PERTANYAAN DM MBAK MEIDA:
Assalamualaikum mbak Meida. Saya mau minta pendapat dan konsultasi.
Saya sudah punya istri dan seorang anak. Saya sangat sayang kepada mereka. Tetapi istri saya kurang memperhatikan saya bahkan tidak berbakti kepada saya.
Kami sering bertengkar karena hal sepele dan itu disebabkan keegoisan istri saya. Padahal saya tidak suka marah-marah ataupun berkata kasar.
Tiap kali kami bertengkar, saya selalu diam dan mengalah agar masalah diantara kami tidak makin parah.
Kami bekerja di satu perusahaan dan waktu kami banyak terkuras untuk bekerja secara full time.
Setiap kali pulang kerja, saya masih harus mengerjakan semuanya. Mulai dari memasak, mencuci baju dan piring, semua saya yang lakukan.
Istri saya tiap kali pulang kerja, langsung rebahan dan main HP. Kalau saya tegur, ujungnya kita selalu bertengkar dan dia tidak mau menerima teguran saya itu.
Mbak Meida, apa yang harus saya lakukan agar istri mau melaksanakan kewajibannya dengan inisiatifnya sendiri tanpa harus saya marahi. Terimakasih.
JAWABAN DM MBAK MEIDA:
Ya, kita balik lagi ke rubrik Buka-bukaan DM Mbak Meida.
Yang saya baca tadi adalah DM kiriman dari seorang suami yang merasa banyak berkorban sedang istri tidak mau berbakti dan merawat keluarga dengan baik.
Kalau Anda, seorang suami memiliki masalah rumah tangga seperti ini, silakan jangan sungkan untuk berkonsultasi pada saya melalui kontak 08111264401.
Melalui nomor tersebut, saya akan bantu melalui sarana spiritual khusus agar istri bisa lebih patuh dan mudah diajak kerjasama.
Nah, sekarang saya akan berikan solusi praktis yang bisa langsung dipraktikkan agar istri mau melayani keluarga.
Yang perlu diperbaiki adalah mindset para lelaki. Bahwa istri itu bukan pembantu melainkan partner hidup.
Pekerjaan rumah tangga seperti mencuci, memasak, bersih-bersih itu bukan tugas istri.
Tugas istri dalam rumah tangga hanya 1 yakni BERBAKTI PADA SUAMI.
Nah, kalau suami meminta istri untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga, maka wanita wajib mengimani permintaan suami.
Tapi, bukan berarti suami berhak semena-mena menyuruh istri ini dan itu.
Itu yang pertama.
Yang kedua, bagaimana cara Anda meminta kepada istri untuk berbakti. Tidak semua wanita menikah itu memahami peran dan tanggung jawabnya.
Inilah beban dari seorang pria dalam rumah tangga, dia wajib membimbing istrinya jadi lebih baik khususnya dalam hal mengurus rumah tangga.
Kalau Anda meminta dengan cara memerintah, tentu istri akan makin malas. Dia partner hidup Anda, bukan pesuruh.
Untuk membuat istri mau melakukan pekerjaan rumah tangga, saran saya lakukan berdua. Ayo kita bagi tugas untuk pekerjaan rumah tangga.
Kalau dia sudah terbiasa dengan ritme kerja ini, secara perlahan Anda bisa menambah tugasnya.