“Sewaktu saya tanya kenapa suami selingkuh, jawabannya ribet Mbak?”
“Katanya dipelet sama selingkuhannya, terus digoda dan dikejar padahal sudah jujur jika punya anak istri, sudah menjauh, memblokir kontak tapi terus didekati tiada henti”
“Suami terus dijadikan teman curhat Mbak, akhirnya kasihan, terlena dan akhirnya menjalin hubungan terlarang”
“Disini suami tidak mau mengakui bahwa dia juga mau sama pelakor itu, suami mengaku dia adalah korban yang terus didesak oleh pelakor itu”
Yah namanya maling ya ibu, mana ada yang mau ngaku!
Dimanapun tempatnya, orang yang bersalah dan tidak berani mengakui kesalahannya, akan selalu menunjuk orang lain sebagai biang kerok masalah.
Suami ibu melakukan hal ini semata-mata agar citranya tetap bersih di mata ibu. Agar ibu sebagai istrinya tidak menganggapnya bersalah.
Agar keluarga besar suami juga tidak menyalahkan suami ibu. Jadi, jika ada suami yang mengaku sebagai korban pelakor, sesungguhnya mereka bukan benar-benar korban.
Ini adalah salah satu trik yang dilakukan seseorang agar tidak disalahkan. Jika dia bersalah, otomatis dia harus bertanggung jawab atas luka-luka batin yang istrinya alami.
Nah sebelum saya lanjutkan, saya pingin tahu ibu-ibu disini suaminya juga mengaku korban atau tidak? Boleh dong dijawab di kolom komentar.
Sewaktu ditanya mengenai perselingkuhannya, apakah berani jujur dan mengaku salah atau mengaku “aku digoda”, “aku dipelet”, “aku khilaf”, “aku tidak bersalah” dsb.
————- baca komentar ——————–
Baiklah apapun jawaban suami, itu hak dia untuk menjawab. Sebagai istri yang siap dengan tantangan apapun dalam berumah tangga, kita terima saja jawabannya. Lalu kita buat strategi khusus untuk menghadapi suami model begini.
Sekali lagi, apa yang dilakukan suami itu adalah bentuk pembelaan diri. Agar ibu tidak terus menerus menyalahkan suami atas perselingkuhannya.
Berarti yang suami inginkan dari ibu adalah ibu memaafkan, menerimanya kembali dan tidak menyalahkannya atas perselingkuhan yang terjadi.
Inilah trik harus ibu terapkan jika ibu masih ingin mempertahankan rumah tangganya ya. Jika tidak ingin dan mau cerai saja Mbak! Ya, tidak perlu diikuti tips ini.
Tapi, jika masih ingin pertahankan rumah tangganya, maka saran saya ini bisa diikuti. Yakni menerima apapun jawaban suami, membenarkan dan mempercayainya.
Meski ibu tahu, ucapan suami itu adalah dusta. Kemudian secara diam-diam di belakang suami, ibu mencari info detil. Bisa melalui teman-teman dekat suami, teman satu komunitas suami atau mencari info dari lingkungan dekat si pelakor ini tadi.
Gali informasi secara detil tentang; bagaimana suami dan pihak ketiga bisa bertemu, siapa yang mendekati lebih dulu, apa yang mereka butuhkan satu sama lain, apa tujuan dan keinginan mereka, bagaimana latar belakang dan lingkungan pelakor.
Ini penting untuk ibu ketahui!
Karena ibu bisa membaca sudah seberapa jauh suami berbohong pada ibu. Tentu ini akan menyakitkan tapi setidaknya ibu memiliki bukti dan senjata untuk berperang ke depannya.
Jika sudah cukup banyak kebohongan yang dilakukan suami, semua yang diucapkan ternyata tidak sinkron, dia mengaku digoda tapi nyatanya dia yang menggoda, saran saya segera ajak suami bicara secara serius.
Ibu bisa menunjukkan bukti-bukti yang sudah ibu kumpulkan, kemudian sodorkan pada suami. Akan ada 2 tipe suami disini. Ada yang mengelak, ada yang kemudian mengaku.
Apapun jawabannya, tegaskan pada suami bahwa ibu saat ini sudah sulit untuk kembali percaya lagi. Untuk itu, ibu perlu mengajak suami untuk menulis surat komitmen hitam di atas putih.
Dalam surat komitmen tersebut, ibu minta pada suaminya untuk membuat pernyataan mengenai perselingkuhan dan kebohongan yang dia lakukan selama ini.
Selanjutnya, minta suami melengkapinya dengan komitmen bahwa dia takkan mengulanginya lagi. Jangan lupa sertakan konsekuensi yang akan didapatkan suami jika berani berselingkuh lagi.
Contoh konsekuensinya bisa berupa tidak mendapat hak asuh anak, jatah bertemu anak hanya 1x dalam seminggu atau semua harta jadi milik istri dsb.
“Kalau suami gak punya harta sama sekali gimana Mbak Meida?”
Ya itu derita ibu, hehehe bercanda ya ibu.
Baiklah itu dia sharing dari saya hari ini. Bagi yang sedang mengalami kasus seperti ini, semoga bisa mendapatkan pencerahan sehingga lebih mudah membuat keputusan.
Bagi yang sudah mengikuti apa yang saya bagikan tapi suaminya masih bandel dan tidak mau menunjukkan perubahan sama sekali, silakan jangan ragu untuk berkonsultasi dan menghubungi saya.
Yang ada di instagram bisa mengirim pesan langsung melalui DM, bagi yang di Facebook bisa mengirim pesan langsung di inbox, bagi yang di TikTok bisa klik link di bio nanti akan diarahkan ke chat WhatsApp otomatis dan bagi yang ada di YouTube bisa klik link di deskripsi video ini nanti.
Seperti itu ya ibu-ibu, saya tunggu pesan dari ibu-ibu semuanya.