3 Tanda Suami Cinta Mati ke Pelakor! Putuskan Dulu Sebelum Terjadi

Sebenarnya saya itu sudah agak malas bikin konten dengan judul 3 tanda suami begini, 3 ciri suami begitu dsb. Tapi, banyak sekali pesan yang masuk ke nomor konsultasi saya yang minta saya membahas tentang hal ini.

“Saya itu pingin tahu Mbak, gimana tanda suami saya cinta mati ke pelakor!”

Nah, kalau sudah tahu memangnya ibu mau ngapain? “Ya penasaran aja Mbak, ingin tahu!”

Ya sudah akhirnya saya jawab saja dalam bentuk konten ini. Jadi, bagi Anda yang mungkin suaminya selingkuh kemudian ingin tahu sudah seberapa jauh cinta suami ke pihak ketiga ini, inilah ciri yang akan saya tunjukkan.

Ibu bisa dengarkan sampai akhir karena di akhir konten ini pun saya akan jelaskan bagaimana ibu harus bersikap terhadap suami yang sudah terlanjur cinta mati ke pelakor.

Sebenarnya saya agak kurang nyaman ya menyebutkan sebagai cinta mati, karena kesannya ini cinta sejati yang tidak bisa lepas begitu padahal kita tahu sendiri perselingkuhan adalah hubungan haram yang tidak seharusnya dilanjutkan.

Mungkin saya akan menggantinya menjadi mabuk cinta. Jadi, tanda suami ibu dimabuk asmara sama pelakor itu adalah TIDAK PEDULI.

Tidak peduli terhadap apapun. Yang dia pedulikan hanya satu orang ini. Yang dia pedulikan adalah bagaimana caranya bisa terus menerus bertemu dengan orang ini. Yang dia pedulikan adalah bagaimana bisa terus berkomunikasi dengan orang ini.

Kemudian terhadap hal lain, selain wanita ini, suami ibu mengambil sikap acuh atau tidak peduli. Nah, secara detailnya suami ibu terlihat jelas kehilangan kepedulian terhadap pertama anak-anak ibu.

Saya contohkan kasus klien saya. Pasca suami selingkuh selama 3 bulan, akhirnya sang suami mengemasi semua barangnya dan minggat dari rumah.

Sampai dengan hari ini, sudah sekitar 6 bulan sang suami tidak pulang ke rumah. Dan, klien saya pun bingung, “bagaimana ini Mbak Meida?”

Lalu saya tanyakan pada klien, apakah suami ibu dekat dengan anak-anak?

“Dekat sekali Mbak Meida, mereka sering jalan bareng tanpa saya dan dulu suami sering ngechat nanyain kabar anak-anak kalau lagi kerja.”

Jawab klien saya. Lalu saya arahkan klien untuk menunjukkan perkembangan anak-anaknya yang masih bersekolah dasar ini.

Tiap hari klien saya mengirim foto dan video terbaru dari anak-anaknya. Klien saya pun mengirimkan foto piagam yang didaptkan sang anak pasca menang olimpiade.

Tak hanya itu, klien juga saya minta untuk sering-sering mengirim voice note pada suami menggunakan suara anaknya untuk mengungkapkan rasa rindu. Dengan harapan sang ayah mau pulang ke rumah.

Semua cara dikerahkan menggunakan senjata sang anak, tapi tidak digubris. Semua bentuk chat hanya dibaca. Semua bentuk telepon dari klien melalui nomor sang anak, diabaikan.

Bahkan darah dagingnya sendiri saja sudah dilupakan. Tanggung jawabnya memberikan keteladanan, nafkah dan kepedulian, sudah tak lagi diberikan.

Bentuk ketidakpedulian kedua adalah orang tua. Jika suami ibu sudah tak lagi peduli pada nasehat atau masukan orang tuanya sendiri, maka ini artinya suami ibu benar-benar sedang dimabuk asmara dengan pelakor.

Contoh lagi kasus klien saya. “Bagaimana ya Mbak, cara menyadarkan suami agar berhenti selingkuh?”

“Saya sudah coba nasehatin, gimana nanti kamu di neraka apa gak takut sama balasannya. Kamu sudah menyakiti anak-anak, berzina, itu semua dosa besar.”

Kata klien.

Lalu saya jelaskan pada klien bahwa salah satu cara untuk menyadarkan suami agar berhenti selingkuh adalah suami harus dinasehati oleh sosok yang dia hormati.

Kalau istri sendiri yang menasehati maka itu hanya akan dianggap angin lalu. Selanjutnya, saya tanya pada klien saya. Apakah ada tokoh yang dihormati dan ditakuti suami ibu?

“Ada Mbak Meida, ibu beliau. Dan, seorang ustad yang mengajari beliau ngaji sewaktu kecil,” jawab klien saya.

