Suami sudah kembali pada istri sah. Sudah berjanji akan fokus pada keluarga. Sudah menyatakan bahwa dia putus dengan selingkuhannya. Dan, tak mau lagi berhubungan.
Bagi istri sah, tentu ini adalah kabar baik. Ibu tentu bahagia mendengar hal ini, tapi dibalik kebahagiaan ibu masih ada yang mengganjal di hati. Yakni, “apakah suami beneran putus dengan selingkuhannya? Apakah pernyataannya ini benar, bukan kepura-puraan belaka?”
Muncul perasaan was-was dan tidak bisa percaya pada suami 100%. Apakah benar seperti itu ibu? Jika benar, silakan ibu catat dulu nomor konsultasi saya di +68586 7777 797.
Melalui nomor tersebut, ibu bisa menghubungi saya melalui chat WhatsApp maupun telepon. Siapa tahu, ibu nanti perlu untuk berkonsultasi mengenai masalah rumah tangga yang ibu alami.
Sebaik apapun sikap suami, sejauh apapun perubahannya, tidak menjamin ibu bisa menerima khilafnya di masa lalu. Pengkhianatan suami menjadi filter di otak ibu.
Ibaratnya ibu ingin menyaring jus yang sudah ibu buat untuk membuang ampasnya. Ketika saringan sudah penuh dengan ampas, maka ampas itu harus dibuang. Jika ampas tidak dibuang, maka sari jus yang ingin ibu masukkan dalam gelas tidak akan mengalir dengan deras. Tapi tersumbat oleh ampas dalam saringan itu tadi.
Itulah kenapa ibu tidak bisa kembali 100% percaya pada suami. Sehingga hal ini sering membuat ibu mengucapkan 2 kalimat ini.
2 kalimat yang membuat suami yang sudah tobat, menjadi kumat lagi selingkuhnya.
Kalimat pertama adalah “kamu masih berhubungan dengan wanita itu di belakangku ya?”
Sebaik apapun sikap suami pada ibu, tapi tiap kali ibu melihat suami terlalu sering main HP, menghindar saat menerima panggilan telepon, sering keluar rumah tanpa ijin dsb.
Hal ini mendorong ibu kembali curiga pada suami, “jangan-jangan dia masih menghubungi wanita itu.”
Padahal, sebenarnya suami sudah benar-benar tobat. Nah, akhirnya karena suami tidak betah dengan tuduhan-tuduhan ibu, dia kembali mencari ketenangan di rumah selingkuhannya.
Karena suami ibu bersama dengan selingkuhannya, dia tidak pernah dituduh-tuduh. Semua perasaan suami ibu, diterima oleh selingkuhannya.
Kalimat kedua adalah “aku sudah gak tahan, kita cerai saja”
Saya sangat paham dengan apa yang ibu rasakan. Untuk kembali percaya pada suami, kembali bersikap tenang dan ikhlas seperti sebelum dikhianati, itu butuh waktu. Maka, suami dan istri perlu bekerja sama untuk memperbaiki segalanya.
Nah, terkadang dalam proses menerima suami kembali ini, muncul perasaan putus asa. Ibu merasa capek dengan semua ikhtiar ibu.
Kondisi ibu sangat sensitif. Saat ibu bahagia, tiba-tiba ibu ingin marah dan sedih. Nah, dalam keadaan seperti ini, ibu melihat suami kok sepertinya baik-baik saja ya. Dia tidak merasa berdosa dan masih beraktivitas seperti biasa.
Akhirnya ibu jadi sering mengucap cerai pada suami. Energi pesimis ini menular cepat ke suami ibu, sehingga dia pun jadi tidak semangat memperbaiki diri dan akhirnya kembali lagi pada selingkuhannya.
“Jika sudah seperti ini, solusinya bagaimana Mbak Meida?”
Solusinya adalah ibu harus membersihkan saringan hati ibu. Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, kebaikan dan perubahan suami jadi tidak terserap optimal karena ada ampas kecewa, sakit hati, marah, dendam yang mengendap di saringan hati ibu.
Jadi, saran saya sebaiknya segera segera dibersihkan ampas hatinya. Kalau di tempat layanan saya sendiri, saya menyediakan layanan terapi detoks batin.
Dalam Terapi Detoks Batin, ibu akan mendapat 3 hal. Pertama, rekaman seminar online dimana ibu akan mendapatkan bimbingan dari saya secara langsung cara memaafkan suami dan melepaskan dendam.
Rekaman seminar online ini berdurasi kurang lebih 3 jam yang bisa ibu tonton berulang-ulang agar hasilnya ibu bisa lebih cepat move on dari rasa sakit hati yang diakibatkan suami.
Kedua, ibu akan mendapatkan Audio Meditasi Ikhlas dan Lapang Hati khusus untuk membantu menyembuhkan luka batinnya yang disebabkan oleh masalah rumah tangga.
Audio meditasi berdurasi kurang lebih 30 menit ini ada bimbingan suara saya juga, yang perlu ibu dengarkan tiap malam sebelum tidur. Insyallah bisa membuat hati ibu lebih tenang, ikhlas dan damai.
Ibarat obat, harus dikonsumsi tiap malam dengan dosis yang tepat agar sembuhnya bisa merata serta lebih cepat.
Ketiga, ibu akan mendapatkan buku 30 Hari Memaafkan Suami yang dikirim langsung ke alamat ibu.
Buku ini berisi langkah-langkah konkrit, sikap keseharian yang harus ibu lakukan selama 30 hari ke depan agar ibu mampu menjadi pribadi baru yang lebih kuat, tangguh serta tidak mudah tersakiti lagi ke depannya.
Ayo ibu-ibu, jangan ditunda berobat batinnya! Karena sakit hati dan semua emosi negatif yang terus ibu simpan bisa mengkristal dan menjadi penyakit fisik.
Untuk pendaftaran Terapi Detoks Batin, bisa klik chat WhatsApp di bawah ini ya.
>> Saya Siap Ikhtiar Mengikuti Terapi Detoks Batin Mandiri <<