Perselingkuhan tidak selalu buruk!
Kata klien saya yang sudah mampu move on dari sakitnya diselingkuhi suami. Orang yang sudah mampu berkata seperti ini, dulunya juga melewati proses yang tidak mudah dalam menyembuhkan luka batinnya.
Namun seiring berjalannya waktu, setelah ibu mampu memaafkan dan menerima keadaan, ibu mulai bangkit dan mampu menertawakan perselingkuhan.
Ibu tak terlalu memikirkan suami dan orang ketiga. Ibu hanya fokus pada kemajuan hidup ibu sendiri.
Dan, setelah mencapai fase memaafkan serta menerima keadaan, ibu mampu memetik pelajaran berharga dari PERSELINGKUHAN.
Khusus pada pembahasan kali ini, saya akan bahas apa saja pelajaran berharga yang bisa ibu ambil dari perselingkuhan.
Sebelumnya silakan catat dulu nomor konsultasi saya di 08111264401. Melalui nomor tersebut, ibu bisa menjelaskan masalahnya secara detil dan jujur.
>> Saya Siap Berikhtiar Ikuti Konsultasi Mbak Meida <<
Sehingga selanjutnya saya bisa membantu memberikan solusi serta arahan tepat sesuai masalah yang ibu alami.
Jangan ragu berkonsultasi dengan saya melalui chat WhatsApp maupun telepon. Karena data pribadi ibu menjadi rahasia saya dan saya akan bantu berikan bimbingan sampai ibu bisa merasakan manfaat positif.
Baiklah, pelajaran pertama dari perselingkuhan adalah “tidak ada yang abadi”
Ibu pasti sudah sering mendengar pepatah “roda itu berputar”. Kadang kita bahagia, kadang kita berduka.
Saat mendapatkan kebahagiaan, kenyamanan dan kesejahteraan, pastikan ibu menikmati hal itu serta selalu mensyukurinya.
Karena akan datang masa berduka yang sengaja digilir oleh Tuhan untuk memastikan bahwa iman kita tidak goyah.
Saat suami baik dan setia, syukurilah! Saat suami mulai berulah, tetaplah berikhtiar serta yakin bahwa suka dan duka itu bergilir. Dan, tidak ada yang ABADI.
Pelajaran kedua dari perselingkuhan adalah “ibu tetaplah sosok yang berharga”
Saat mengetahui suami selingkuh, banyak istri yang berpikir bahwa ini salah saya. Saya banyak kurangnya. Saya tidak seharusnya melakukan A, B, C dan D.
Ini cara berpikir yang TIDAK TEPAT!
Banyak suami yang berselingkuh karena memang karakternya tamak, tidak bersyukur dan tidak mampu mengontrol syahwatnya.
Ibarat orang sudah sarapan pakai nasi dan lauk lengkap yang sehat, tapi setelah jalan-jalan keluar tetap beli martabak manis yang tidak sehat.
Artinya, ini hanya soal pengendalian nafsu. Perselingkuhan tidak selalu salah istri.
Pelajaran ketiga dari perselingkuhan adalah “ibu jadi lebih tahu siapa yang perlu dicintai dan dihargai lebih dulu”
Banyak istri yang sudah dikhianati, disakiti, direndahkan dan diinjak-injak suami, tapi masih memilih untuk bertahan.
Tidak salah menurut saya. Karena saya yakin, mereka memiliki pertimbangan masing-masing.
Tapi dari pengalaman yang terjadi langsung pada diri ibu ini, ibu seharusnya lebih paham. Siapa sosok yang seharusnya dicintai dan dihargai lebih dulu.
Ternyata bukan suami. Bukan pula anak. Melainkan diri kita sendiri.
Itu 3 pelajaran penting dari perselingkuhan. Ternyata tidak selalu buruk, kan? Inshallah saat ibu telah melewati fase sakit hati dan mampu menerima apa yang telah terjadi, ibu akan lebih mudah menerapkan 3 pelajaran penting ini.