4 Kesalahan Terbesar yang Dilakukan Istri Saat Bicara pada Suami

Berbicara dengan suami itu ada adabnya. Kalau orang Jawa yang masih patuh terhadap unggah ungguh, biasanya istri itu bicara pada suami menggunakan basa krama inggil.

Misalnya, jengengan sampun dhahar mas? nek dereng, tak pundhutke.

Itu sopan, ada unggah ungguhnya. Nada bicaranya pelan, halus, merendah dan menghormati. Bukan takut dan merasa kecil ya, itu berbeda.

Contoh yang tidak sopan itu begini, wis mangan tah durung mas? Nak durung ya jupuk dewe kono, ning meja makan.

Nah, ini sudah tidak pakai bahasa yang halus, makannya disuruh ambil sendiri. Ini namanya istri yang tidak punya adab.

Jadi, suami istri itu ketika berkomunikasi harus mematuhi adab ini. Bukan asal bicara.

Pada kesempatan kali ini, saya tidak akan mengajari bagaimana menggunakan basa krama inggil. Karena tidak semua pembaca saya disini orang Jawa.

Tapi, saya akan berikan referensi contoh komunikasi istri yang tidak beradab terhadap suami.

Sebelum saya jelaskan detilnya, saya mau menginformasikan lebih dulu mengenai cincin samara yang sedang saya pakai ini.

Cincin Samara ini terbuat dari emas asli dan kilatan cahayanya mengandung energi spiritual yang bisa membantu meningkatkan keharmonisan rumah tangga Anda.

Cincin ini tidak dijual pasaran. Saya bekerja sama dengan produsen emas perhiasan untuk membuatkan cincin dengan model tertentu yang untuk saya jadikan sebagai sarana spiritual di tempat saya.

Selain membantu meningkatkan kepercayaan diri saat dipakai, cincin Samara ini juga membuat inner beauty Anda lebih terlihat dan menguat karena ada energi positif di dalamnya.

Insyallah keharmonisan rumah tangga Anda akan lebih terjaga melalui cincin Samara ini.

Untuk mendapatkannya, silakan bisa menghubungi nomor konsultasi kami di 08111264401. Atau klik chat WhatsApp otomatis di bawah ini.

>> Saya Mau Pesan Cincin Samara <<

Baiklah, sekarang kita balik lagi ke topik yang sedang kita bahas.

Kesalahan pertama adalah terlalu banyak berinvestasi.

Dalam hubungan apapun, akan selalu ada salah satu pasangan yang memberi lebih dari yang lain.

Ada yang terus-terusan mengalah, ada yang terus menerus bertanya lebih dulu dan perhatian.

Ada yang membantu dan menyumbangkan energi lebih daripada yang lain. Dan, ini biasanya dilakukan oleh istri.

Lama-lama, Anda jenuh gak? Lama-lama Anda lelah, gak? Jawabannya, PASTI.

Ketidakseimbangan ini akan menyebabkan gesekan besar bahkan bisa menyebabkan perselingkuhan, cerai atau setidaknya kebencian berkelanjutan yang tidak sehat.

Istri akan berkata, saya sudah begini, saya sudah begitu. Benar atau benar ibu-ibu yang sedang membaca ini?

Ini adalah adab yang salah. Bicarakan pada suami Anda jika Anda menginginkan dia menyumbang sesuatu.

Jika Anda hanya diam, maka suami akan menganggap Anda baik-baik saja dengan perlakuannya itu.

Saya sudah katakan Mbak Meida, tapi dia tetap tidak berubah. Kurangi investasi Anda. Kalau biasanya Anda buatkan kopi sepulang kerja, hentikan.

Kalau biasanya Anda elus dulu tiap kali otw tidur, hentikan dulu. Kalau biasanya Anda tanya sudah makan apa belum, jangan tanya.

Kurangi investasi Anda, agar dia sadar bahwa Anda sedang protes.

Kesalahan kedua adalah mengabaikan perasaan.

Saya pernah menangani kasus rumah tangga yang hampir bercerai hanya karena es batu.

Si suami marah pada istri karena telah mengambil es batu yang dia buat tanpa ijin.

Jadi, si suami membuat es batu dan istri ngambil gitu aja. Tanpa ijin dan tanpa minta maaf setelah ditegur.

Suami langsung mengancam cerai bahkan sudah hampir mengajukan gugatan. Barulah si istri minta maaf, tapi suami berkata sudah terlambat.

Kemungkinan besar, suami sudah memendam banyak emosi negatif. Banyak sikap dan perkataan istri yang tidak berkenan di hatinya, tapi dia pendam.

Kalau istrinya marah diceraikan hanya karena es batu, di sini yang dibahas bukan hanya soal es batu.

Tapi lebih karena perasaan suami yang tidak dihargai selama ini. Dan, momen es batu inilah puncaknya.

Untuk para istri, suami Anda mungkin diam. Tapi, dia juga punya perasaan yang harus kita hargai. Sepele apapun itu masalahnya.

Kesalahan ketiga adalah menghindari konflik.

Istri paling tidak boleh menghindari konflik dan mengabaikan masalah.

Karena masalah sekecil apapun itu ketika Anda menghadapinya, mungkin Anda akan menyepelekannya. Tapi, benang ruwet yang tidak bisa dilepas itu biasanya berasal dari lipatan-lipatan kecil yang tidak segera diurai.

Anda boleh benci pada sikap atau perkataan suami, tapi jangan dipendam.

Anda boleh tidak suka membahas satu hal, karena bagi Anda itu rumit, merepotkan serta tidak penting.

Tapi, jangan diabaikan. Selesaikan saat itu juga, agar tidak menumpuk dan makin ruwet.

Kesalahan keempat adalah mengontrol suami.

Salah satu kesalahan komunikasi terburuk adalah mengontrol suami. Saat menjalin hubungan, kita cenderung fokus menjadi pemecah masalah.

Dari luar, kita tampak mempedulikan pasangan. Padahal, di dalam hati kita ingin pasangan bersikap sesuai dengan keinginan kita.

Kita mencoba menjadi penasehatnya dan disitu terselip mantra-mantra dimana kita berharap dia bisa berubah.

Benar gak ibu-ibu yang sedang membaca tulisan ini? Tuh, saya lihat di sana ada yang senyum-senyum sendiri.

Saran saya, prioritaskan kenyamanan suami Anda. Agar cara kita berkomunikasi ini tidak menjadi kesalahan terbesar kita dan membuat suami tidak betah bersama kita.

Loading

WhatsApp Konsultasi Via WhatsApp