Ya sudah, manfaatkan kedua orang tersebut yakni ibu dan ustad suami Anda untuk menasehati suami. Lalu dijalankan oleh klien. Klien minta tolong pada ibu mertuanya dan ustad suaminya untuk memberikan nasehat.

Ibu tahu apa yang terjadi? Tidak digubris!

Setiap hari ibu mertua klien ini datang ke rumah klien untuk mengingatkan sang anak agar berhenti berbuat dosa, tapi justru dibentak.

“Saya kaget Mbak Meida, suami saya benar-benar berubah! Padahal itu ibunya sendiri, surganya, tapi dibentak di depan saya dan anak-anak.”

“Setelah itu Mbak, ibu mertua gak pernah lagi datang ke rumah kami karena sakit hati. Beliau sudah menyerah menasehati anaknya.”

Cerita klien saya.

Jadi, ini salah satu contoh bahwa suami yang sedang dimabuk asmara dengan wanita ketiga itu kehilangan kepedulian bahkan terhadap orang tuanya sendiri.

Ketidakpedulian ketiga adalah suami ibu sudah tidak tahu malu atau tidak peduli dengan status sosialnya.

Saya contohkan lagi kasus klien saya. “Mbak Meida, kira-kira ancaman seperti apa sih yang bisa saya berikan ke suami sehingga dia jera gak selingkuh lagi?”

Tanya klien saya.

Lalu saya tanya balik ke klien saya. Suami ibu sendiri takutnya sama apa? Apakah ada hal atau kondisi yang ditakuti suami ibu?

“Ada Mbak Meida”, jawab klien saya.

“Suami saya itu takut banget dicap buruk sama lingkungan. Selama ini dia sangat menjaga nama baiknya, dia berhati-hati agar selalu dipandang positif dan dihormati sama rekan kerja dan teman-temannya.”

Nah, itu dia buk! Berikan ancaman pada suami bahwa jika dia masih terus selingkuh, maka ibu akan melaporkan kebejatannya ini ke kantornya agar semua rekan kerjanya tahu kalau dia ini selingkuh.

Kemudian arahan ini dilakukan oleh klien saya.

“Waduh, hasilnya zonk Mbak! Suami bilang ke saya, dia sudah gak peduli sama karirnya. Kalau saya mau melaporkan, katanya silakan saja.”

Cerita klien saya.

Nah, ini contoh bahwa suami sudah tak lagi malu dengan perselingkuhannya saat ini yang mana artinya suami ibu sedang dimabuk asmara. Sekali lagi, yang dipedulikan hanya wanita ketiga itu.

Itulah buk, 3 tanda suami ibu seolah cinta mati pada pelakor. Dia tak lagi peduli dengan anak, orang tua bahkan karirnya.

Lalu, apakah ini juga merupakan tanda dari akhirnya rumah tangga saya Mbak Meida? Jika sudah muncul ketiga tanda ini, apakah artinya suami sudah tak lagi bisa diselamatkan?

Tentu saja TIDAK, buk!

Ibu harus percaya bahwa segala penyakit, ada obatnya. Segala masalah, ada solusinya. Selain mencoba mendekatkan suami dengan anak, meminta bantuan mertua untuk menasehati suami, memberikan hukuman pada suami jika terus menerus selingkuh, kita juga perlu kerahkan ikhtiar spiritual buk.

Salah satu jalan ikhtiar yang banyak dicoba oleh klien saya adalah buka aura. Jadi saya membantu membersihkan, menetralkan dan menguatkan aura daya tarik ibu.

Medan energi di sekeliling tubuh ibu atau saya menyebutnya sebagai aura, ketika sudah bersih dan bermuatan energi positif, maka aura ini akan memiliki daya yang kuat untuk menarik beragam hal baik dalam diri ibu.

Vibrasi energi kita ini buk, menarik hal yang serupa. Jika kita memiliki aura yang berdaya kuat dan bermuatan positif, maka kita bisa menarik nasib yang kuat dan positif.

Seperti kita punya hajat ingin lebih mudah meluluhkan hati suami, mengunci fokus suami, meningkatkan kepercayaan diri, ingin membuat orang lain lebih menyukai kita dsb. Semua hal itu bisa saya bantu melalui ikhtiar buka aura.

Nah, bagi ibu yang ingin ikhtiar melalui buka aura untuk meluluhkan hati suami bisa hubungi saya melalui chat WhatsApp maupun telepon di nomor konsultasi +628111 26 4401. Atau klik chat WhatsApp otomatis di bawah video ini.

>> Saya Siap Ikhtiar Buka Aura dengan Mbak Meida <<

Loading

WhatsApp Konsultasi Via WhatsApp