Tinggalkan Suami Demi Pria Beristri dan Hasilnya Zonk Tidak Dinikahi!

Episode spesial buka-bukaan DM Mbak Meida kali ini, kita akan belajar dari seorang klien wanita yang berprofesi sebagai seorang guru honorer di sebuah negeri antah berantah yang tidak bisa saya sebutkan nama dan asalnya secara detil.

Sebelum saya ceritakan seperti apa kisahnya, Anda bisa follow instagram saya di @MbakMeida kemudian boleh mengirim pesan untuk berkonsultasi di sana.

Atau mau langsung lewat WhatsApp dan telepon bisa, di nomor 08111264401. Oke, langsung saja saya bacakan. Ini dia kisahnya.

“say habis cerai dengan suami karena TDK menafkahi selama 10th + keji nya dia pake guna-guna dan pelet.

Setelah saya cerai datang seorang pria tapi masih punya istri. Dia menjanjikan akan menuju ke saya karena kita sama-sama cinta. Dia juga ada konflik dengan istrinya, tpi dia merasa berat meninggalkan 2 anaknya.

Aku sangat sayang bunda, dengan dia. Aku cinta bahkan harga diriku sudah kuberikan, karena saya sudah berikan saya ingin sekali dengan dia. Karena saya sudah berbuat dosa bunda, saya gak mau kehilangan dia.

Ingin rasanya pergi tapi sulit. Aku bingung gak tahu harus gimana. Dengan hubungan seperti ini, aku gak pernah merasakan cinta & sayang selama dengan suami. Yang ada adalah rasa tertekan karena tidak dinafkahi.”

Jadi, wanita ini menagih janji dari pria beristri itu. Ingin dinikahi dan diberi kepastian karena sudah berhubungan intim berkali-kali. Dan, ketika pria beristri itu ditagih, seperti inilah jawabannya.

“Jadi gini lho yank. Sebelum kita kayak gini sekarang, kan kamu cerita tentang masalah rumah tangga kamu sama aku. Aku bisa ngerasain.

Mungkin aku gak bisa ngerasain seperti apa kamu ngerasain sesungguhnya tapi aku bisa tahu rasanya ada masalah rumah tangga, karena aku pun mengalaminya.

Tambah kesini kita tambah saling mengerti dan memahami satu sama lain sampai akhirnya ada keinginan untuk bisa bersatu. Itu yang pertama.

Selanjutnya, aku pernah bilang, jangan pernah jadikan satu sama lain alasan untuk menyelesaikan apa yang ada sekarang.

Kamu jangan jadikan aku alasan untuk kamu pisah. Mungkin kamu permasalahannya sudah akut. Sehingga, sudah ada langkah untuk diselesaikan tapi aku juga pernah bilang kalau aku belum sampai tahap itu.

Banyak sekali yang harus aku lalui untuk sampai tahap itu. Banyak pertimbangan yang harus aku pikirkan untuk sampai tahap itu. Salah satunya anak. Dan, yang lainnya.

Ada masalah dalam keluarga? Iya. Punya pikiran untuk udahan? Iya. Ingin yang lebih baik? Iya. Melangkah untuk mewujudkan itu? Belum.

Aku belum sampai tahap itu yank. Itu alasan kenapa aku bilang jangan jadikan alasan untuk pisah. Ada sedikit rasa gak sreg ketika kamu bilang, aku jadi motivasi, penyemangat, penambah keyakinan untuk kamu pisah sama suamimu.

Tapi dengan kamu ngomong gitu, predikat itu udah melekat di pundakku. Bukan aku meragukan keseriusan kamu, tapi merasa kamu terlalu over expose keseriusan kamu. Aku percaya kamu sayang.

Aku percaya kamu serius, tapi aku mikir andaikan aku gak ada pun, kamu akan melakukan hal yang sama kan, tetap pisah sama suamimu?

