pada ibu.

Tiap malam, menjelang tidur khususnya saat ibu sudah benar-benar capek, ngantuk, sudah malas berpikir, inilah momen yang tepat.

Karena gerbang bawah sadar ibu terbuka, lalu ibu masuki dengan sugesti baru yakni suami fokus hanya pada ibu. Nah, yang prinsip alam bawah sadar itu selalu mewujudkan apapun yang ibu inginkan.

“Oh jadi yang diinginkan ibu Naya adalah suaminya kembali, oke saya akan wujudkan. Apapun yang terjadi akan saya wujudkan!”

Ibu tidak perlu berpikir, “bagaimana nanti caranya mewujudkan keinginan tersebut? Apakah mungkin suami bisa kembali, lha wong selingkuhannya saja pakai susuk.”

Ibu tidak perlu berpikir seperti itu. Alam bawah sadar kita itu cerdas dan bijaksana. Secara otomatis, pelan-pelan dan pada waktunya nanti, alam bawah sadar kita menggiring kita pada tempat, orang dan situasi atau kondisi yang bisa membantu mewujudkan keinginan kita.

Ketiga, Skill Set atau Kemampuan

Ibu sudah mampu berpikir dengan benar, ibu sudah mampu membaca masa depan dengan membayangkan keberadaan suami. Yang ketiga, ibu harus melengkapinya dengan melakukan hal-hal yang bisa mendukung kembalinya suami.

Yakni mengasah kemampuan menjadi istri yang menyenangkan. Menyenangkan saat dipandang suami, menyenangkan saat diajak bicara suami, menyanangkan saat dimintai solusi dsb.

Inilah kekuatan pikiran untuk menarik kembali simpati agar fokus pada ibu dan lepas dari selingkuhannya. Ingat ya, ada 3 hal yang harus diperkuat dan saling berkesinambungan yakni mindset atau cara berpikir, spirit and soul serta skill set atau kemampuan.

Loading

WhatsApp Konsultasi Via WhatsApp