LDM takkan bertahan lama jika pasutri terus lakukan 3 kesalahan ini. Sebelum saya jelaskan apa saja 3 kesalahan itu, saya mau jelaskan dulu kepanjangan LDM itu apa.
Siapa tahu disini ada ibu-ibu yang belum memahami makna LDM. LDM adalah long distance married. Pasangan suami istri yang menjalani pernikahan secara jarak jauh.
Ada yang LDM antar kota, seperti Bandung – Jakarta. Ada yang LDM antar pulau, seperti Jawa Tengah – Kalimantan Selatan. Ada juga yang LDM antar negara, seperti Indonesia – Arab dsb.
Saya ingin tahu nih, yang LDM disini siapa saja. Coba sharing di kolom komentar. Disebutkan ya, LDM antar kota, antar pulau atau antar negara.
Dan, disebutkan juga sudah berapa lama menjalani pernikahan jarak jauh. Apakah masih hitungan bulan atau sudah puluhan tahun?
Saya ingin tahu seberapa banyak ibu-ibu disini yang menjalani LDM.
—————- baca komentar —————–
Wah luar biasa!
Ternyata banyak juga ya pejuang LDM disini. Jadi, silakan bisa disimak sampai akhir agar apa yang kita diskusikan bersama disini bisa berdampak baik bagi keharmonisan rumah tangga ibu.
Oh ya, saya minta tolong pada ibu-ibu semuanya disini untuk membagikan link live streaming saya lebih dulu.
Boleh dibagikan di grup WhatsApp, grupFacebook atau dibagikan ke siapapun yang menurut ibu membutuhkan materi ini.
Siapa tahu dengan membagikan materi ini, kemudian teman, kerabat atau saudara ibu ikut bergabung dan terinspirasi dari sini ya.
Sehingga mereka jadi lebih mudah mendapatkan solusi dari permasalahan yang sedang mereka hadapi. Inshallah ini akan jadi ladang pahala juga bagi ibu.
Sudah dibagikan ya? Alhamdulillah, terima kasih. Baiklah, sekarang kita lanjutkan.
Banyak orang percaya bahwa pernikahan jarak jauh tidak akan pernah berhasil.
Biaya menjalani pernikahan jarak jauh itu mahal, karena sewaktu pulang kampung itu harus nabung dulu apalagi yang LDM antar negara ya.
Wah itu tidak mudah!
Karena tidak bisa sewaktu-waktu pulang. Harus menahan rindu, menahan kebutuhan biologis, sabarnya ekstra apalagi jika sedang berkonflik kemudian diblokir. Aduh, itu cara diskusi dan membujuknya susah ya. Kemudian ada lagi godaan dari orang ketiga. Ini nih yang paling bahaya.
Saya jadi penasaran nih, kalau menjalani pernikahan jarak jauh seperti itu masalah yang paling sering dialami apa ya? Coba mana tadi yang LDM, komentar lagi dong buk.
Masalah yang paling sering dialami dengan suami selama LDM apa? Apakah komunikasi jadi sulit, waktu bertemu yang intens jadi sering bikin berantem dsb. Ayo semuanya yang LDM wajib komentar.
———– baca komentar ———-
Baiklah, beberapa masalah yang ibu paparkan tadi sebenarnya ada penyebabnya. Penyebabnya adalah 3 kesalahan yang akan saya jelaskan disini. 3 kesalahan ini dilakukan oleh keduanya, suami dan istri.
Pertama, Membiarkan Orang Lain Mencampuri Urusan Rumah Tangga Anda
Jadi, gangguan pertama dari pernikahan jarak jauh adalah campur tangan dari orang lain di luar pernikahan ibu. Misalnya, ibu merantau di Taiwan dan suami ada di kampung.
Ibu dan suami berkomunikasi hanya melalui telepon, chat dan video call. Bagi saya komunikasi seperti ini sangat terbatas ya, meski dilakukan tiap hari. Karena disini ibu dan suami tidak melihat bahasa tubuh serta emosi satu sama lain secara langsung. Itulah kenapa saya sebut terbatas.
Karena keterbatasan inilah, akhirnya membuat ibu dan suami mencari pelampiasan bercerita atau mengadu pada orang lain. Ibu yang jauh dari suami kemudian menghubungi saudara suami di kampung, ibu bertanya bagaimana keadaan suami.
Disinilah akhrinya jadi celah bagi pihak luar untuk mencampuri urusan rumah tangga ibu. Kemudian suami yang kebetulan dekat dengan rekan kerjanya, jadi saling curhat.
Masalah rumah tangga yang seharusnya di keep antara suami dan istri saja, tapi jadi melebar kemana-mana. Keluarga besar tahu, rekan kerja tahu.
Nah, yang paling saya takutkan adalah keputusan yang ibu dan suami buat. Pada akhirnya bukan murni musyawarah bersama melainkan ada campur tangan dari pihak luar.
Yang membujuk dengan cara yang tidak tepat, memberi masukan dari satu sudut pandang saja dsb. Ini membuat masalah makin rumit, ibu dan suami juga tidak bisa fokus pada solusi untuk masalah rumah tangganya.
Kesalahan Kedua, Tak Mau Akui Kesalahan Sendiri
Memang tidak mudah!
Saat kita berbuat salah tapi harus mengakui kesalahan itu. Perlu jiwa yang besar dan kerendahan hati yang dalam. Seringkali ada ribut-ribut, pasutri yang menjalani pernikahan jarak jauh ini saling menyalahkan satu sama lain.
Hubungan sudah tegang karena konflik, tapi satu sama lain saling menuding sebagai penyebab dari konflik. Seharusnya saat suami marah, istri diam. Saat istri marah, suami diam.
Bukan saling menuding, memojokkan dan mengumpat satu sama lain.
Kesalahan Ketiga, Memprioritaskan Komunikasi
Orang-orang berpikir, komunikasi adalah hal yang utama dan paling penting dalam pernikahan jarak jauh. Jadi, disini ibu selalu ngotot ingin mendengar kabar suami tiap menit.
Kalau sehari saja tidak ditelepon suami, ibu ngambek kemudian suuzon. “Jangan-jagan suamiku kecantol wanita lain nih!”
Padahal disini suami memang sedang sibuk sama pekerjaannya atau yang lainnya. Jadi, komunikasi itu tidak harus dipaksakan.
Harus telepon, chat, video call tiap hari. Nah, ibu dan suami kan punya aktivitas lain ya. Seperti bekerja, bersosialisasi, mengurus anak, mengerjakan hobi, mengurus rumah dsb.
Jadi, nikmati juga waktu ibu sendiri. Jangan menggantungkan kebahagiaan ibu pada telepon atau chat suami.
Gantungkan kebahagiaan ibu pada diri ibu sendiri, ditelepon atau tidak ditelepon suami, selama saya disini bisa mengoptimalisasi karir saya, anak-anak terurus dengan baik dan suami memang tidak neko-nekok disana, ya tidak masalah.
Ingat ya, komunikasi bukan segalanya.
Nah, itu dia 3 kesalahan yang sering dilakukan pasutri selama menjalani pernikahan jarak jauh. 3 kesalahan ini seringkali jadi penyebab masalah rumah tangga bagi pasutri yang LDM. Jadi, diperhatikan ya. Pelan-pelan coba dihindari 3 kesalahan ini.
>> Saya Siap Mengikuti Bimbingan Spiritual Mbak Meida <<