BAHAYA TINGGAL SATU RUMAH DENGAN MERTUA

Setiap pasangan yang sudah menikah, pasti lebih suka dan lebih nyaman untuk tinggal di rumah sendiri. Tapi karena ada beberapa alasan tertentu, tidak semua pasangan bisa tinggal di rumahnya sendiri.

Mungkin karena belum mampu beli rumah, akhirnya numpang dulu di pondok mertua atau mungkin pasangan Anda ini anak terakhir, jadi orangtuanya minta selalu ditemani.

Tidak masalah, kalau Anda dan mertua bisa akur. Apalagi kalau mertua sudah menganggap Anda sebagai anak sendiri. Rasanya pasti bukan hanya adem, tapi juga nyaman karena bisa saling support.

Hanya saja, ketika anda dan mertua memiliki karakter yang saling bertolak belakang, kemudian kalian berdua tidak mau memahami karakter satu sama lain, yang terjadi biasanya adalah sering berkonflik.

Serumah dengan mertua memang tidak bisa membuat pasangan menikah bebas seperti di rumah sendiri. Misalnya, Anda ingin mencuci baju dengan cara sendiri, Anda ingin menata perabotan rumah sesuai selera, Anda ingin masak makanan khusus favorit Anda bahkan Anda ingin melakukan pengelolaan keuangan rumah tangga sendiri. Hal-hal seperti ini terkadang menimbulkan banyak gesekan antara Anda dan mertua.

Kondisi akan semakin memburuk, jika mertua yang merasa memiliki pengalaman lebih banyak kemudian semena-mena mengatur dan memberikan nasihat pada menantunya yang sebenarnya ingin belajar dari nol dan mandiri. Serta ingin menunjukkan kebolehannya pada suami.

Dalam kasus seperti ini, saya menyarankan pada suami untuk selalu bersikap netral. Jadi, kuncinya itu ada pada suami. Kalau suami sudah berat sebelah, misalnya pada ibunya sendiri. Maka, rumah tangga kalian tidak akan damai.

Perbuatan menantu sekecil apapun, apakah itu salah ataupun benar akan selalu dianggap kurang tepat oleh mertua. Kemudian, suami yang tidak mampu bersikap netral akhirnya lebih memilih mendukung ibunya sendiri. Kalau sudah seperti ini, yang terbebani pasti Anda sebagai istri. Suasana dalam rumah tidak ada adem2nya sama sekali, seringkali bersitegang untuk urusan sepele dan suami tidak bisa bersikap obyekti.

Nah, solusi dari saya adalah koordinasikan dengan suami Anda. ajak dia untuk duduk berdua, kemudian membicarakan mengenai kemajuan rumah tangga Anda karena lama-kelamaan akan tidak baik bagi kondisi psikologis Anda dan tumbuh kembang anak-anak.

Jelaskan pada suami, bahwa Anda butuh dukungan untuk menjadi istri yang baik baginya. Anda butuh dukungan untuk menjadi ibu yang baik bagi anak-anak dan Anda juga butuh dukungan untuk menjadi menantu yang baik dan menghormati orangtuanya.

Kalau Anda sudah menerapkan trik ini, tapi mertua dan suami Anda belum berubah, silahkan jangan sungkan untuk menghubungi saya melalui nomor whatsapp di bawah ini. Saya akan berikan solusi yang tepat untuk keberlangsungan rumah tangga Anda.

Loading

WhatsApp Konsultasi Via WhatsApp