Cinta yang meledak-ledak itu hanya bisa bertahan paling lama 3 tahun. Setelah itu, kalau Anda ingin agar rumah tangga Anda bertahan dan tetap harmonis, Anda harus bekerja keras.
Kalau Anda tergolong orang yang malas dalam bekerja keras untuk terus membuat api cinta itu bergelora, maka bisa dipastikan cinta kalian akan mati.
Jadi, Mbak Meida apakah yang bisa mematikan cinta kita itu karena kita tidak mau bekerja keras merawatnya itu tadi?
Benar! Untuk detilnya, akan saya dalam informasi ini. Tapi, sebelumnya silakan catat dulu nomor konsultasi saya di 08111264401.
Melalui nomor tersebut, Anda bisa jelaskan masalah rumah tangga Anda dan saya akan berikan solusi khusus.
Tapi, jangan heran kalau nanti saya akan berikan sarana spiritual semacam tasbih atau apapun itu. Karena konsultasi di tempat saya tergolong konsultasi spiritual.
Jadi, saya tidak hanya memberikan bimbingan lahir tapi akan saya lengkapi dengan bimbingan batin atau spiritual.
Kenapa kita dan pasangan malas untuk bekerja keras merawat cinta? Padahal, di awal-awal PDKT dan masa bulan madu pernikahan, kita semangat sekali dalam mencurahkan cinta pada pasangan.
Kita tidak diminta, tidak disuruh, tidak dipaksa pasangan kita. Tapi, rasa ingin tahu kita sangat besar terhadap pasangan.
Kita selalu ingin jadi nomor satu yang memahami dia. Bahkan yang lain kita abaikan. Fokus kita hanya ke dia saja. Serasa dunia milik berdua.
Sekarang, apa yang terjadi? Semua itu hilang. Rasa penasaran Anda terhadap pasangan sudah tidak ada.
Anda merasa sudah memahami dia dengan baik karena sudah menikah, sudah menjadi milik Anda.
Anda menganggap cinta itu akan terus ada meski Anda tidak bekerja keras untuk merawatnya.
Kenapa bisa seperti ini? Karena Anda kehilangan fokus terhadap pasangan. Dulu sewaktu awal PDKT dan menikah, Anda tutup mata dan telinga.
Anda fokus pada pasangan.
Orangtua kita teriak-teriak di belakang, minta bantuan kita abaikan. Karena kita lagi asyik telepon atau chattingan sama dia.
Teman kita minta waktu untuk jalan bareng, kita abaikan. Kita pilih menemani dia seharian ke salon atau sekedar ngobrol bermesraan tidak jelas.
Fokus kita hanya pada pasangan.
Salahnya adalah ketika sudah menikah, kalian justru membuka mata dan telinga. Untuk fokus dengan hal-hal di luar pasangan, salah satunya handphone.
Inilah yang sebenarnya mematikan cinta dalam rumah tangga kalian. Distraksi berupa handphone yang membuat Anda tidak fokus pada pasangan.
Anda melihat dunia digital begitu luar biasa, banyak sekali perubahan yang terjadi dengan cepat. Sedangkan, Anda menoleh ke pasangan, pasangan Anda begitu-begitu saja.
Tidak berubah. Anda kembali ke handphone, fokus ke media sosial. Melihat begitu banyak hal indah disana.
Fokus Anda terpecah oleh dunia digital. Anda duduk dan mendengarkan pasangan sembari pegang handphone.
Sebelum tidur dengan pasangan, bukannya ngobrol bermesraan, bercerita, sharing, tapi kalian pegang handphone masing-masing.
Hubungan kalian terdistraksi. Karena keberadaan dunia digital. Anda merasa pasangan tidak berubah, tidak ada yang menyenangkan lagi dalam dirinya.
Sedangkan, media sosial sangat seru. Inilah bukti kalau kalian itu pemalas dan sudah pasti bisa mematikan cinta dalam rumah tangga kalian.
Seharusnya, setelah menikah, kalian fokus pada pasangan. Cari tahu dan gali terus, apa traumanya, apa yang sedang disukainya saat ini dan kenapa.
Bagaimana perkembangan pekerjaannya, apa target-target ke depannya, apakah Anda perlu memberikan bantuan dsb.
Ketika dia pulang bekerja di malam hari, kalian lapar, bisa mencoba masak bareng. Meski kalian sama-sama tidak bisa memasak, tapi akan terjadi percikan api asmara lagi di sana.
Saat cinta mulai turun, lakukan hal baru bersama. Itu pasti akan naik lagi. Turun lagi, naik lagi. Terus cari cara baru untuk membuat kalian jatuh cinta lagi. Itulah roda kehidupan dalam rumah tangga.