Ancaman Istri Ini Bikin Suami Tak Mau Lepaskan Pelakor

Beberapa waktu lalu ada klien yang mengikuti konseling telepon dengan saya. Klien cerita bahwa beliau mendapati suaminya selingkuh online.

“Suami itu bayar Mbak, dia transfer sekitar 300rban ke pelakor itu kemudian pelakor mengirimnya foto telanjang dada, foto kelamin dsb”

“Memang nominalnya tidak besar tapi itu dilakukan terus menerus dalam rentang waktu 2 minggu. Total suamiku sudah habis 3 jutaan untuk mendapatkan foto-foto bugil”

“Kalau saya lihat chatnya Mbak, mereka ini belum ketemuan. Dan, saya takut sekali kalau sampai mereka ketemuan kemudian berhubungan langsung.

“Saya ingin menunjukkan ke suami kalau saya sudah tahu perselingkuhannya Mbak, tapi saya bingung bagaimana ngomongnya! Tolong ajari saya Mbak”

Nah, kemudian saya ajari beliau secara detail. Bagaimana cara mengungkapkan perselingkuhan suami, waktunya harus kapan, apakah pagi, siang atau malam hari.

Apakah saat anak-anak sudah tidur atau sebelum suami berangkat kerja. Saya ajarkan cukup detail. Tak hanya itu! Saya juga jelaskan pada klien seperti apa nantinya reaksi suami melihat istrinya tahu perselingkuhannya. Bahkan mengungkapnya sendiri.

Suami ibu nanti bisa marah karena ibu membuka HPnya, suami ibu nanti bisa makin pandai menyembunyikan HPnya dari ibu dan mencari cara selingkuh anti ketahuan.

Atau suami ibu nanti bisa nangis, menyesal dan minta maaf kemudian berjanji tidak mengulanginya lagi. Ada beragam reaksi suami setelah ketahuan selingkuh, jadi ibu harus siap dengan segala bentuk reaksi suami tersebut.

Kemudian, klien bertanya pada saya.

‘Oke Mbak saya paham! Lalu bagaimana caranya membuat suami sadar dengan kesalahannya dan tidak mengulanginya lagi?’

‘Saya butuh sekali hal ini’

Nah, disinilah part paling penting menurut saya. Karena banyak istri di luar sana, ketika membuka perselingkuhan suami, mengungkap kebohongan suami, mereka lupa untuk memberikan hukuman.

Kebanyakan yang mereka lakukan justru memberikan ancaman! ‘Awas ya, kalau nanti diulangi lagi aku akan pergi bawa anak-anak’

‘Kurang ajar kamu! Kalau nanti kamu berani selingkuh lagi, aku akan minggat dari rumah’

‘Kalau kamu tega selingkuh lagi, aku bakal cerain kamu. Aku tinggalin kamu’

Adakah yang pernah memberikan ancaman seperti ini? Tapi kenyataannya, ketika suami kembali berselingkuh, istri juga memaafkan lagi, memberi kesempatan kedua dan tidak berani meninggalkan suaminya.

Selanjutnya, apa yang terjadi? Suami melihat istrinya tidak benar-benar memberikan hukuman, dia hanya memberi ancaman omong kosong. Suami melihat istrinya tidak berani meninggalkannya, ‘jadi kalau aku selingkuh lagi, istriku ya akan tetap bersamaku’

Nah! Disinilah letak titik krusial yang mempengaruhi suami nanti ke depannya bakal selingkuh lagi atau tidak. Yakni hukuman yang akan diberikan istri ketika suaminya ketahuan selingkuh lagi.

Klien saya yang mengikuti konseling telepon pun bertanya, ‘saya berikan ancaman nanti saya akan minggat bawa anak-anak Mbak’

Wah, ini sama seperti cara berpikir istri di luar sana yang suaminya selingkuh lagi dan lagi. Jadi buk, ketika ibu ngegap suaminya selingkuh untuk pertama kali, berikan hukuman! Bukan ancaman.

Hukuman adalah sesuatu hal yang bisa membuat suami takut dan di saat yang bersamaan, ibu berani mengambil tindakan tersebut.

Jika ibu menghukum suami dengan tindakan yang mana ibu sendiri tidak berani melakukannya, maka jangan lakukan itu. Itu namanya ancaman, itu namanya omong kosong.

Suami yang telah ibu ancam misalnya dengan ancaman perceraian dan membawa anak-anak pergi, tapi di saat yang bersamaan, ibu tak berani melakukannya, maka suami akan melihat ini sebagai omong kosong.

Selanjutnya, suami akan berani selingkuh lagi! Karena dia tahu bahwa ibu tak berani meninggalkannya, itu hanya ancaman.

Nah, saran saya buk! Jika ibu ingin membuat suami jera, maka berikan hukuman. Hukuman ini sifatnya adalah tindakan yang benar-benar berani ibu ambil dan di saat yang bersamaan suami takut terhadap hukuman tersebut.

Saya contohkan buk! Ibu bisa memberikan hukuman berupa, ‘saya akan mengungkapkan ini pada keluarga besarmu’

Ibu berani melakukan ini dan hukuman ini membuat suami takut karena malu terhadap keluarga besarnya. Atau ibu bisa memberikan hukuman berupa, ‘kalau kamu selingkuh lagi maka aku akan mengungkapnya langsung di kantormu’

Coba silakan ibu buat daftar hukuman apa saja yang bisa membuat suami takut dan ibu berani melakukannya. Jangan mengancam atau omong kosong karena suami akan meremehkan ibu.

Jika disini ibu kesulitan mencari jenis hukuman apa yang tepat untuk suami, maka jangan sungkan mendaftarkan diri ibu mengikuti konseling telepon dengan saya.

Saya akan mendengarkan detail masalah yang ibu alami saat ini dan saya akan memberikan treatment yang tepat.

Treatment ini perlu ibu lakukan dalam jangka waktu 2 minggu, selanjutnya setelah 2 minggu ibu bisa menghubungi saya kembali untuk menjelaskan mengenai perkembangan rumah tangganya setelah menjalankan treatment.

Kita akan evaluasi bersama-sama, sebaiknya sikap apalagi yang perlu dilakukan untuk membuat rumah tangga ibu kembali membaik.

Nah, jika ibu siap ikhtiar melalui konseling telepon silakan bisa mendaftar melalui chat WhatsApp maupun telepon di nomor +628111 26 4401. Atau bisa klik link otomatis di bawah ini.

>> Saya Siap Ikhtiar Melalui Konseling Telepon <<

Loading

WhatsApp Konsultasi Via WhatsApp