Setelah diselingkuhi suami, kemudian mendapatkan permintaan maaf dari suami, masalah bagi istri yang diselingkuhi tidak selesai sampai disitu.
Ada salah satu luka batin yang sulit hilang sampai kapanpun dan itu saya sebut dengan OVERTHINKING.
Overthinking adalah saat ibu terobsesi dengan satu pemikiran atau serangkaian pemikiran hingga berdampak negatif pada hidup ibu.
Overthinking yang tidak segera diatasi akan sangat berbahaya, bisa menyebabkan kecemasan hingga depresi.
Para istri yang mengalami overthinking biasanya terjebak dalam kebingungan. Ingin mengakhiri tapi takut menyesal, ingin melanjutkan tapi takut disakiti terus menerus.
Selain itu, istri yang mengalami overthinking pasca diselingkuhi suami juga disebabkan oleh beberapa hal berikut;
Kurangnya kepercayaan diri
Setelah diselingkuhi suami, banyak klien saya yang merasa rendah diri, saya tidak menarik, saya tidak cantik, saya jelek, saya bodoh, saya banyak kurangnya.
Mereka kehilangan keberhargaan diri dan merasa tidak ada yang bisa diunggulkan.
Penyebab lainnya adalah ketidakpastian akan masa depan
Biasanya ini dialami oleh klien yang suaminya sudah minta maaf, sudah janji tobat tidak bakal selingkuhi lagi.
Tapi dibalik janji-janji manisnya itu, suami masih diam-diam menemui pelakor, rajin mengabari melalui telepon dan chat. Dan, ibu mengetahui hal ini.
Maka muncullah overthinking ini tadi. Karena merasa hidupnya penuh ketidakpastian.
Penyebab ketiga dari munculnya overthinking adalah ketakutan
Takut anak-anak tidak bisa fokus sekolah, takut kesehatan mental anak-anak terganggu jika terus menerus melihat ketidakharmonisan orangtuanya.
Takut jika suami tiba-tiba tidak pulang ke rumah selamanya dsb. Perasaan takut yang ibu pelihara, ini akan menyebabkan overthinking.
Penyebab keempat dari overthinking adalah stres
Ibu merasa hidupnya makin hari makin berat. Apalagi jika ibu disini tidak memiliki teman ngobrol. Ini bahaya!
Ibu akan terus memendamnya sendiri dan mengakibatkan sampah batin yang akhirnya berujung pada stres serta perasaan tertekan.
Itu dia 4 penyebab oeverthinking. Sekarang pelan-pelan saya akan bantu berikan solusi.
Pertama, lebih peduli pada diri sendiri
Berikan kesempatan pada diri ibu sendiri untuk beristirahat. Khususnya emosi ibu harus diistirahatkan. Jangan diajak lari mulu emosinya seperti marah, kecewa, sedih. Ini kan mirip lari ya, bikin capek!
Siapa lagi yang bisa lebih peduli dan perhatian pada diri kita, kalau bukan diri kita sendiri. Suami sudah tidak bisa diandalkan, anak-anak masih kecil dan masih butuh dorongan dari kita.
Maka, ibu harus coba berbagai cara untuk merawat dirinya. Lebih sering keluar rumah untuk jalan-jalan, ngobrol dengan teman, cari komunitas baru, ikut seminar terapi detoks batin, cukup tidur, makan sehat dan sebagainya.
Kedua, perbarui lingkungan ibu
Cara melepaskan diri dari penjajahan overthinking adalah dengan mengubah lingkungan ibu sehingga ibu tidak terjebak dalam pola yang sama.
Ibu bisa membuat daftar tertulis. Tulislah siapa saja, orang-orang yang menjadi sumber kemarahan ibu. Siapa saja yang menjadi sumber overthinking ibu.
Jika itu adalah mertua, tulislah. JIka itu adalah ipar, tetangga atau bahkan suami, tulis saja.
Setelah menulis daftar orang-orang yang menjadi sumber pesakitan ibu, tulis juga tindakan mereka yang membuat ibu sakit apa saja.
Misalnya, kolom pertama adalah mertua ibu. Kolom berikutnya berikan keterangan, tindakan mertua apa saja yang seringkali membuat saya overthinking.
Contoh saat mertua selalu berkata, “saya hanya bisa bergantung dan tidak bisa hasilkan uang sendiri.”
“Saat mertua berkata saya tidak segera hamil padahal sudah lebih dari 5 tahun menikah” Dan seterusnya. Apa yang menjadi ganjalan di hati ibu, semuanya ditulis.
