Ambil footage konseling pasangan lewat video call
Tadi saya baru saja selesai memberikan konseling pasangan melalui video call.
Saya mau cerita sedikit mengenai klien saya ini, semoga bisa jadi pembelajaran buat kita ya.
Pasutri yang mengikuti konseling rumah tangga lewat video call ini memiliki kepribadian yang bertolak belakang.
Yah namanya juga jodoh, memang seringkali berbeda jauh.
Karena partner yang terbaik justru partner yang terbalik sehingga bisa saling melengkapi.
Sang istri, seorang yang gila kerja, perfeksionis dan pemikir.
Suaminya, seorang yang cinta damai, kalau kerja butuh dukungan dan perintah.
Istri menilai suaminya pemalas, kurang cekatan dan tak ada usaha lebih dalam meningkatkan karirnya.
Istri merasa semua kebutuhan rumah tangga, ia yang tanggung.
Ini membuat istri menuntut dan memerintah suami bahkan membandingkan hasil kerjanya dengan suami.
Suami menilai istrinya keras, terlalu ngoyo, tak bisa sabar, tak menikmati hidup karena yang di pikirannya hanya kerja, kerja dan kerja.
Masalah mereka sebenarnya satu, mereka memperlakukan pasangannya sesuai keinginannya. Bukan sesuai keinginan pasangannya.
Akhirnya, treatment yang saya berikan adalah meminta suami dan istri ini mengungkapkan bagaimana ia ingin diperlakukan pasangannya.
Suami ingin istrinya memberikan kepercayaan padanya.
“Aku tidak senang istriku selalu menggelisahkan hal-hal yang kukerjakan. Kegelisahannya, membuatku merasa dia tak percaya pada kemampuanku. Aku ingin istriku mendukungku dalam keadaan apapun khususnya saat aku gagal. Istriku, dia justru menganggapku tidak semangat bekerja.”
Istri ingin suaminya tidak meremehkan pentingnya perasaan dan tuntutannya.
“Aku ingin, apa yang menjadi permintaanku segera dikerjakan tanpa ditunda. Seringkali aku harus memintanya berkali-kali agar dikerjakan dan ini membuatku seperti pengemis.”
Treatment yang saya berikan pada suami adalah saya meminta dia menjelaskan kapan dia akan mengerjakan permintaan istrinya.
Seorang yang gila kerja dan perfeksionis seperti istrinya, ingin kepastian segera.
Maka suami perlu menjawab permintaan istri seperti ini, “baik aku akan selesaikan semuanya hari Jumat, pukul 10 pagi. Aku pastikan semua beres pada waktu tersebut.”
Jawaban harus detil, maka ini akan membuat istri tenang dan mampu menumbuhkan rasa percaya pada sang suami.
Treatment untuk istri yakni belajar percaya, menghargai dan menerima suaminya.
Suami yang cinta damai seperti ini, sangat butuh dukungan saat melakukan sesuatu.
Dia bukannya tidak semangat atau pemalas. Suami seperti ini butuh waktu sedikit lebih lama dalam mengerjakan sesuatu. Sangat bertolak belakang dengan istri yang perfeksionis.
Dari sini, istri harusnya bisa belajar menikmati hidup seperti sang suami. Sesekali menghela nafas dan tak terlalu ngoyo.
Bagi bapak dan ibu yang mengalami masalah rumah tangga dan kesalahpahaman seperti ini, silakan jangan sungkan hubungi saya di nomor konsultasi 085 86 7777 797 untuk daftar Konseling Spiritual Rumah Tangga.
Atau Anda bisa klik link di link di samping berikut >> Saya Siap Ikthiar Melalui Konseling Spiritual <<
Semoga apa yang saya bagikan bisa bermanfaat dan makin mengharmoniskan rumah tangga kalian.