Saya bisa menjamin! Ibu pasti akan kalah melawan pelakor jika ibu masih memelihara 3 mental lemah ini.
Tapi sebelum saya sebutkan apa saja 3 mental lemah itu, silakan ibu bisa mencatat nomor konsultasi saya di +628111 26 4401. Melalui nomor konsultasi tersebut, ibu bisa menghubungi melalui chat WhatsApp maupun telepon kemudian menjelaskan detil masalah rumah tangganya seperti apa.
Bimbingan rumah tangga di tempat saya bersifat psiko spiritual. Saya menggabungkan ilmu psikologi dengan kekuatan spiritual.
Jadi, saya tidak sekedar mendengarkan curhat ibu seperti saat ibu curhat pada teman atau keluarganya. Hal pertama yang saya lakukan adalah membantu membersihkan, menetralkan dan menguatkan aura daya tarik ibu.
Medan energi di sekeliling tubuh ibu atau saya menyebutnya sebagai aura, ketika sudah bersih dan bermuatan energi positif, maka aura ini akan memiliki daya yang kuat untuk menarik beragam hal baik dalam diri ibu.
Seperti, lebih mudah meluluhkan hati suami, mengunci fokus suami, meningkatkan kepercayaan diri hingga menarik orang-orang serta situasi yang bisa membantu mempercepat terkabulnya hajat ibu.
Setelah aura diperbaiki, saya juga akan membantu memberikan bimbingan mengenai apa yang perlu ibu lakukan, bagaimana menghadapi suami yang bersikap A, B dan C, keputusan yang harus ibu ambil dsb.
Inshallah ikhtiar kita lebih optimal karena ada ikhtiar lahir berdasarkan realitas dan dilengkapi doa serta energi buka aura.
Nah, bagi ibu yang saat ini ingin segera menyelesaikan masalah rumah tangganya, jangan segan menghubungi saya ya.
> Saya Siap Ikhtiar Mengikuti Bimbingan Spiritual Mbak Meida <
Saya tahu, ibu kalut. Saya tahu, keyakinan ibu terhadap keharmonisan sudah ada di ujung nafas. Saya tahu, keputusasaan ibu sudah meluas dari setitik noda hingga seluas samudra.
Tapi, jangan berhenti dulu. Jika ibu percaya, sesungguhnya takdir kebahagiaan dan keberhasilan yang Tuhan tuliskan untuk ibu sedang menanti di ujung sana.
Tuhan tahu dengan pasti, tiap doa yang ibu lantunkan dengan lirih hingga terdengar dalam bentuk tangis air mata. Yakin saja, ibu akan mendapatkan apa yang telah ibu usahakan.
Dan, 3 tanda mental lemah ini perlu ibu pelajari dengan baik dan hindari karena inilah kunci menampakkan taring ibu di hadapan selingkuhan suami.
Tanda mental lemah pertama adalah sulit mengontrol emosi.
Suami ibu telah berasyik ria dengan selingkuhannya, bermesraan, saling menyentuh dan memberi panggilan kesayangan.
Saat pertama kali tahu, ibu melepas emosi dengan sepuas hati. Dan, saya memaklumi ini. Tapi, untuk selanjutnya ibu harus bisa mengontrol diri.
Apapun, hal sepele yang bisa membuat ibu marah-marah dan curiga, tahan dulu. Karena ketika ibu kembali meluapkannya seperti dulu, ini akan dijadikan suami untuk memojokkan, menyudutkan dan menyalahkan ibu habis-habisan.
Ini akan dijadikan senjata suami untuk menyerang ibu dan menganggap ibu sebagai biang kerok perselingkuhannya, yakni karena ibu hobi marah-marah.
Dan, mental lemah ini harus dipadamkan. Sehingga ibu nampak lebih kuat mentalnya di mata suami dan pelakor.
Tanda mental lemah kedua adalah mudah menyerah.
Ibu ingin bertahan, tapi hati lelah dan ingin melepas. Ibu katakan berkali-kali pada diri untuk bersabar, tapi jiwa tak kuat menopang. Ibu pasrah, bingung dan terus merasa diri tersakiti.
Saya tahu, hati ibu tidak terbuat dari baja yang tahan panas dan air hujan. Saya tahu, jiwa ibu tak terbuat dari kayu jati yang tak tergerogoti sampai akhir nanti.
Tapi, jika ibu mantap berikhtiar untuk mengharmoniskan, maka keluarlah dari lubang kebingungan. Bangunkan kesadaran ibu, tabahlah dalam menghadapinya. Dan, buang mental lemah ingin menyerah itu.
Tanda mental lemah ketiga adalah susah move on.
Semenjak hari dimana ibu mengetahui perselingkuhan suami, ibu kepo dengan selingkuhan suami. Ibu mencurigai tiap gerik suami dan ingin menjebak mereka dalam satu tangkapan.
Hingga ibu lupa, bahwa ibu juga perlu menjaga kewarasan mentalnya. Ibu juga perlu mengusahakan diri agar tetap baik-baik saja dan tidak terus menerus terluka.
Rasa kepo dan curiga yang berlebihan ini akhirnya membuat ibu “sepaneng” atau terlalu fokus serta kepo terhadap apapun yang dilakukan suami maupun selingkuhannya.
Membuat ibu tersakiti secara mental maupun fisik dan pada akhirnya sulit berkonsentrasi menjaga kewarasan serta kesehatan sendiri.
Maka, segeralah move on buk!
Fokuslah pada ketenangan dan kedamaian diri sendiri sehingga solusi serta kabar baik pun inshallah akan lebih mudah datang.
Selamat bertransformasi dan jadilah wanita yang lebih kuat secara mental!