Tapi, kenapa aku merasa aku yang jadi alasan? Makanya, aku pernah bilang dilimpahkan semua sama aku.

Terys, untuk aku sendiri, terserah kamu percaya atau gak, kamu yakin atau gak. Aku pun merasakan hal yang sama.

Aku punya keinginan yang sama, ingin bisa berjodoh suatu hari nanti. Lha poinnya di situ, suatu hari nanti. Aku gak bisa menyegerakan hal yang aku sendiri gak tahu apakah itu hal yang terbaik.

Makanya aku selalu bilang, aku orangnya cuek, ndblaek, selalu bilang ngomong biarkan mengalir karena aku memang bukan tipe orang yang terburu-buru.

Aku punya rasa kamu? Iya. Pingin bisa bersanding sama kamu? Iya. Memaksakan hal itu secepatnya? Belum. Walaupun kamu gak yakin, kamu gak percaya, tapi apa yang aku rasa itu real.”

Oke, saya baca pesan dari pria beristri ini jadi geregetan sendiri. Tapi, karena saya konsultan spiritual rumah tangga maka saya tidak boleh marah, tidak boleh benci.

Sikap saya harus netral di sini dan berusaha memberikan opsi solusi yang terbaik bagi kedua belah pihak.

Saran saya untuk wanita yang berkonsultasi pada saya ini, sebaiknya Anda tinggalkan pria ini. Ciri dari pria yang tidak serius adalah mereka tidak bisa memberikan waktu yang jelas dalam memberikan kepastian.

Dia mengatakan, saya serius, saya suka sama kamu. Tapi, untuk mewujudkannya, saya tidak tahu.

Pria yang serius akan memberikan waktu yang jelas, 1 bulan, 2 bulan atau 3 bulan. Maksimal 3 bulan. Untuk mengetahui arah hubungan mau dibawa kemana, itu ngetesnya cukup 3 bulan.

Kalau selama 3 bulan, dia sulit diajak kompromi, sulit diajak bekerjasama, tidak tahu visi hubungan ini kemana. Tinggalkan! Dia tidak serius.

Apalagi di awal, Anda belum menikah sah dengannya, Anda sudah mau diajak berhubungan intim. Untuk bagian ini, ini bukan urusan saya.

Ada orang yang memiliki norma tersendiri, mau melakukan itu meski belum sah. Itu terserah mereka.

Tapi, sebagai wanita yang beradab ketimuran, hubungan intim adalah satu hal yang seharusnya hanya diberikan kepada pria yang memang sudah sah milik kita.

Apalagi kita tahu, pria yang mendekati dan mendesak kita ini adalah pria beristri. Seharusnya kita lebih mampu untuk mikir lagi.

Pria beristri akan lebih berat meninggalkan istri dan anak-anaknya hanya untuk Anda. Apalagi Anda terkesan murahan seperti ini, belum sah sudah mau diajak having seks. Sebaiknya Anda segera tobat dan tinggalkan pria beristri ini.

Nah, saran saya untuk wanita yang belum menikah diselidiki lebih detil lagi pria yang sedang mendekati Anda.

Jangan sembarangan mengiyakan pria yang sudah berjanji-janji. Pria yang serius, datang ke rumah Anda meminta ijin pada orangtua Anda.

Meskipun belum ada niat untuk menikah dalam waktu dekat, tapi jika dia serius dia akan tetap berani datang dan minta ijin pada orangtua Anda.

Sekarang, jangan mudah percaya dengan janji pria. Janji pria itu seperti ketela rebus, lembut tapi bikin seret di tenggorokan. Jadi, waspadalah.

Seperti itu kisahnya. Semoga bisa diambil pelajaran untuk semua yang menyimak informasi ini.

Nah, untuk Anda yang ingin berkonsultasi mengenai masalah asmara, rumah tangga dan seks silakan bisa mengirim pesan melalui WhatsApp di nomor 08111264401.

Loading

WhatsApp Konsultasi Via WhatsApp