Beberapa hari lalu, saat saya sedang mengeksplorasi bahan-bahan masakan untuk dihidangkan di meja makan, tangan saya tak sengaja tergores pisau dapur.
Sakit? Pasti.
Perih? Iya.
Darah mengucur deras? Benar.
Yang saya lakukan pertama kali adalah membersihkan luka saya dengan air mengalir. Saya lalu mengambil obat merah untuk mempercepat proses penyembuhan luka saya.
Saya merasa sudah cukup melakukan pertolongan pertama dan saya kembali lanjutkan aktivitas memasak.
Saya yakin, ibu pernah mengalami luka sampai membuat darah mengalir deras dari kulit ibu. Ibu menahan kepedihan dari keperihan luka itu, ibu mengobatinya perlahan dan melanjutkan hidup.
“Seiring berjalannya waktu, nanti juga sembuh sendiri.”
Itu luka pada fisik kita. Bagaimana jika terjadi luka pada batin? Kenapa kita tak bisa bersikap sesimple itu?
Ibu mungkin pernah berkonflik hebat dengan suami, sekitar 3 atau 4 tahun lalu. Sampai dengan hari ini, kita mengingat lukanya seolah masih basah menganga.
Disini saya akan jelaskan perbedaan cara kita mengobati luka batin dan fisik. Dalam mengobati luka batin yang disebabkan suami, kita akan menggunakan cara yang biasa kita gunakan untuk mengobati luka fisik.
Sehingga, luka kita cepat kering sampai akhirnya kita lupa dengan sensasi rasa sakitnya.
SIKAP YANG BIKIN CAPEK HATI
Dalam berumah tangga, saya yakin ada banyak hal yang membuat kita capek hati. Khususnya dalam menghadapi suami.
Contoh sederhana, suami menaruh handuk di atas ranjang. Berkali-kali kita meminta suami mengembalikan handuk ke tempatnya. Tak juga dilakukan. Ini membuat ibu jengkel, kan?
Bahkan tak hanya handuk. Beragam benda lain selalu diletakkan secara sembarangan.
Ibu sedang sibuk menyiapkan hidangan makan siang pada weekend ceria. Bukannya membantu menjaga anak, dia justru asyik dengan handphonenya.
Ibu sudah berusaha keras menjaga pengeluarannya tapi mau bagaimana lagi, jatah bulanan suami tetap masih kurang.
Ibu meminta, tapi suami berkata “kamu boros.”
Itu menyakitkan. Dan, menimbulkan luka batin pada diri ibu.
Untuk masalah yang lebih akut. Suami chatting mesra dengan teman mayanya di media sosial. Kita sudah marah dan memperingatkan, tapi terus menerus diulang.
Suami berselingkuh dengan rekan kerja, tetangga, saudara ipar atau siapapun yang tak kita kenal. Bahkan hingga menghasilkan anak.
Ini tentunya menimbulkan luka batin yang parah. Ibu pikir, luka ini selamanya tidak akan sembuh.
Bahkan setelah ibu memutuskan bercerai dari suami, ibu fokus membesarkan karir dan anak-anak sendiri, ibu masih merasa terluka dan tersakiti dengan sikap suami.
Bagaimana cara menghadapi suami dan mantan suami yang selalu bikin capek hati seperti ini?
Pertama, obati dalam diam
Artinya, dalam mengobati luka batin, ibu tidak perlu koar-koar.
Kesalahan kita adalah hobi banget bercerita pada orang-orang mengenai luka batin kita.
Saat ibu bekerja, ibu curhat pada rekan kerjanya. “Jeng, suamiku tuh ya nyebelin banget! Kalau makan suka pilih-pilih. Padahal aku udah perform di dapur ala Farah Quin. Masih aja beli di warung.”
Saat ibu hangout dengan teman arisan. “Aku sedih banget, suamiku gak bisa dinasihatin. Dia masih suka main Tinder, Line, Bigo buat nyari cewek-cewek.”
