4 Langkah Sembuh dari Trauma Setelah Dikhianati Suami

Saat suami mengkhianati ibu, saya tahu rasanya sangat menghancurkan. Saat itulah ibu akan merasakan banyak emosi negatif sekaligus. Ibu tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Sekarang, ibu bertemu dengan saya disini. Bersyukurlah. Karena saya akan membantu memberikan langkah-langkah yang mudah untuk ibu praktikkan agar sembuh dari trauma pengkhianatan suami.

Sebelum saya mulai bagikan, mari kita tarik napas dalam-dalam dan meyakini bahwa ada cara untuk pulih dan sembuh dari trauma pengkhianatan.

Tarik nafas yang dalam dari hidung, kemudian keluarkan pelan-pelan dari mulut.  Baik, semoga sudah membantu ibu lebih tenang dan nyaman ya.

Penyembuhan dari pengkhianatan akan membutuhkan waktu dan usaha, tapi insyallah akan sepadan dengan hasilnya.

Oh ya, selain mengikuti langkah-langkah yang saya bagikan disini, ibu juga bisa mengikuti layanan saya Terapi Detoks Batin.

Dalam Terapi Detoks Batin Mandiri, ibu akan mendapat Audio Sabda Berkah khusus untuk membantu mengeluarkan pikiran dan perasaan yang memicu emosi negatif.

Ibu takkan sendirian saat mendengarkan Audio Sabda Berkah ini. Saya akan memandu ibu memberikan bimbingan private melalui chat untuk melatih ibu membuang kesedihan dan kekecewaan agar batin lebih lapang.

Insyallah, setelah itu batin ibu akan lebih kuat, tenang serta lebih siap mengembalikan keharmonisan rumah tangganya.

Pendaftarannya mudah sekali, hubungi saja nomor konsultasi di 085867777797 atau klik chat WhatsApp otomatis berikut ini > Saya Mau Ikut Terapi Detoks Batin Mandiri <

Pertama, Alih-alih menghindarinya, akuilah trauma yang ibu alami

Akuilah apa yang terjadi antara ibu dan suami. Jika ibu terus menghindarinya, menganggap semua akan terlewat begitu saja, gejolak yang ibu hadapi akan mewujud dalam bentuk lain.

Misalnya, pekerjaan terganggu, proses pengasuhan ibu terhadap anak-anak jadi sensitif dan tidak optimal.

Ketika ibu berhasil mengakui pengkhianatan, itu membuka jalan bagi ibu untuk melihat penyebab atau alasan seperti pola komunikasi yang buruk, masalah keintiman, dan sebagainya, sehingga dapat diselesaikan.

Kedua, menerima emosi yang sulit

Beberapa emosi menyakitkan yang mungkin ibu rasakan sebagai akibat dari trauma pengkhianatan termasuk rasa malu, rasa bersalah, penghinaan, kemarahan, balas dendam, kesedihan, atau penyakit.

Secara naluriah ibu mencoba menghindari perasaan-perasaan ini. Ibu mungkin akan merasakan kelegaan sesaat.

Kesadaran emosional sangat penting untuk pemulihan trauma pengkhianatan yang efektif. Ketika ibu mengidentifikasi perasaan ibu, ibu belajar bagaimana mengatasi emosi yang sulit itu.

Ketiga, mencari dukungan dari orang lain

Mungkin ibu merasa ragu untuk menceritakan pengkhiantan suami pada orang lain. Karena biasanya, setelah dikhianati, kita akan sulit membuka diri atau mempercayai siapa pun.

Namun, ini berbahaya! Jika ibu terus menyendiri dan tidak mencari dukungan. Karena semua manusia membutuhkan dukungan, khususnya dukungan emosional.

Maka pilihlah seseorang yang bisa ibu percayai bisa menjadi tempat membuang emosi negatif agar setidaknya merasa lega dan tidak sendiri.

Misalnya, sahabat, guru spiritual atau jika ibu ingin bantuan profesional ibu bisa menghubungi saya untuk mengikuti Konseling Perselingkuhan atau Terapi Detoks Batin.

Keempat, fokus pada kebutuhan ibu

Jika memikirkan masa depan rumah tangga terasa berat untuk ibu tangani, pahamilah bahwa ibu tidak harus segera membuat keputusan tentang itu.

Luangkan waktu ibu. Bekerja untuk diri sendiri. Cari seminar atau pelatihan untuk memperluas wawasan.

Ibu juga bisa ikuti Terapi Detoks Batin. Untuk mendapatkan kejelasan tentang perasaan ibu, apa yang harus ibu lakukan selanjutnya dan sebagainya.

Penyembuhan dari trauma pengkhianatan adalah sebuah perjalanan. Fokus pada apa yang ibu lakukan dan apa yang ibu butuhkan.

Jangan menyerah pada tekanan apapun, mertua, anak-anak, orangtua, keluarga besar. Mereka adalah lingkungan terluar dari diri ibu. Yang paling pentiing adalah kebahagiaan dan ketenangan batin ibu sendiri.

Sekarang, tarik nafas yang dalam dari hidung, kemudian keluarkan pelan-pelan dari mulut. Fokus pada diri sendiri. Semua akan membaik.

Loading

WhatsApp Konsultasi Via WhatsApp