Tidak baik bagi seorang istri untuk mencoba mengubah suaminya menjadi seseorang yang kita harapkan. Orangnya kurang tegas, terlalu klemak klemek, kurang gesit.
Kalau Anda tahu suami seperti itu sejak dulu, kenapa Anda mau dinikahi olehnya? Masalahnya adalah ketika Anda tahu kekurangan pria tersebut merupakan hal yang paling Anda benci dan Anda merasa ke depan nanti Anda tidak akan sanggup serta sabar menerima kekurangannya itu, jangan diterima.
Cari orang lain. Kenapa begitu? Karena setelah menikah, wanita memiliki kebiasaan untuk mengubah suaminya. Dan, di dunia ini tidak manusia yang mau dipaksa untuk berubah.
Saya bahkan punya prinsip atau pegangan bahwa manusia memang tidak bisa berubah. Kecuali dia benar-benar dalam keadaan sekarat, baru dia akan berubah.
Jadi, ketika Anda sebagai istri saat Anda menanamkan sifat-sifat baru kepada suami, itu asing baginya dan tidak sesuai dengan sifat dasarnya.
Usaha Anda untuk mengubahnya merupakan usaha yang konyol dan seringkali memicu perpecahan serta konflik.
Usaha Anda untuk mengubahnya hanya akan menghancurkan harga diri dan rasa percaya diri suami bahkan menimbulkan kebencian yang bisa menghancurkan ikatan pernikahan.
Penyesuaian diri memang perlu untuk dilakukan. Akan tetapi bila Anda bersedia melihat diri Anda sendiri, menilik kembali sifat dan perilaku Anda sendiri, Anda pastinya juga akan mendapati begitu banyak kekurangan dalam diri Anda sendiri.
Jika Anda berkata, “Saya akan ubah dia menurut keinginan saya”, Anda sama saja dengan mencari-cari masalah dalam rumah tangga Anda. Bila memang demikian, sebenarnya satu-satunya orang yang perlu diubah adalah diri Anda sendiri.
Bagaimana cara Anda merespon sikap suami, itulah yang harus Anda ubah agar mencapai keharmonisan atau keselarasan.
Jadi, memang dalam berumah tangga tidak ada pasangan suami istri yang klop atau klik 100% cocok. Yang bisa kita lakukan adalah mencocok-cocokkan.
Justru partner yang tepat adalah partner dengan kepribadian yang terbalik. Mungkin saja Anda adalah seorang istri yang dominan, kuat dan tegas. Tapi, suami Anda terkesan kurang tegas.
Ini bagus karena jika tegas bersatu dengan tegas akan selalu bentrok hasilnya. Jadi, ingat! Setelah menikah yang bisa kita lakukan adalah saling cocok-cocokkan.