Saat ibu pegang handphone, ibu buat status. “Gini amat ya berumah tangga. Berdua tapi berasa sendiri.”
“Ya Tuhan, semoga aku kuat dengan cobaan rumah tangga ini.”
Dan sebagainya.
Kita terlalu banyak bicara. Kesana kemari menceritakan luka yang sama. Coba bayangkan, saat tangan saya terluka dan berdarah. Setelah saya obati, saya iseng korek-korek tuh luka.
Saya pegang, saya uyek-uyek tiap saat. Apa yang terjadi? Luka itu tak kunjung sembuh. Justru makin parah.
Maka, hal pertama yang perlu kita lakukan untuk obati luka batin adalah jangan terlalu sering menceritakan luka batin ibu pada siapapun.
Obatilah dalam diam.
Kedua, doakan suami ibu
Saat kemarahan memuncak karena ibu teringat luka batin yang disebabkan suami, segeralah berdoa.
Mengakulah pada Yang Maha Kuasa bahwa ibu sedang marah dan terluka. Jika ibu seorang muslim, bacalah istighfar minimal sebanyak 3 kali.
Jika non muslim, memohon ampunlah pada Tuhan atas salah dan khilaf yang pernah ibu lakukan selama ini.
Lanjutkan dengan meminta tolong pada Yang Maha Kuasa untuk mengangkat marah dan sakit hati ibu.
Insyallah, cara sederhana ini bisa membuat hati ibu tenang.
“Apakah dengan cara ini luka batin kita akan sembuh dengan sendirinya Mbak Meida? Apakah waktu bisa menyembuhkannya?”
Tentu tidak!
Sekarang, kita masuk ke cara ketiga yakni obati dengan Terapi Detoks Batin.
Saat tangan saya terluka, saya juga mengobatinya dengan obat merah. Nah, jika batin ibu terluka ada obatnya juga yang saya sebut dengan Terapi Detoks Batin.
Cara ketiga ini saya tawarkan apabila cara pertama dan kedua tidak cukup membuat luka ibu mengering.
Dalam Terapi Detoks Batin , ibu akan mendapat 3 hal sekaligus. Pertama, rekaman seminar online dimana ibu akan mendapatkan bimbingan dari saya secara langsung cara memaafkan suami dan melepaskan dendam.
Rekaman seminar online ini berdurasi kurang lebih 3 jam yang bisa ibu tonton berulang-ulang agar hasilnya ibu bisa lebih cepat move on dari rasa sakit hati yang diakibatkan suami.
Kedua, ibu akan mendapatkan Audio Meditasi Ikhlas dan Lapang Hati khusus untuk membantu menyembuhkan luka batinnya yang disebabkan oleh masalah rumah tangga.
Audio meditasi berdurasi kurang lebih 30 menit ini ada bimbingan suara saya juga, yang perlu ibu dengarkan tiap malam sebelum tidur. Insyallah bisa membuat hati ibu lebih tenang, ikhlas dan damai.
Ibarat obat, harus dikonsumsi tiap malam dengan dosis yang tepat agar sembuhnya bisa merata serta lebih cepat.
Ketiga, ibu akan mendapatkan buku 30 Hari Memaafkan Suami yang dikirim langsung ke alamat ibu.
Buku ini berisi langkah-langkah konkrit, sikap keseharian yang harus ibu lakukan selama 30 hari ke depan agar ibu mampu menjadi pribadi baru yang lebih kuat, tangguh serta tidak mudah tersakiti lagi ke depannya.
Ayo ibu-ibu, jangan ditunda berobat batinnya! Karena sakit hati dan semua emosi negatif yang terus ibu simpan bisa mengkristal dan menjadi penyakit fisik.
Untuk pendaftaran Terapi Detoks Batin, bisa klik chat WhatsApp di bawah ini.
>Saya Siap Obati Luka dengan Terapi Detoks Batin<