Pasangan Anda yang sekarang, telah menyakiti Anda berkali-kali. Dia berselingkuh di belakang Anda.
Bahkan setelah ketahuan, dia masih belum bisa meninggalkan selingkuhannya. Padahal dia sudah berjanji untuk kembali pada Anda, fokus pada keluarga dan anak-anak.
Tapi, buktinya? Dia justru berselingkuh terang-terangan di depan Anda. Dia jarang pulang ke rumah, dia tidak memperhatikan anak-anak, dia tidak peduli dengan perubahan dan keadaan yang Anda lakukan.
Ikhtiar apapun yang Anda lakukan, tidak ada kemajuannya sama sekali. Disini, Anda makin tersakiti, terbebani, stres dan kecewa dengan pria yang sudah Anda nikahi selama bertahun-tahun.
Pekerjaan Anda terbengkalai, urusan rumah tangga dan anak-anak pun Anda jadi tidak optimal dalam mengurusnya.
Bahkan banyak klien saya yang berat badannya turun drastis dan penampilannya awut-awutan karena stres dengan kelakuan suaminya ini.
Ada juga yang sudah tidak dinafkahi, dihina, dipukul masih juga tetap bertahan dengan suami brengsek seperti ini.
Ada banyak alasan kenapa para wanita masih mau bertahan dengan suami kurang ajar begini.
Ada yang kasihan dengan anak-anak karena takut kalau anaknya tidak memiliki orangtua lengkap.
Sekarang, saya balik bertanya. Apakah Anda tidak kasihan dengan anak-anak Anda yang melihat ketidakharmonisan orangtuanya?
Tiap hari melihat orangtuanya bertengkar, melihat ibunya menangis karena ayahnya berkhianat. Lama-lama anak bisa sakit hati dan dendam pada ayahnya lho, yang tidak bertanggung jawab terhadap ibunya
Ingat! Warisan terbaik orangtua untuk anak adalah keharmonisan keluarganya. Jadi, percuma Anda bertahan dengan seorang pria yang mana tidak bisa diajak kerjasama membangun rumah tangga harmonis.
Ada juga yang takut meninggalkan suaminya karena bingung, setelah bercerai mau ngapain. Tidak bekerja, tidak memiliki penghasilan, tidak memiliki skill apapun, jadi mau buka usaha pun bingung.
Ada lagi wanita yang bertahan dengan suami pengkhianat dengan alasan malu sama keluarga besar.
Lebih malu mana, suami Anda riwa riwi dengan wanita yang bukan muhrimnya bahkan berani berzina. Atau malu hanya karena sedikit dicemooh keluarga besar karena Anda tidak bisa becus mengurus rumah tangga?
Yang tidak becus mengurus rumah tangga itu suami Anda, karena dia tidak amanah dengan komitmennya di awal pernikahan.
Jadi, teman-teman Dewi Cinta semuanya. Dari semua alasan kenapa seorang wanita bertahan dengan suami yang berkhianat itu sebenarnya hanya 1 yakni, takut keluar dari zona nyaman.
Selama ini Anda sudah nyaman hidup berkeluarga dengan suami. Tiba-tiba, ketika Anda dihadapkan pada masalah seperti ini, Anda tetap ingin bertahan dengan suami.
Anda bingung, kalau cerai dengan suami lalu harus berbuat apa setelah itu? Anda tidak bekerja, Anda tidak siap.
Anda takut hidup sendiri, Anda takut memulai dari awal. Anda takut bertemu dengan orang baru. Anda tidak percaya diri untuk bertemu dengan orang baru.
Kalaupun masuk orang baru, Anda ragu apakah dia mau sama Anda atau tidak.
Kalau selama ini Anda hanya mengandalkan jatah bulanan dari suami, mungkin ini salah satu alasan kenapa Anda tetap bertahan dengan orang yang menyakiti Anda.
Jadi, tips mengikhlaskan suami yang telah selingkuh berkali-kali adalah dengan menyadari bahwa Anda berhak bahagia.
Anda berhak mendapatkan keadaan yang lebih baik daripada hari ini. Dan, jangan takut untuk memulai hidup baru.
Anda tidak memiliki masalah, pasangan Anda tidak selingkuh pun, akan selalu ada orang yang lebih baik dari pasangan Anda.
Tapi, karena selama ini Anda menutup mata, Anda hanya fokus pada suami yang terus mengkhianati Anda, Anda stuck tidak memperbaiki diri maka Anda sulit lepas dari keadaan yang menyakiti Anda tersebut.
Nah, sekarang secara perlahan Anda perlu untuk bangkit. Introspeksi, memperbaiki diri dan cari skill Anda.
Gabung komunitas, kenal orang baru, hubungi teman-teman lama Anda yang mungkin bisa membantu Anda keluar dari kondisi negatif.
Cari lingkungan positif, kelilingi diri Anda dengan orang dan kegiatan yang positif. Insyallah, melalui cara ini nanti Anda bisa untuk lebih ikhlas melepaskan suami yang kurang ajar.
Karena apa? Karena pikiran dan pergaulan Anda mulai terbuka. Ketika pemikiran terbuka, segala pandangan positif akan mendatangi Anda.
Dan, ini akan mempengaruhi Anda dalam bersikap serta mengambil keputusan.