Jika memungkinkan, ibu harus mencoba untuk mengubah rutinitas sehingga pikiran dan perasaan yang berputar-putar di dalam diri ibu tidak terulang.
Jika sumber pesakitan itu adalah suami, maka perhatikan juga! Tindakan atau kata-kata suami yang seperti apa, yang membuat ibu overthinking.
Hindari hal itu! Pelan-pelan coba ganti rutinitas dan kebiasaan ibu sehingga suami pun bisa mengubah kebiasaannya.
Inshallah nanti ibu akan melihat bahwa lingkungan sangat mempengaruhi cara ibu berpikir, merasa dan bersikap.
Jadi, jika ibu mengubah lingkungan ibu, ibu juga dapat mengubah pikiran dan perasaannya.
Ketiga, terima hal-hal yang tidak bisa ibu kontrol
Dunia ini bukan milik ibu.
Suami ibu, bukan milik ibu.
Anak-anak, bukan milik ibu.
Tempat ibu bekerja, rekan kerja ibu, bukan milik ibu.
Yang menjadi milik ibu hanyalah diri ibu sendiri. Maka, ibu harus sadar bahwa yang bisa ibu kendalikan adalah diri ibu sendiri.
Semua orang, semua hal di dunia ini selalu bersikap sesuai dengan alur mereka masing-masing. Kita tidak bisa mengontrolnya.
Yang bisa kita kontrol adalah perasaan kita, respon kita terhadap sesuatu. Dengan menyadari hal ini, inshallah ibu akan mampu lebih ikhlas terkait dengan hal apapun yang terjadi pada hidup ibu.
Keempat, tingkatkan kualitas hubungan ibu dengan diri ibu sendiri
Setelah disakiti dan diselingkuhi, sekarang ibu harusnya sadar. Bahwa tidak ada satu pun orang yang bisa ibu andalkan dan percayai.
Bahkan suami sendiri yang selama ini ibu yakini akan menjadi teman sejati, ternyata pada akhirnya tega mengkhianati.
Maka, inilah momen yang tepat untuk meningkatkan kualitas hubungan ibu dengan diri sendiri.
Jika selama ini ibu sibuk merawat dan melayani suami sampai lupa merawat dan melayani diri sendiri, menomorduakan keinginan sendiri, melupakan mimpi-mimpi ibu, sekarang inilah saatnya untuk memperbaiki hal itu.
Setelah live streaming ini, saya minta ibu berdiri di depan cermin lalu perhatikan diri ibu dari ujung kaki sampai ujung rambut.
Berikan ucapan terimakasih dan minta maaflah pada tiap organ tubuh ibu. Jantung misalnya, kita sapa dulu jantungnya, “hai jantungku, terimakasih ya sudah kuat berdetak selama ini. Maaf sekali, selama ini aku tidak memperhatikan kesehatanmu dengan baik. Aku membiarkan diriku marah, sehingga kamu harus bekerja 2x lipat lebih keras untuk memompa darah karena emosiku. Sekarang aku berjanji akan lebih perhatian padamu.”
Dan begitu seterusnya. Ucapkan maaf dan terimakasih untuk semua organ tubuh ibu. Bangun kembali hubungan positif dengan diri sendiri.
Kelima, konsultasi pada profesional
Terkadang, ibu sudah mencoba berbagai saran yang telah saya sampaikan tadi. Ibu sudah mempraktikkannya dan mungkin ibu sudah eneg dengan semua saran-saran tadi karena belum berefek untuk diri ibu.
Jika seperti itu, silakan jangan segan untuk menghubungi saya melalui telp atau chat WhatsApp di nomor 08111 26 4401. Untuk mendapatkan solusi yang lebih private sesuai masalah ibu.
Karena apa yang saya sampaikan disini tentu yang bersifat secara umum yang bisa diterapkan siapa saja. Tapi jika ibu berkonsultasi dengan saya, saya akan bantu bacakan kondisi auranya.
Saya dengarkan seksama mengenai keluhan hatinya, maka inshallah saya bisa memberikan treatment yang lebih tepat.
Seperti itu ya, jadi jangan segan ataupun ragu untuk menghubungi saya. Bisa melalui inbox Facebook, DM instagram maupun melalui nomor konsultasi yang saya sebutkan tadi.
<< Saya Siap Ikhtiar Melalui Bimbingan Mbak Meida <<